Chapter 37

10.6K 876 43
                                    

Author POV

"Tessya Agatha Grita, kamu di keluarkan dari sekolah ini!" Ucap Mr. Albert dengan nada yang sangat tegas.

Tessya membelalakkan matanya, ia menatap Mr. Albert, kemudian berganti menatap sang ayah yang berdiri di sebelahnya dengan raut wajah yang tak bersahabat.

"Dad?" Panggil Tessya.

Pak Hiro menatap Tessya, "kamu memalukan nama keluarga kita, Tessya," ucap Pak Hiro yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah. Hal itu tentu saja memalukan namanya.

Air mata Tessya mengalir, kali ini bukan air mata buaya yang ia keluarkan, melainkan air mata asli.

"Terus aku mau sekolah di mana, Dad?" Tanya Tessya menyeka air matanya.

"Kita akan bicarakan di rumah," ucap Pak Hiro.

Tessya menundukkan kepalanya, menangis sesenggukkan.

"Sekali lagi, saya minta maaf, Mr. Albert, Mrs. Juliet. Saya permisi." Pak Hiro menyeret Tessya keluar dari ruangan pengurus sekolah.

Mrs. Juliet menghela napas, ia menatap sang suami.

"Kita harus menemukan seseorang yang membantu Tessya," ucap Mrs. Juliet.

Mr. Albert mengangguk, kemudian memijat keningnya, ia pusing.

"Ternyata cobaan Adlina hampir sama beratnya dengan Rose," ucap Mr. Albert.

"Aku tidak mau Adlina jadi berakhir sama dengan Rose, aku tidak mau," lanjut pria berumur 80 tahun lebih itu, namun wajahnya terlihat masih berumur 50 tahunan.

Mrs. Juliet mengelus pundak Mr. Albert pelan, ia tau ketakutan sang suami yang sudah kehilangan anak perempuan semata wayangnya.

"Ya, aku juga tidak mau kehilangan Adlina. Jadi, kita harus berusaha melindunginya semampu kita." Ucap Mrs. Juliet.

"Aku jadi teringat Rose. Pantas saja dia tidak pernah keluar dari wilayah White Moon Pack, ternyata untuk menghindari penyerangan ya?" Ucap Mr. Albert.

Mrs. Juliet hanya mendengarkan, membiarkan suaminya bercerita sampai dia tenang.

"Dulu aku sering menyuruhnya untuk bersekolah di luar negeri, untuk mendapatkan ilmu pengobatan yang lebih banyak. Namun dia selalu menolak dengan alasan yang tidak jelas,"

Mata Mr. Albert menatap langit-langit ruangan istrinya, menerawang jauh ke masa lalu.

"Kupikir, dia anak yang malas. Ternyata walaupun hanya bersekolah di White Moon Pack, dia menjadi anak yang cerdas, dia menjadi dokter Pack yang handal, menjadi dokter kebanggaan White Moon Pack,"

"Sampai akhirnya dia bertemu dengan matenya, William Trevor Ashmore, anak dari Beta kita. Aku tak pernah menyangkanya,"

"William, pemuda yang tidak suka dikekang oleh aturan, dia adalah satu-satunya werewolf di White Moon Pack yang memiliki banyak selir. Sebenarnya, aku bisa saja menghukumnya dengan aturan yang ada, namun Rose melarang aku untuk melakukannya,"

"Tibalah saat kelahiran anak pertama mereka, Adlan Raka Nelson Darren Ashmore. Hah, bahkan dia melupakkan marga kita," nada bicara Mr. Albert menjadi sedikit ketus. Mrs. Juliet terkekeh dibuatnya.

"Kelahiran anak kedua, Adlina Brave Jeslyn Adelicia Ashmore. Adlan dan Adlina memiliki arti nama yang indah. Rose seperti mengetahui karakter anak-anaknya di masa depan. Adlan artinya keadilan, sedangkan Adlina penolong atau pelindung," tatapan mata Mr. Albert menyendu.

ADLINA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang