Chapter 5

22.7K 1.6K 24
                                    

Author POV

"Kalian makan dulu yuk, pasti kalian lapar," ajak Sofia menggiring Adlina dan Nancy menuju ruang makan.

Adlina dan Nancy mau-mau saja, masakan Sofia terkenal sangat enak di seluruh White Moon Pack.

Sesampainya di ruang makan, Sofia mempersilahkan Adlina dan Nancy untuk duduk. Meja makan sudah penuh dengan segala masakan berbahan dasar daging, aromanya sangat menggugah selera.

"Katanya Mamih baru pulang barusan, kok sudah masak?" Tanya Adlina menatap makanan di depannya.

Sofia tersenyum, "Memang barusan kok," jawabnya.

Yah, apapun itu yang penting perut Adlina kenyang dan dirinya bahagia bisa makan sepuasnya.

"Mih, Jack mana?" Tanya Nancy celingak-celinguk mencari keberadaan adik lelakinya.

Sofia yang awalnya sedang menyendokkan nasi ke piring untuk Adlina, langsung menoleh ke arah Nancy.

"Di kamar, bentar lagi juga turun," jawab Sofia, Nancy mengangguk mengerti.

Beberapa saat kemudian datang remaja laki-laki yang umurnya 2 tahun lebih muda dari Adlina dan Nancy.

Remaja laki-laki itu adalah Jack, adik Nancy. Dia jugalah yang akan menjabat menjadi Beta White Moon Pack meneruskan jabatan Papihnya.

"Dari mana aja kamu?" Tanya Nancy ketika Jack sudah duduk di sebelahnya.

"Kayaknya Mamih udah bilang deh aku dari mana," jawab Jack datar.

Nancy mendengus, darimana datangnya sikap datar itu? Padahal dirinya dan Sofia selalu berisik, mungkin keturunan dari Papih, pikir Nancy.

Acara makan pun dimulai, sesekali Nancy membuat lelucon, Adlina tertawa terbahak, sedangkan Jack tetap memasang wajah datarnya seolah lelucon Nancy sangat garing.

"Dek, itu muka apa papan reklame? Datar bener," sindir Nancy.

"Kalo iya kenapa? Kalo bukan kenapa?" Tanya Jack.

"JACK MICHAEL BARNETT ZYLGWYN!!" Teriak Nancy geram.

Jack dan Adlina menutup telinganya mendengar teriakkan Nancy yang menggelegar.

"Astoge!!! Itu mulut apa knalpot motornya Mang Dadang?!! Aish, sakit perutku!!" Pekik Adlina sambil terus menutup telinganya dengan telapak tangan.

Jack dan Nancy kebingungan.
Kenapa Adlina membawa nama Mang Dadang si tukang ojek yang biasa mangkal di gerbang komplek perumahan Nancy? Lalu bukannya tadi Nancy berteriak? Harusnya 'kan yang sakit telinganya bukan perut? Kalau perutnya sakit kenapa Adlina malah menutup telinga? Itu yang membuat Jack dan Nancy bingung. Tapi memang kelakuan Adlina terkadang sedikit aneh.

Tanpa menghiraukan Adlina, Jack bangkit dari duduknya, lalu mencium pipi kanan Nancy dengan cepat.

"Jangan marah-marah, kak, nanti cepet tua." Kata Jack dan langsung berlari menuju kamarnya setelah makanannya habis.

"JACK!! KE SINI KAMU!!" Teriak Nancy lagi.

"MANG DADANG!!! INI KNALPOT MOTORNYA BENERIN BIAR GAK BERISIK KAYAK GINI!!!" Teriak Adlina memanggil Mang Dadang, seolah Mang Dadang ada di situ.

"Kamu ngapa dah, Lin?" Tanya Nancy heran.

"Kagak, tadi ada cicak kondangan." Jawab Adlina asal, setelah itu meminum jus mangga kesukaannya dengan tenang.

Nancy menepuk keningnya melihat kelakuan sepupunya yang rada-rada.

🌹🌹🌹

Adlina pov

Kakiku berjalan menuju taman yang ada di samping rumah Nancy. Dulu, kata Mamih, Mama sering berdiam di sini ketika sedang menginap di rumah Mamih Sofia.

Aku tau kenapa Mama senang berada di sini. Udara di sini masih segar dan alami, banyak bunga-bunga dan tanaman beraneka ragam, apalagi bunga mawar pink kesukaan Mama.

Tanganku bergerak memetik satu tangkai bunga mawar pink, tanpa takut akan tertusuk duri. Aku sudah biasa merasa sakit, jadi tusukan duri seperti ini sudah tidak terasa bagiku.

"Mama suka sekali mawar pink ya?" Gumamku.

Semilir angin menerbangkan rambut coklat bergelombangku. Aku larut dalam suasana taman ini. Taman ini memang sangat menenangkan, maka dari itu Mama suka menghabiskan waktu di taman ini.

"Kak Adlin lagi ngapain?"

Kepalaku menoleh lalu tersenyum ke arah Jack.

"Gak ngapa-ngapain kok, cuma pengen duduk-duduk di taman ini," jawabku seadanya.

Jack mengangguk lalu ikut duduk di sampingku, menatap suasana taman yang menenangkan.

"Kak Adlin kangen ya sama Mama Rose?" Tanya Jack, aku mengangguk.

Nama Mamaku adalah Rose. Nama lengkapnya Rose Ferra Shawn Ashmore, itu sebabnya Mama suka bunga mawar, apalagi mawar pink.

"Mungkin kalo Mama dan Arnold masih hidup, aku gak akan kesepian," Lirihku sendu.

Jack menggeleng tidak setuju.

"Kak, Kak Adlin gak kesepian kok, 'kan ada aku, Kak Diandra, Kak Adlan, Kak Nancy, Mamih sama Papih. Nanti juga Kak Adlin bakal ketemu sama mate kakak. Jadi, Kak Adlin gak usah merasa kesepian. Kak Adlin juga bisa anggap aku itu Arnold, adik Kak Adlin. Kak Adlin jangan merasa kesepian lagi ya? 'Kan ada kita," ucap Jack sambil tersenyum, berusaha menenangkagku.

Aku membalas senyuman Jack.

"Thanks," hanya itu kata yang bisa aku ucapkan untuk membalas kata-kata Jack, Jack mengangguk.

"Your welcome,"

Ting!

Handphone di saku rok seragamku berbunyi, pertanda ada pesan masuk.

Rina (tim futsal cewek)

Rina: Adlina, jangan lupa besok ada latihan futsal. Semua wajib ikut, apalagi lu sebagai kaptennya. Karena sekolah kita akan mengadakan kompetisi.

Adlina: Iya, aku bakal ikut latihan.

Rina: Thanks, Lin.

Aku menghela napas, besok ada latihan futsal sedangkan baju futsalku ada di Pack. Aku tidak ingin kembali ke sana sekarang, tapi apa daya, aku harus kembali untuk mengambil baju itu kemudian pergi secepat mungkin sebelum bertemu Alpha William.

Aku bangkit dari duduk, berpamitan pada Jack.

"Jack, aku pulang dulu ya," pamitku, Jack mengernyit.

"Pulang ke mana Kak?" Tanya Jack.

"Ke Pack," jawabku.

Mata Jack terbelalak.

"Ngapain?" Tanya Jack lagi.

"Ambil baju futsal yang ketinggalan. Udah ya, aku pergi sekarang. Bye, Jack."

Aku berlari menghindari Jack sebelum adik Nancy itu menanyakan hal-hal lain lagi yang akan mengulur waktu. Padahal aku harus segera pergi sebelum Alpha William pulang kerja.

"Kamu yakin mau ambil baju futsalmu sendiri? Nanti bukannya ambil baju futsal tapi malah berantem lagi." Ucap Diandra lewat mindlink.

"Aku ga bakal berantem, mungkin." Jawabku tidak yakin, Diandra hanya mendengus.

TBC


(Sudah direvisi)

ADLINA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang