✓HYBRID •' [V.K ¦ M.Y ¦ N.J] -¬END¬-

33¦ Appa?

Super triple H.

...

Pagi yang menangis, itulah penampakan pagi ini.

Entah siapa yang membuat dia menangis sampai sampai burung dan matahari tidak berani membela para tumbuhan untuk mendapatkan sinar sang matahari.

Nyata nya di rumah sakit ternama di Seoul, 4 orang pemuda yang sedang di temani beberapa selang untuk membantunya bertahan hidup.

Mungkin pagi menangis karena sampah sampah dan kotoran yang menodai indah nya kicauan burung dan cahaya matahari, masih setia mengunjakkan kaki nya di bumi.

Iya nyatanya para pemuda masih hidup karena lagi lagi di Selamatkan oleh Triple H.

Si perusak suasana tapi tampan luar biasa.

Sekarang triple H dan Bibi Han sedang menunggu di depan ruangan para pemuda.

Yang katanya dokter kim, luka nya cukup parah.

Dokter kim adalah dokter yang selama ini merawat dan menjaga para pemuda dari acara bunuh diri mereka.

Dokter kim tidak kaget lagi kalau malam malam kedatangan si Triple H dengan baju yang berdarah darah dan para pemuda yang pucat dan tak Sadar kan diri.

Jadi ya biasa aja malah udh masa bodo si sebenernya tapi kasian kalo mati, nanti cerita nya ga seru:')

.
.
.

Bibi Han sekarang sedang duduk berhadapan dengan dokter kim, sedang membicarakan para pemuda.

Dokter kim yang terus membuang nafas lelah nya dengan memijat alis nya.

Membuat Bibi Han mengerti apa yang dokter kim rasakan, lelah yang berkelanjutan.

Duhh peka yaa Bibi Han, ga kaya doi:')

"dok maaf bil—

"sudah tak apa aku sudah biasa menghadapi mereka si kambing liar, kenapa Bibi tidak menemukan mereka dengan para Hybrid saja?" dokter kim yang berusaha berbicara selembut apa pun karena tetap saja di depan nya ini orang tua, seorang wanita lagi.

"mereka kan sudah tak ad—

"Bibi Han aku mengerti tapi setidaknya beritahu mereka dan ceritakan" dokter yang terus menunduk dan memijat kepalanya, tidak sadar kalau sejak tadi sudah memotong pembicaraan Bibi Han.

Pukkk!!

"anak kurang ajar! Jangan memotong pembicaraan ku" Bibi Han memberi pukulan cinta nya ke dokter kim yang sekarang sedang tersenyum konyol.

"maaf, hehe" dokter Kim menggaruk leher nya yang bahkan tidak gatal sama sekali.

"jadi bagaimana? Bagaimana kondisi mereka?" Bibi Han mulai serius membahas para pemuda yang makin lama mungkin makin sakit jiwa.