35¦ Mati? Pt.2

2K 196 16
                                    

Terlalu terlambat untuk menyadari kau paling berharga, terlalu bodoh untuk mengakui aku tak bisa tanpa mu.

...


Para pemuda yang dengan tangan masih terdapat darah di sana serta rambut yang berantakan pergi menuju rumah peneliti dengan mobil di kecepatan rata rata.

Air mata trus meluncur tanpa izin, tanpa malu akan orang orang sekitar yang menyebut mereka sudah gila.

Sampai nya di alamat yang tertera, yaitu alamat rumah sang peneliti.

Mereka meparkirkan mobil mereka asal dan langsung melesat masuk dengan tergesa gesa.

Para dokter, tamu, dan peneliti di sana di buat bingung oleh tingkah para pemuda.

Mereka mencari peneliti utama di sana, ruangan yang terlampau jauh dari lantai dasar.

Karena memang sudah tak tahan dan sudah emosi, mereka tidak cukup sabar untuk menunggu lift.

Mereka dengan tergesa gesa berlari menuju tangga darurat dan naik ke arah ruangan peneliti utama di lantai 10.

Mereka tidak peduli akan kaki mereka yang akan putus atau membengkak karena terlalu lelah.

Para pemuda trus menaiki anak tangga satu persatu, jarang kali mereka melompat dan melewati beberapa anak tangga untuk mempercepat menuju lantai 10.




Jantung dan paru paru beradu cepat pekerjaan mereka karena ulah sang pemilik.

Otak dan hati seakan mati tak berfungsi setelah hilang nya pengendali.



Nafas yang tersendat di tenggorokan, membuat sesak di dada makin menjadi jadi, dengan kaki trus melangkah.

Trus acuh akan nafas yang sudah tak teratur. Untuk saat ini mereka seperti nya tidak butuh bernafas.





Mereka sudah sampai di lantai 9 dengan nafas dan pakaian yang basah akan keringat yang membanjiri tubuh mereka masing masing.

Mereka berhenti sejenak lalu mengatur nafas dengan perlahan. Menghapus jejak darah di tangan dengan membersihkan nya dengan jaket yang mereka pakai. Lalu di ikatan nya jaket itu di pinggang mereka.

Nafas sudah✔️
Tangan sudah bersih✔️
Jantung sudah mulai memelankan pacuannya✔️
Paru paru mulai bekerja dengan teratur✔️
Otak mulai tumbuh 1 inci✔️
Hati mulai sedikit mengeluarkan empati✔️





Dengan langkah ragu mereka menaiki satu persatu anak tangga.

Otot otot kaki terasa mati rasa, seakan akan mereka sudah tidak ingin bekerja sama untuk membantu menaiki anak tangga yang sedikit lagi mengantar mereka ke lantai 10 yang mereka inginkan.















Lucu juga...
Yang tadi nya tuhan dengan murah hati nya memberikan bidadari nya untuk mengubah para iblis. Tetapi, sang iblis malah melukai dan mungkin membunuh bidadari nya.

Tapi apa sekarang?
Sudah menyakiti meminta kesempatan pula, iblis yang melakukan kesalahan besar dengan dosa yang banyak, meminta dan bertekuk lutut meminta untuk bidadari tuhan kembali kepada nya?

Apa kepercayaan tuhan Semurah itu?

Sudah ku bilang, kesempatan memang bukan hanya sekali. Tetapi kesempatan tidak selalau datang dua kali.






















✓HYBRID •' [V.K ¦ M.Y ¦ N.J] -¬END¬-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang