"Anyeonghasseyo, Aku Dr.Wen--"
Brakh!
Wendy menjatuhkan handphonenya yang berada di gengamannya tadi, dirinya langsung lemas setengah mati, jantungnya langsung berdegup kencang, serta matanya langsung berkaca-kaca.
"Remember me, My Candy?" Chanyeol memberikan smirknya kepada Wendy.
Wendy langsung ingin pergi, dia baru membalikkan badannya, dan belum sempat melangkahkan kakinya, tangan kanannya sudah di genggam erat oleh Chanyeol.
"JANGAN MENYENTUHKU! AKH!" Wendy menutup kupingnya, dan menggelengkan kepalanya, seakan memori yang dulu terputar kembali di otaknya.
Iya dia trauma atas semua perbuatan Chanyeol yang begitu kasar, membuatnya harus menjalani terapi agar menghilangkan traumanya itu.
"Aku sudah mengatakannya bukan? Kalau kau tidak akan bisa pergi dari ku" Chanyeol masih menggenggam erat tangan Wendy.
"LEPASKAN! ARGH!" semuanya begitu menyiksa, Wendy benar benar takut dengan Chanyeol.
Seperdetik kemudian Wendy kehilangan kesadarannya, dengan sigap Chanyeol menangkap badan Wendy menggendongnya ala Bridal Style, kemudian dia membisikkan sesuatu di telinga Wendy sebelum membawanya masuk.
"Melepaskan-mu yang sudah kucari selama 6 tahun, begitu saja? Itu hal bodoh Wendy! Aku tidak akan pernah melepaskanmu lagi" Chanyeol mengecup sekilas bibir Wendy, lalu membawanya masuk ke kamarnya.
Wendy mengerjapkan matanya, kepalanya terasa pusing dan sakit, dia memegangi kepalanya saat baru tersadar, baru dikit dia menggerakkan kakinya, dan pergelangan kakinya sangat sakit, saat Wendy melihat ke arah kakinya, kakinya sudah dalam kondisi di borgol.
"Sudah bangun?" Wendy menoleh ke arah sumber suara, yang menampakkan seorang lelaki yang baru keluar dari kamar mandi, dengan penampilan yang sudah berpakaian serta handuk yang menggantung di lehernya.
"Chan--yeol?" Wendy memegangi kepalanya berusaha mengingat apa yg sebelumnya terjadi.
Dia mengingatnya bahwa terakhir kali Seulgi menyuruhnya dtang ke alamat dimana saudaranya mengalami masalah kejiwaan, dan ini alamatnya.
"Kenapa? Terkejut My Candy?" Chanyeol menduduki bokongnya tepat di atas kasur yang berada bersebelahan dengan Wendy.
"Menjauhlah! Jangan mendekat!" Teriak Wendy sambil menutupi kupingnya.
"Aku mempunyai hadiah untukmu" bisik Chanyeol yang masih bisa terdengar oleh Wendy.
Tangan Wendy sudah gemetar hebat, tetapi masih dengan posisi menutupi telinganya, dan menundukkan wajahnya ke bawah.
"Setelah melihat hadiahnya, kau tidak mungkin menolak ku lagi Son Wendy" Chanyeol berjalan melangkah menuju pintu yang di ada di kamar tersebut.
Tidak lama dia keluar dari kamar tersebut sambil mendorong kursi roda, yang terdapat wanita dengan kondisi seluruh badannya diikat di kursi roda tersebut.
Dengan kondisi yang bisa dibilang mengenaskan, rambut yang berantakan, dan luka bekas cambukkan dimana-mana.
Wendy masih menunduk dan tidak mau melihat apa yang sedang Chanyeol lakukan, karena dia sangat takut dengan Chanyeol.
Srek!
"Akh!" Ringis wanita yang berada di kursi roda tersebut ketika Chanyeol menarik lakban di mulutnya dengan sangat kencang, dan juga tepat mengenai lukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Psychopath -Wenyeol- [TAMAT]✓
FanfictionPilihannya hanya 2 'Mengikuti atau dibunuh' "Ini bukan cinta! Ini hanya obsesi!" ~Son Wendy "Dia milikku! Hanya milikku! Jika aku tidak bisa mendapatkannya! Maka orang lain pun tidak akan bisa!" ~Park Chanyeol Park Chanyeol tidak segan-segan akan me...