Author POV
BUGH!
Adlina meninju wajah Melvin tanpa aba-aba, napasnya memburu terlihat dari dadanya yang bergerak naik turun.
Melvin terhuyung ke belakang, sudut bibirnya robek dan mengeluarkan darah.
"A-Adlina?" Melvin menatap Adlina dengan takut.
Calon Alpha Red Moon Pack takut pada seorang gadis? Sepertinya ini harus masuk pada buku rekor dunia.
"A-Adlina.. ka-kamu.. k-kenapa?" Melvin melangkah mundur, namun punggungnya menabrak tembok. Melvin tersudut.
Adlina mengangkat satu alisnya.
"Kamu tanya aku kenapa? Kamu pikir aku gak tau kalo kamu mengkhawatirkan dia? Tak semudah itu Ferguso," jawab Adlina dingin.
Melvin bertambah takut.
"Ka-kata s-siapa?"
Adlina terkekeh. Tubuh Melvin merinding sekarang, dia tidak bisa menghindari Adlina.
"Kamu lupa? Aku werewolf, aku bisa membaca pikiran. Aku juga bisa membaca isi hatimu," Adlina menyilangkan tangan di depan dada.
Tubuh Melvin menengang, keringat dingin menetes dari pelipisnya.
'Adlina bisa baca isi hatiku?' Batin Melvin bertanya-tanya.
"Aku cuma bisa baca isi hatimu sih, yang lain mah cuma bisa aku baca pikirannya. Oh iya, aku tau kok kalo kamu suka sama dia," lanjut Adlina tersenyum miring.
Grep!
Melvin segera memeluk tubuh Adlina dengan erat setelah mengumpulkan nyalinya lagi.
"Maaf... maafin aku... aku sayang sama kamu... aku cinta sama kamu... maafkan aku, Sweetheart..." Bisik Melvin di telinga Adlina dengan tulus.
"Halah bulshit!" Adlina mencoba meronta dari pelukan Melvin.
Cup.
"Aku benar-benar mencintaimu, Sweerheart... tolong maafkanlah aku..." Melvin menciun kening Adlina dengan sayang. Ia juga terus mengucapkan kata maaf dan kata cinta untuk Adlina.
Tubuh Adlina melemas, napasnya mulai teratur, emosinya juga ikut surut.
"Ndra... Kamu ambil alih. Aku ingin menenangkan diri," mindlink Adlina.
"Kamu baik-baik aja 'kan?" Tanya Diandra.
"Aku baik." Jawab Adlina lemas.
Diandra menghela napas.
"Oke, aku ambil alih."
Diandra membalas pelukan Melvin, "Iya, aku sudah memaafkanmu," ucapnya.
Melvin terkejut, ia melepaskan pelukannya. Menatap lamat gadis di depannya.
Diandra tersenyum manis. Raut wajah Melvin sedikit kecewa, namun tetap memaksakan untuk tersenyum.
"Ternyata bukan Adlina. Tapi makasih karena sudah memaafkanku," ucap Melvin.
Diandra mengusap rambut Melvin dengan lembut, memberikan ketenangan untuk Melvin.
"Adlina butuh waktu untuk menangkan dirinya. Cepat atau lambat, Adlina akan segera memaafkanmu," ucap Diandra.
Melvin hanya mengangguk, kepalanya tertunduk dalam, kecewa pada dirinya sendiri.
"Sudahlah, tak apa. Bukannya kamu masih ada tugas sebagai Ketua OSIS?" Tanya Diandra menyadarkan Melvin.
Melvin menepuk keningnya.
"Kenapa aku bisa lupa ya?"
Diandra terkekeh pelan.
"Ya sudah, ayo," Diandra menggenggam jemari Melvin. Mereka pun mulai berjalan dengan bergandeng tangan.
Saat di tengah perjalanan, Adlina memindlink Diandra.
"Ndra," panggil Adlina.
Diandra hanya bergumam untuk membalas panggilan Adlina.
"Luka di bibir Melvin gimana?" Tanya Adlina khawatir.
"Dia werewolf, Lin. Luka sekecil itu pasti cepat sembuh," jawab Diandra.
"Tapi aku khawatir, Ndra. Tolong kamu cek lukanya," pinta Adlina.
Diandra hanya mengangguk pasrah. Ia berhenti berjalan, secara otomatis Melvin juga ikut berhenti.
"Ada apa, Sweetheart?" Tanya Melvin heran.
Diandra mengelus luka di bibir Melvin yang sudah menutup dan hanya tersisa darah kering di sana.
"Masih sakit?" Tanya Diandra dibalas gelengan Melvin.
"Tidak, ini sudah sembuh kok," jawab Melvin.
Diandra menghembuskan napas lega.
"Ayo kita jalan lagi," Melvin mengangguk dan kembali berjalan.
Diandra menatap wajah Melvin.
'Asalkan kamu tau, sayang. Adlina sekarang ini sangat menghawatirkanmu, ia juga tengah menyesali perbuatannya,' batin Diandra menatap wajah rupawan Melvin.
"Tenanglah, Lin. Melvin tak apa. Lukanya sudah sembuh. Kamu gak perlu khawatir," mindlink Diandra.
"Bener gak apa-apa?" Tanya Adlina memastikan.
"Iya, Adlina." Jawab Diandra.
Adlina hanya menganggukkan kepalanya. Tubuhnya melemas, mungkin energinya mulai terkuras karena pengambil alihan tubuh ini. Lebih baik ia beristirahat sekarang.
TBC
Sorry for typo🙏
Cek! 1, 2, 3! Dicoba!
Hola hallo, everyone! Gue up nih!! Hehehe.
Jadi, sebenernya gue pengennya seminggu up 2 kali. Tapi jadwal gue lagi padet. Gue juga lagi kehabisan stok draf T-T...
Btw, siapa yang sekolahnya libur 2 minggu?! Hayo tunjuk kaki, eh tangan:v ehe!
Semangat ngerjain tugas secara online, oke?!
Seperti biasa, harap tinggalkan jejak dengan menekan tombol bintang di pojok kiri bawah!
Okay, see you next week and thank you guys!!!
⭐➡🌟✔
⬇
(Sudah direvisi)
KAMU SEDANG MEMBACA
ADLINA [Tahap Revisi]
Werewolf"Werewolf lemah! Tak berguna! Kau seharusnya tidak lahir ke dunia ini!" Aku sering mendengar kalimat itu tertuju untukku. Menyakitkan memang, tapi itulah kenyataannya. Namun semua itu hanya masa lalu, sekarang aku bukan werewolf lemah lagi. ~Adlina...