Extra Part 1

12.3K 796 22
                                    

🎶"I have died everyday, waiting for you,
Darling, don't be afraid, I have loved you for a thousand years, 
I'll love you for a thousand more~
And all along I believed, I would find you, 
Time has brought your heart to me, I have loved you for a thousand years,
I'll love you for a thousand more..."💐
~A Thousand Years - Christina Perri.

🍭🍭🍭

"Adlina!! Lihat deh yang ini!! Kayaknya cocok buat kamu!!" Tunjuk Nancy antusias pada gaun yang ada di gambar.

Adlina menoleh dengan malas, menatap gambar gaun dengan belahan dada yang rendah itu. Dirinya menggeleng.

"Gak, terlalu terbuka," ucapnya.

Nancy membuka halaman demi halaman, "kalo yang ini?" Tanya Nancy.

"Terlalu berlebihan," jawab Adlina sembari menumpu dagunya dengan tangan kanan. Ia menghela napas lelah.

Nancy kembali membolak-balik halaman buku design itu, mencari gaun yang tepat untuk digunakan oleh Adlina.

Seketika mata Nancy berbinar saat melihat gaun yang cukup elegan namun tidak berlebihan itu.

"Lin, kalo yang ini? Aku yakin kamu pasti suka!" Nancy menujuk gambar gaun yang dimaksudnya.

Sang designer mengangguk setuju, "benar kata Nona Nancy. Gaun ini terlihat cocok digunakan oleh Anda, Nona Adlina,"

Adlina kembali menoleh, matanya tak lepas menatap gambar gaun itu, mengamatinya.

"Ya, saya ambil yang itu," ucap Adlina pada akhirnya.

Nancy bersorak gembira. Akhirnya ia bisa membuat Adlina memilih setelah 2 jam lamanya memilih gaun.

"Pilihan yang bagus, Nona. Baiklah, akan segera saya buatkan gaun pesanan Anda. Kalau tidak ada apa-apa lagi saya pamit undur diri." Ucap sang designer.

Adlina mengangguk.

Nancy membaringkan tubuhnya yang lelah di kasur Adlina.

"Hah... akhirnya kelar juga milih gaun," ucap Nancy.

"Masih banyak tugas lainnya," ucap Adlina, kemudian ia meminum jus mangga yang sudah tidak terlalu dingin itu.

Nancy bangun dari tempat tidur, berdiri menatap Adlina dengan tegas.

"Baiklah, ayo! Kita kerjakan tugas yang lainnya!" Nancy berkata dengan semangat, ia bersiap menarik tangan Adlina, kalau saja Adlina tidak segera berteleportasi.

Nancy mendengus kesal. Adlina memang susah sekali diatur. Persis seperti Alpha William.

🌿🌿🌿

Adlina tiba di sebuah kamar yang sudah tidak asing baginya. Kamar bernuansa coklat muda. Kamar yang terlihat suram, sesuram sang pemilik kamar.

Adlina merebahkan tubuhnya, menarik selimut bersiap untuk tidur. Dirinya dapat mendengar dengan jelas beberapa orang yang sedang berbincang-bincang. Salah satu dari orang itu adalah sang pemilik kamar. Tapi Adlina tidak peduli, 'dia' pasti akan mengijinkan Adlina untuk singgah sementara waktu.

ADLINA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang