18. Tikungan tajam

936 111 26
                                    

"Just Friend or just boyfriend."

°
°
°
°

Happy Reading ...
❤3000

"Nin, gue mau jujur sama lo," ucap Martabak kepada Hannin yang sedang mengobati luka-luka nya.

"Hah? Jujur apaan?"

"Gue ... Pernah ngatain lo cewek lonte," kata Martabak kelampau jujur.

"Eh, ni Kutil Badak kalo ngomong main asal jeplak aja," batin Hannin.

Hannin langsung berhenti mengoleskan alkohol lalu menatap Martabak kesal, dan langsung melemparkan kapas alkohol itu ke wajah Martabak.

"Dasar kutil Badak!" kemudian Hannin langsung bangkit dan keluar dari ruang UKS.

Martabak langsung mengejar Hannin.

"Ketek Anoaaaaa! Lo marah sama gue, ha?" teriak Martabak di depan pintu UKS kepada Hannin yang sedang berjalan di koridor​ anak kelas sebelas.

Suara Martabak sangat nyaring  bahkan terdengar sampai ujung koridor.

Hannin yang mendengar itu langsung berbalik dengan emosi yang meluap-luap. "MARTABAKK! PULANG TINGGAL NAMA YA LO!" ancam Hannin sambil berjalan cepat ke arah Martabak.

Sambil terkekeh dengan wajah tanpa dosa, Martabak malah menambah emosi Hannin.

"Pulang-pulang nama lo udah gak ada, yaa, hehe," ledek Martabak.

Hannin berjalan menuju Martabak sambil melepas kedua sepatu nya dan siap untuk di lempar kapan saja. "Belum pernah gue tabok pake sepatu dari Jerman ya!?" ancam Hannin sambil melempar sepatu nya ke arah Martabak, namun dengan cepat Martabak menghindar.

Martabak mengambil sepatu Hannin dan menatap sepatu itu lekat-lekat.
"Sepatu kaya gini mah, di pasar malem juga banyak, kalee. Gaya-gayaan​ sepatu dari Jerman," ledek Martabak lagi.

Hannin sudah marah, dan hanya menatap​ Martabak penuh benci.
Hannin langsung mengejar Martabak yang sudah lebih dulu berlari menghindari nya ke arah lapangan.

Alhasil, terjadilah kejar-kejaran di lapangan depan sekolah. Hannin dan Martabak seperti adegan kejar-kejaran di film Tom and Jerry atau Jerry and Tom atau Kucing dan Tikus atau Tikus dan kucing dan udah intinya film kejar-kejaran antara Tom and Jerry atau Jerry and Tom atau udah lah ya, mampus pusing kan lu bacanya.

Setelah berputar-putar mengelilingi lapangan, keringat Hannin mulai  bercucuran, rambut dan bajunya basah seperti orang habis kecebur empang.

Hannin berjongkok di lapangan sambil mengelap keringat, dengan wajah kesal binti bete binti badmood nya.

Martabak yang melihat Hannin sedang berjongkok dengan wajah mak lampir nya langsung tersenyum. Kemudian pergi ke kantin, membeli satu botol air mineral dan satu botol es teh.

Martabak langsung menghampiri Hannin yang sudah duduk di pinggir lapangan sambil menyelonjorkan kakinya.

"Nin, jangan marah sama gue ya, gue minta maaf udah pernah ngatain lo cewek lonte," kata Martabak serius sambil mengulurkan dua botol minuman.

Hannin masih diam dan pura-pura​ tidak mendengar perkataan Martabak.

Martabak menepuk pundak Hannin membuat Hannin terlonjak kaget, "Woy ketek Anoa! Lo dengerin gue ga, sih?" kata Martabak ngegas.

"Bacot lo upil gorila!" balas Hannin tak mau kalah, kemudian bangkit berdiri dan berjalan meninggalkan Martabak, namun Martabak langsung mencegah nya.

MARTABAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang