34. Mini Konser

690 94 20
                                    

"Kura-kura makan cacing, gataunya kita nothing."

Happy Reading ❤
_
_
_

Setelah pertandingan selesai, acara Classmeet belum berakhir tentunya. Para anak Osis menutup acara dengan  sebuah acara mini konser, dimana akan diisi oleh grup band sekolah yang sudah menjuarai berbagai lomba musik. Hal ini juga bertujuan untuk mengapresiasi sekaligus berbangga atas grup band sekolah. Jadi, tak perlu keluar biaya banyak namun dapat menghibur para siswa SMA Tunas Bangsa.

Lagipula, ini hanya acara Classmeet, jadi tak perlu mengundang artis. Sekolah biasanya akan mengundang beberapa artis atau penyanyi hanya ketika anniversary sekolah saja. Contohnya seperti mengundang Tulus, Virgoun, Andmesh, dan grup band lainnya yang cukup terkenal.

Hampir seluruh siswa berkumpul memeriahkan mini konser tersebut. Mereka semua bernyanyi serempak sambil melompat-lompat dengan tangan melambai-lambai layaknya​ sedang menonton konser sungguhan yang dihadiri oleh artis luar negeri.

Grup band sekolah yang bernama "The Joker" itu pun tak luput dari para personel yang tampan. Apalagi sang vokalis, Duasa Allegro dari kelas dua belas yang mempunyai visualisasi yang sempurna ditambah dengan suara merdunya​ mampu membuat para kaum hawa menjerit.

Namun sayang, kak Duasa ini sudah ada empunya. Maka siap-siap saja berpotek hati jika berharap bisa memilikinya. Dan yang lebih mengejutkan lagi, bahwa pacar kak Duasa adalah seorang Sherly Glenn. Masih ingat Sherly? Yap, si cantik mantan Darrel yang sudah move-on dari Darrel tentunya.

Ya maklum, udah cantik, baik, pinter, berbakat, siapa sih yang gak mau gebet? Ya cuma Darrel.

Sedangkan, cinta Darrel malah jatuh kepada seorang Hannin yang sangat jauh bila dibandingkan dengan seorang Sherly.

Satu kata yang jadi pedoman bagi hidup Hannin agar terhindar dari rasa iri adalah "bersyukur." Bersyukur karena telah diberikan wajah yang juteknya minta ampun, sampai menyunggingkan sebuah senyuman saja rasanya sangat sulit. Hannin sendiri merasa iri pada Martabak yang bisa tersenyum dimanapun, kapanpun, dan pada siapapun orang yang ditemuinya. Hannin rasa, bibir Martabak mungkin sudah loncer akibat terlalu sering tersenyum.

Saat sedang asyik menikmati konser, Martabak melihat sosok aneh melintas tepat di depannya. Dengan Hoodie longgar berwarna Hitam yang melekat di tubuhnya, sosok itu lewat dengan kupluk menutupi seluruh wajah hingga hanya memperlihatkan bibirnya saja. Sosok itu lewat dengan wajah menunduk persis Malaikat pencabut nyawa.

Jiwa kejahilan dalam diri Martabak pun meronta-ronta​, membuat kaki Martabak maju satu langkah.

Brukk!

"Anjing!" umpat seseorang dalam kupluk itu saat jatuh tersungkur.

"Eh, maaf. Kaki gue emang nakal, maafin kaki gue, ya. Dasar kaki gak tahu diri!" kata Martabak sambil memukuli kakinya sendiri.

Martabak? Batin Hannin saat hendak berdiri. Kenapa harus ketemu sama manusia ini lagi, sih!? rutuk Hannin.

Belum sempat berdiri, sebuah tangan terjulur di hadapan Hannin. "Mau gue bantu?" tawar Martabak.

Hannin menghiraukan juluran tangan itu dan segera berdiri. "Sorry, ya, gue bukan orang susah, jadi gak perlu bantuan dari lo." kata Hannin jutek, sambil membuka kupluk hoodie-nya sehingga memperlihatkan kening yang terdapat tanda bulat kecil kebiruan.

Martabak tampak sedikit terkejut. "Eh, Hannin. Kirain gue malaikat pencabut nyawa," kata Martabak sambil terkekeh.

"Apa lo bilang?!"

MARTABAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang