Happy Reading ❤
Hannin tampak bersiap pagi ini. Pasalnya, hari ini adalah hari di mana perlombaan diadakan. Sebulan sudah ia habiskan untuk belajar semampunya, sisanya, Hannin serahkan dalam Do'a.
Hannin bergegas ke ruang makan, di mana ada Dara-Ibu Hannin, Hanna-Adik Hannin, dan Andre-Ayah Hannin sudah duduk di sana.
"Mah, Hannin berangkat dulu," kata Hannin berpamitan kepada Dara.
"Bareng Ayah aja berangkatnya," saran Dara.
"Gak usah, Ayah biar bareng Hanna aja," kata Hannin kemudian langsung keluar rumah sambil mengucap salam.
Hannin memang tidak memberitahu keluarganya bahwa hari ini ia akan mengikuti lomba, toh pasti sikap mereka biasa saja. Inilah alasan Hannin malas mengikuti berbagai lomba jika tidak terpaksa, karena mau menang atau kalah pun, tidak ada bedanya.
Katanya, kalau mau melakukan sesuatu harus minta do'a restu dari orang tua agar hal yang kita lakukan diberkahi dan diridhoi. Tapi bagi Hannin, ridho orang tua pasti turut menyertai anaknya selama itu adalah hal baik, jadi tak perlu meminta lagi.
Mungkin Hannin merasa kedua orang tuanya lebih sayang terhadap Hanna, yang jauh lebih pintar dan jauh lebih baik jika di bandingkan dengan Hannin yang begajulan ini.
Ketika Hannin sedang berjalan ke arah Halte, sebuah mobil berhenti dan mengklason Hannin. Jendela pun perlahan terbuka menunjukkan sosok berwajah tampan, siapa lagi kalau bukan pacarnya.
"Masuk," perintah Darrel, Hannin pun langsung masuk dan duduk di sebelah Darrel.
Mobil pun langsung melaju pesat menuju sekolah.
Tepat setelah mobil Darrel pergi, tampak Martabak berhenti mengayuh sepedanya di ujung jalan memperhatikan kepergian Hannin bersama pacarnya.
"Woy! Buruan udah telat ini!" seru Ucup yang di bonceng Martabak.
Biasanya, Hannin berangkat dan pulang sekolah bersama Martabak. Namun kini berbeda, dan malah si Ucup kang Cepu sialan yang mengintili Martabak kemana pun. Kan keliatan banget jomblo nya.
"Ga enak," kata Martabak kemudian mengayuh sepeda nya kencang tanpa peduli dengan jeritan Ucup.
Ketika di jalan raya, terlihat sedang ada Operasi gabungan yang di lakukan oleh Polisi. Di sisi kanan dan kiri, terdapat polisi di beberapa titik jalanan menilang siapa saja yang melanggar peraturan lalu lintas. Mulai dari tidak memakai helm, tidak ada SIM dan STNK, sampai menerobos lampu merah dan pelajar yang ugal-ugalan membawa kendaraan.
Ucup yang sedang di bonceng berdiri di sepeda Martabak menepuk pundak Martabak berkali-kali. "Balik arah, balik arah, Bak!" Teriak Ucup di telinga Martabak.
"Kenape?" heran Martabak.
"Bahaya ada polisi! Kita gak pake helm!! Nanti kita di tilang!!!" teriak-teriak Ucup histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARTABAK
HumorHanya kisah manusia aneh bernama MARTABAK dengan para antek-anteknya. Martabak di sini bukanlah buatan mamang tukang Martabak. Martabak hanyalah seorang manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan. 🎶 Martabak juga manusia... Puny...