Happy Reading❤
Malam ini, warung bi Inem tampak ramai seperti biasa.
Canda tawa terlontar dari tongkrongan yang setiap malam di ramaikan oleh anak sekolahan yang berstatus anak STM. Tak jarang, ada beberapa di antara mereka yang masih mengenakan pakaian seragam karena malas pulang. Itu sudah bukan hal yang aneh lagi bagi mereka.
Martabak tampak mencolok sendiri dengan seragam yang berbeda bertuliskan SMA Tunas Bangsa. Biasanya ada Reza dan Udin, tetapi karena mereka berdua ada urusan, jadilah Martabak hanya sendiri dari rakyat SMA.
Semua anak tongkrongan pun tidak keberatan selagi anak SMA Tunas Bangsa tidak membuat masalah dengan STM Rajawali, jadi hubungan mereka tetap fine-fine saja. Tapi jika seandainya SMA Tunas Bangsa dan STM Rajawali mengalami bentrok, toh Martabak tetap ada di pihak anak STM. Well, itu karena Martabak membela sahabatnya.
"Bang Mo, bantuin gue cari pacar." ucap Martabak sambil sesekali membuat balon dari permen karet di mulutnya.
Anak-anak tongkrongan yang tadinya ramai langsung hening setelah kata-kata yang barusan keluar dari mulut Martabak.
Martabak gelagapan. "Eh, gue ngomong kekencengan ya?" Martabak jadi bingung sendiri.
Tiba-tiba, tawa mereka pecah. Martabak sendiri masih dengan wajah polos-polos goblok nya.
"Martabak nyari pacar?"
"Martabak cari jodoh kali ah, haha."
"Akhirnya, setelah jomblo dari lahir, Martabak tergerak hatinya mencari pasangan hidup."
"Terima kasih ya Allah, akhirnya kekeliruan kami menganggap Martabak seorang gay salah karena hatinya sudah terbuka."
"Alhamdulillah, bentar lagi dapet traktiran pasangan baru nih kite," celetuk Rajo.
Martabak memutar bola matanya malas. "Ck! Kan gue minta saran ke bang Mo, ngapain lu pada ikut-ikutan ha?"
"Aelah, kan kita turut bahagia, bro! ucap Komeng sambil menepuk pundak Martabak.
"Bak, di SMA lo kan banyak noh cewek cantik. Tinggal gebet aja," saran Joni.
"Masalahnya, gue harus cari cewek yang bener-bener suka juga sama gue," jelas Martabak.
"Tinggal pedekatein aja, habis itu lo baperin, dan setelah lo baperin, tinggalin tuh cewek pas lagi sayang-sayangnya. Cewek kan baperan," saran Komeng si playboy kelas kakap.
"Jangan ngikutin si Komeng! Sesat! Player kok di percaya!" sela Rajo.
"Lah, itu si Hannin mau dikemanain, Bak?" tanya Momo.
"Kan dia cuma sahabat gue, bang. Masa lo gak tau?" balas Martabak.
"Yakin sahabat doang? Masa lo gak ada rasa sama sekali, kan lo bareng mulu sama die," kata bang Momo heran. Bang Momo ini orang yang otaknya paling waras di tongkrongan. Yang lain gesrek na'udzubillah.
"Ada rasa gimana bang Mo? Gimana mau ada rasa dianya aja sadis kea Sumanto gitu," ucap Martabak sambil menggidikkan bahunya.
Momo terkekeh. "Tapi lo gak bisa jauh-jauh dari dia kan? Lo nyaman kalau ada di deket dia kan?" Bang Mo menepuk pundak Martabak. "Susah ya, ngomong sama orang yang gak peka."
Martabak mencoba menelaah perkataan Momo, tapi nihil! Martabak masih goblok dengan yang namanya perasaan.
"Bodo ah! Intinya gue mau dapet pacar dalam waktu satu bulan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MARTABAK
HumorHanya kisah manusia aneh bernama MARTABAK dengan para antek-anteknya. Martabak di sini bukanlah buatan mamang tukang Martabak. Martabak hanyalah seorang manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan. 🎶 Martabak juga manusia... Puny...