Chapter 15

16.6K 1.2K 20
                                    

Author POV

Napas Adlina terengah-engah karena berlari menghindari anjing chihuahua alias Nancy yang mengamuk.

"Woy, Lin!"

Seseorang memanggil nama Adlina, gadis itu segera menoleh karena mengira yang memanggilnya adalah Nancy namun ternyata dia Rina, salah satu anggota tim futsal Adlina.

Adlina menghembuskan napas lega, mengusap dadanya pelan.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Lin, kamu kok masih pake seragam OSIS sih? 'Kan pertandingannya 15 menit lagi!" Ucap Rina menatap penampilan Adlina.

Kening Adlina mengernyit bingung. Sejak kapan ada pertandingan? Bukankah hari ini hanya ada latihan saja?

"Pertandingan apa?" TanyaAdlina heran.

"Kamu gak tau?" Tanya balik Rina.

Adlina menggelengkan kepalanya polos. "Emang apa? Kamu aja belum kasih tau," jawabnya.

Rina menghela napas gusar.

"Lin, hari ini akan diadakan pertandingan antar sekolah. Dan pertandingan ini diadain di sekolah kita! SMA TUNAS BANGSA!" Jelas Rina.

Mata Adlina melebar, "hari ini ga jadi latihan?!"

"Latihan tadi pagi, kamu telat," jawab Rina.

Adlina menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal, dia sangat bingung. Apa karena dia ditampar oleh Alpha William semalam dia jadi gegar otak?

"Bentar, ini 'kan hari kedua sekolah, kok tiba-tiba ada pertandingan?" Tanya Adlina lagi.

"Lo kemana aja sih, Lin?! Kan emang gitu jadwalnya!!" Jawab Rina frustasi, dia mengacak rambutnya.

Di sekolah mereka memang selalu diadakan pertandingan antar sekolah agar menyulut semangat belajar para murid di hari awal masuk sekolah.

Adlina hendak membuka mulutnya lagi, Rina kembali menyambar.

"Ga usah tanya-tanya! Cepet ganti baju!! Pertandingannya 15 menit lagi!!"

Rina mendorong-dorong badan Adlina agar segera pergi ganti baju.

"Hari ini?! 15 menit lagi?!" Tanyanya.

Tanpa menunggu jawaban dari Rina, Adlina segera berlari terbirit-birit menuju kamar mandi.

Rina hanya mengusap wajahnya dengan gusar mendapatkan kapten tim seperti Adlina.

🌵🌵🌵

Adlina keluar dari kamar mandi dengan menggunakan jersey futsal. Dia melipat seragam putih abu-abunya dan memasukannya ke dalam tas.

"ADLINA!!!"

Adlina terkejut mendengar teriakkan membahana dari seseorang. Dia kenal teriakkan itu, sangat kenal.

"SIBERIAN HUSKY! AELAH! KENAPA KAMU NINGGALIN AKU COBA?!!" Protes Nancy ngegas saat melihat Adlina.

Adlina cengengesan.

"Aku ada pertandingan futsal, 10 menit lagi dimulai," katanya sambil melihat jam tangan berwarna putih yang melingkar di pergelangan tangannya.

"What?! Pertandingan?! Berarti aku harus tampil cheers dong?!" Tanya Nancy.

Adlina mengangkat bahu tidak tau.

"Coba kamu tanya anggota cheers-mu. Kamu 'kan ketuanya, masa gak tau," jawabnya sambil menguncir kuda rambut yang awalnya tergerai.

Nancy langsung berkutat dengan telfonnya.

"Woy! Hari ini kita tampil cheers yo?! Kok aku gak dikasih tempe!" Ucap Nancy saat panggilan telfonnya sudah tersambung.

"Iya! Aku udah kasih tau kamu lewat WA! Tapi kamu gak bales! Jangankan dibales, diread aja kagak!!" Ucap seseorang di seberang telfon.

"Hehehe.. sorry, mungkin chat darimu tenggelem. Maklum, WA-ku rame sama chattingan fans aku," Nancy cekikikan.

"Cepet! 10 menit lagi woy!!!" Ucap Lexi.

"Siap 69! Eh? Maksudnya 86, hehehe!" Nancy menutup sambungan telfon, kemudian menatap Adlina dengan puppy eyesnya.

"Tungguin aku bentar ya, Lin..." pinta Nancy menangkupkan kedua tangannya di depan dada, memohon.

"Gak! Aku udah telat nih!"

Adlina segera keluar dari kamar mandi. Dia masih mendengar gerutuan Nancy dari dalam kamar mandi, bahkan sesekali Nancy mengumpat. Adlina tidak peduli, dia hanya harus sampai tepat waktu di arena.

🌴🌴🌴

Adlina melempar tasnya pada salah satu bangku, kemudian ikut bergabung bersama teman-teman satu timnya.

"Gimana? Udah pada siap semuanya 'kan?" Tanya Adlina memastikan.

"Tenang aja, Lin. Gak usah khawatir. Kita 'kan selalu latihan dengan sungguh-sungguh. Lagian, tim kita juga selalu menang dalam setiap kompetisi," jawab Rina dengan yakin. Diikuti oleh anggukan seluruh anggota tim.

"Bagus. Tapi kalian jangan terlalu yakin kalau kita itu bakal menang. Ada kalanya kita juga akan kalah. Yang lebih penting, kalian harus tetap fokus dalam permainan dan bermain sportif! Jangan menggunakan cara licik oke?!" Ucap Adlina dengan bijak.

"Oke!!" Mereka semua menjawab dengan kompak.

"Jadi, kita akan menggunakan strategi yang pas kita latihan kemarin. Kalau ternyata musuh sudah mengetahui strategi kita, kita akan pakai strategi ini." Adlina mulai menjelaskan kepada rekan-rekannya dengan serius.

"Baiklah, kalau udah paham bersiap. SMA TUNAS BANGSA!!!!" Teriak Adlina dengan lantang.

"WE ARE THE BEST! WE ARE NUMBER ONE! WE ARE CHAMPION! TUMBANG SATU, TUMBUH SERIBU! SMA TUNAS BANGSA, KITA PASTI BISA! HU!!" Mereka membalas teriakan Adlina dengan menyorakan yel-yel dengan semangat.

TBC

Oh iya, kalian mau spoiler dari part selanjutnya gak? Nih kalo mau, jadi nanti di chapter 16 Adlina bakal ketemu sama matenya!! Yuhu!!

(Sudah direvisi)

ADLINA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang