37. Sidang Perbacup

711 96 25
                                    

"Jika kekerasan hati memiliki pasal hukum, maka seluruh dunia akan menjadi​ penjaranya."

0
0
O
O

Happy Reading ❤

Martabak segera beranjak dari kursinya. Malas meladeni dua orang sinting yang sedang gila tawa, setelah mendengar cerita Mozza yang nyusruk di selokan. Kasihan Mozza.

Namun baru berjalan beberapa langkah, sebuah panggilan tak lazim keluar dari mulut seseorang yang tak jauh dari Martabak. Sungguh benar-benar tidak terduga!

Orang itu tersenyum, kemudian melambaikan kedua tangannya ke arah Martabak. Lalu berteriak.

"HAI SAYANG!"

Orang itu berlari ke arah Martabak sambil merentangkan kedua tangannya tangannya lebar-lebar.

"AKU KANGENNN!"

Martabak mengerjap beberapa kali. Kaget bukan main. Martabak mundur beberapa langkah saat orang itu tinggal berjarak satu meter di depan Martabak.

Langkah mundur Martabak terhenti, Jari-jari​ tangannya berpegangan erat pada ujung meja, seolah akan menghadapi bencana.

"Gu-gue masih normal, Cup!"

Ucup yang hendak memeluk ke arah Martabak itu membuat Martabak bergidik ngeri. Ada apa dengan Ucup? Apa karena tidak pernah diberi tumpangan pulang lagi Ucup jadi begini?

"Lo-lo kenapa, Cup?" tanya Martabak menegaskan.

BRAKK!

Ucup malah menggeser tubuh Martabak dengan tenaga ekstra karena terlalu bersemangat. Bahkan hampir membuat Martabak terjungkal namun tidak jadi karena terhalang salah satu meja kantin.

Di detik itu juga, Ucup berpelukan dengan seorang cewek yang tadi persis ada di belakang Martabak.

APA?!!!!

Sejak kapan Ucup punya pacar???

Beraninya Ucup berpelukan dengan cewek di tempat umum. Sungguh benar-benar tidak terduga.

Lantas Martabak, Reza dan Udin pun menganga tak percaya. Bahkan pusat perhatian satu kantin sudah tertuju pada Ucup.

Udin menepuk pundak Reza beberapa kali. "Liat noh Ucup, lo kalah bro!" kata Udin prihatin pada Reza yang sudah di tolak berkali-kali oleh cewek.

Ucup segera melepas pelukan itu, dan mengelus puncak kepala cewek itu seolah dunia hanya milik mereka berdua.

Hannin baru saja membeli dua mangkuk bakso untuk dirinya dan Resya. Hannin tampak sedang mencari-cari​ keberadaan Resya, dengan dua mangkuk bakso di tangannya.

"Resya duduk di mana, sih?" gerutu Hannin kesal sendiri.

Namun saat melihat Resya, mangkuk bakso dalam genggamannya jatuh begitu saja.

Prang!!

"Sya!! Lo-lo sama Ucup?!" kata Hannin sangat terkejut ketika mendapati Resya dan Ucup sedang kasmaran.

"Re-Resya?" kata Reza tak percaya saat mengetahui cewek itu adalah Resya.

Udin pun menepuk pundak Reza lagi. "Yang sabar bro! Cuma mantan gebetan doang ini, bukan mantan pacar. Iya, kan?" kata Udin mencoba memberi pengertian kepada Reza dengan cara memberitahu kenyataan pahit itu.

Ya! Saat duduk di kelas sepuluh, Reza pernah dekat dengan Resya. Namun saat Reza menyatakan perasaanya, Reza  malah ditolak mentah-mentah oleh Resya. Dan sekarang malah berpacaran dengan Ucup. Cinta memang buta.

MARTABAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang