Chapter 9

18K 1.3K 15
                                    

Happy reading guys!!

Hati-hati ada typo.

*****

Author POV

(Masih) flashback -again-

Brak!

"Luna Rose! Kita harus pergi segera!" Kata Gamma Nike tiba-tiba.

Luna Rose mengangguk lalu langsung menggandeng tangan Alin dan Alan. Mereka berlari lewat hutan belakang, karena pasukan musuh sudah menghadang gerbang depan.

Saat di tengah perjalanan, mereka dicegat oleh pasukan rogue yang lumayan banyak.

"Kalian pergilah, biar kami yang mengurusi para rogue ini!" Kata Gamma Nike tegas, diikuti anggukan warrior yang ikut bersama mereka.

Mereka berlari sangat kencang menghindari para rogue-rogue itu. Namun rogue-rogue itu terus mengejar Luna Rose.

"Kalian harus baik-baik saja dengan Tante Sofia, Mama harus mencari bala bantuan, kalian jangan nakal, oke? Mama menyanyangi kalian. Sofia tolong jaga Alan dan Alin." Kata Luna Rose mengusap kening Alin sekilas lalu berlari menjauh bersama Arnold yang ada di gendongannya.

Sementara Alan, Alin, Sofia, Nancy, dan Jack bersembunyi di semak-semak yang telah dimantrai penyamar Luna Rose.

Rogue-rogue itu terus mengejar Luna Rose, tanpa mempedulikan Alan, Alin, Nancy, Jack, dan Sofia yang bersembunyi.

"Rose! Mereka mengejarmu! Biarkan aku menyusul!" Mindlink Sofia.

"Jangan! Kalau kau pergi siapa yang menjaga anak-anak? Tetaplah disitu! Yang mereka incar adalah aku dan Arnold! Karena aku adalah half white wolf yang mereka kira baru saja melahirkan seorang white wolf murni. Aku dan Mitha (wolf Luna Rose) akan kembali dengan selamat, mungkin.." jawab Luna Rose tidak yakin dengan pilihannya.

"Rose! Kau baru saja melahirkan! Kekuatan dan kondisimu melemah! Ijinkan aku ikut denganmu!" Pinta Sofia.

"Jangan, Sof! Kalau kita berdua mati, lalu siapa yang akan merawat anak-anak kita? Biar aku saja yang menghadapi rogue ini.

"Aku mohon padamu untuk menjaga dan merawat anak-anakku dengan baik, terutama Alin yang notabennya adalah white wolf murni yang akan menjaga dan melindungi kaum werewolf. Aku percaya  Moon Goddess akan melindungi titisannya. Barangkali, aku tidak akan pernah kembali lagi."

"Kau harus kembali dengan selamat, Rose!" Teriak Sofia.

Luna Rose tidak menjawab. Itulah terakhir kalinya mereka berkomunikasi dengan Luna Rose, sampai akhirnya Luna Rose ditemukan meninggal dengan penuh luka cakaran dan tusukkan pedang perak yang berlumurkan wolfsbane.

Flashback off

⚘⚘⚘

"Woy! Ngapa ngelamun?!" Tanya Nancy yang mengagetkan Adlina yang sedang termenung.

Adlina terjungkal ke belakang, kemudian menatap Nancy tajam.

"Sejak kapan kamu di sini?" Tanya balik Adlina sambil berusaha bangkit dibantu Nancy.

Nancy mengetuk-ngetukkan pelipisnya dengan jari telunjuk, seolah sedang berpikir.

"Alah! Kamu jangan sok-sok'an mikir!" Ucap Adlina menoyor pelan kening Nancy.

Nancy hanya menyengir, "Aku barusan dateng," ucapnya.

Adlina mendengus, "Kamu pasti disuruh sama Mamih 'kan?" Nancy mengangguk.

"Yap! Kata Mamih, kamu pergi ke Pack sendirian. Mamih khawatir kamu berantem sama Alpha William, jadi dia menyuruhku nyusulin kamu," Nancy menjelaskan.

Adlina hanya mengangguk kemudian masuk ke dalam kamarnya. Ia membuka lemari besar berwarna putih dan mencari jersey futsal miliknya.

"Aku sebenernya males balik lagi ke sini," ucapnya sambil melipat jerseynya, memasukkan ke dalam tas rangselnya.

Nancy duduk di pinggiran kasur empuk milik Adlina.

"Terus ngapain kamu balik lagi? Udah bener nginep di rumahku," Tanyanya.

Adlina menghela napas kemudian ikut duduk di sebelah Nancy.

"Aku cuma mau ngambil jersey futsal yang ketinggalan," jawab Adlina.

"Ohh, kamu ada latihan futsal ya?" Tebak Nancy, ia memainkan kuku-kuku cantiknya yang dipoles kutek berwarna baby pink dan lilac.

Adlina mengangguk, merebahkan tubuh lelahnya di kasur berbalut seprei berwarna mint.

"Eh Lin, Alpha William masih sama jalangnya yang dulu?" Tanya Nancy berganti topik.

"Bukan, ganti lagi. Jalang yang dulu 'kan kenal sama aku, kalo yang sekarang gak kenal," jawab Adlina sambil melirik Nancy sekilas, lalu fokusnya kembali pada ponsel.

"Palingan bentar lagi juga putus, karena si jalang cuma mau morotin harta Alpha William. Nah, nanti habis ini bokap bakal cari jalang baru," lanjut Adlina.

Nancy mulai jenuh, ia juga mengantuk, meskipun kamarnya juga ada di Pack house tapi Nancy sedang ingin berada di kediamannya.

"Lin, pulang yok!" Ajak Nancy.

"Nanti, aku mau lihat jalang barunya kayak gimana." Ucap Adlina menutup matanya, ponsel di sebelahnya terasa tidak menarik lagi.

Nancy berdecak malas dan menuruti kemauan Adlina.

TBC


Istilah dalam dunia werewolf;

Werewolf: Manusia serigala.

Moon Goddess: Dewi bulan.

Alpha: Ketua atau pemimpin dalam sebuah kelompok werewolf.

Luna: Mate dari seorang Alpha.

Beta: Wakil dari Alpha atau ketua kedua dalam kepemimpinan Pack.

Gamma: Ketua ketiga atau biasanya dijadikan sebagai pemimpin pasukan

Delta: Seorang pelatih warrior, terkadang ikut maju ke medan pertempuran mendampingi warrior muda.

Warrior: Prajurit dalam sebuah pack.

Omega: Pangkat terendah dalam werewolf.

Mate: Pasangan yang telah ditakdirkan oleh Moon Goddes untuk setiap werewolf.

Reject: Penolakan kepada mate.

Pack: Tempat tinggal sebuah kelompok werewolf.

Rogue: Werewolf liar yang tidak terikat oleh pack manapun. Biasanya mereka dikeluarkan dari pack karena memberontak atau berkhianat.

Wolfsbane: Tanaman yang sangat berbahaya dan beracun bagi werewolf.

Mindlink: Cara berkomunikasi para werewolf melalui pikiran.

Wolf: Sisi serigala werewolf.

She/he: Sisi manusia.

Mating: Penandaan, biasanya terjadi pada werewolf yang telah menemukan matenya dan dilanjutkan dengan proses penyatuan.

Shift: Pergantian antara wolf dengan he/she.

Ps: di cerita gue, ketika masa jabatan sudah habis maka akan digantikan oleh keturunannya.

Maaf kalo ada kesalahan dalam penjelasan di atas. (Penjelasan ini berdasarkan cerita gue, kalau cerita lain mungkin akan berbeda sedikit.) Gue juga manusia, jadi gak luput dari kesalahan🙏

***

(Sudah direvisi)

ADLINA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang