47. Semuanya Berakhir

650 92 124
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA:)

Happy Reading Moodbakers🖤

"Jangan pacaran dengan sahabat sendiri. Sebab, kata putus akan membuatmu merasakan dua kehilangan sekaligus."
___________________________________

"Surat pengunduran diri jadi pacar lo."

Setelah mengatakan itu, Martabak segera pergi sejauh mungkin dari radar Hannin, tak sanggup jika ia harus melihat cewek itu menangis karenanya.

Dengan segera Hannin membaca isi surat itu, mendadak dadanya terasa sesak. Namun buru-buru Hannin menggeleng pelan sambil terkekeh. Tidak, tidak mungkin Martabak memutuskannya begitu saja. Hannin yakin Martabak pasti sedang bermain prank putusin pacar seperti yang sedang nge-trend di YouTube. Iya, kan?

Hannin langsung mengedar pandang memperhatikan sekeliling. Pasti ada kamera tersembunyi yang sedang merekamnya. "Mau nguji seberapa besar gue sayang sama lo, ya Bak?" gumamnya sambil terkekeh geli.

Yosh. Melihat ada sebuah kamera tersembunyi terpampang di pojok papan informasi koridor luar Rumah Sakit, Hannin langsung mendekati kamera tersebut.

Hannin tersenyum lebar di depan kamera. Berbagai ekspresi aneh Hannin keluarkan tanpa peduli dengan para suster yang lewat dengan tatapan, nih-orang-udah-gila-ya?

Belum cukup sampai di situ, kini Hannin mulai berbicara menantangi kamera di hadapannya. "Lo kira gue percaya pake prank putus lo kayak gini?!" Tangannya mengibas rambut, lalu menempelkan mulutnya ke arah kamera. "Gak mempan keleussssss~," kekehnya lagi.

Hannin menarik napas dalam-dalam, lalu ia keluarkan perlahan. "Hiks, kenapa lo putusin gue, huh? Gue salah apa? Kalau mau pembuktian gak usah prank kayak ginilah kampret! Awas aja ya lo ninggalin gue pas lagi sayang-sayangnya, hiks," ujarnya sambil menghapus air mata yang tidak keluar, lalu dengan segera membenarkan raut wajahnya kembali.

"Mungkin gue bukan pacar yang baik buat lo, tapi ada satu hal yang perlu lo tahu. Gue sayang lo, Martha Bhaktera." Hannin tersenyum lebar diakhir kalimatnya, gengsinya terlalu tinggi untuk mengucapkan kata itu secara langsung dihadapan Martabak.

"PASIEN GAWAT DARURAT!"

Hannin langsung menyingkir kala mendapati brangkar dorong yang membawa seorang pasien kecelakaan menuju ruang UGD.

Hannin mengelus dadanya pelan, hampir saja ia tertabrak brangkar dorong itu. Sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, Hannin bergegas pergi dari Rumah Sakit. Lagi pula, untuk apa Hannin berada di sini? Buyar sudah tujuannya datang ke tempat ini karena prank putus dari Martabak.

Selepas Hannin pergi, seorang satpam datang mengambil kamera pengawas yang terpampang di pojok papan informasi. Berhubung kamera CCTV di luar koridor bagian Barat itu sedang ada perbaikan, maka untuk sementara waktu digantikan dengan kamera biasa.

*****

Berulang kali Hannin mengecek layar ponselnya, tapi sejak siang tadi, notifikasi yang ia tunggu tidak kunjung muncul. Menghela berat, Hannin mengubah posisi rebahanya menjadi tengkurap dengan bantal sebagai tumpuan dagunya.

Hannin
Sya

Tdi siang Martabak prank putus ke gue, tapi sampe sekarang tuh Bagong gak bilang kalau ini prank😭😭😭

ResyaCup
Berarti putus beneran🤣

Hannin
Gada akhlak

MARTABAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang