Sehun membuka seuruh ikatan Wendy ketika merasa dirinya sudah puas menjamahnya, Wendy yang sudah lemas hanya diam, wajahnya menengok kearah kanan dengan mata yang terpejam dan sesekali terisak. Sehun mulai menyelimuti tubuh Wendy, membersihkan pakaian Wendy yang sudah ia robek, kemudian dirinya memakai pakaian bagian bawahnya, dan beranjak keluar kamar menuju dapur.
"Bibi Kang?" Sehun memanggil bibi Kang dengan nada yang cukup kencang.
"Iya Tuan?" Bibi Kang menoleh kearah Sehun kemudian menunduk, dilihatnya Sehun yang tidak mengenakan pakaian atas, perutnya yang sispek terumah kemana-mana. Ada rasa seperti ingin menangis saat melihat wajah Sehun.
"Siapkan pakaian untuk Wendy, dan juga siapkan gimbap yang sudah Mingyu beli tadi untuknya" perintah Sehun dengan kedua tangan yang berada dikantong celana.
"Baik Tuan" bibi Kang hanya menunduk patuh, setelahnya Sehun beranjak pergi meninggalkan bibi Kang yang menatapnya benci. Ia membayangkan bagaimana jika Wendy adalah putrinya, ia pasti akan sangat marah.
Bibi Kang mulai menyiapkan gimbapnya diatas nampan makanan, lalu menyediakan segelas air putih dan segelas susu untuk Wendy.
Setelah merasa cukup dia membawanya keatas, yaitu ketempat Wendy berada, bibi Kang awalnya mengetuk pintu, tapi tak ada jawaban sedikitpun, tanpa menunggu jawaban lagi bibi Kang masuk dan melihat Wendy yang sedang meringkuk didalam selimut tebalnya dengan bahu yang bergetar.
Sangat sakit melihat perawakan Wendy yang sangat berantakan, tubuh yang hanya dibaluti selimut, rambut yang acak-acakan, wajah yang pucat, serta mata yang terus berair.
"Nyonya ini bibi bawakan Gimbap untukmu" bibi Kang tak mendapat jawaban apapun dari Wendy, akhirnya ia menaruh nampan berisi makanan tersebut diatas nakasnya.
Bibi Kang mulai beranjak menuju lemari, memilih pakaian yang cocok untuk Wendy, semenjakan Wendy masih setia meringkuk dalam selimutnya dan menangis.
"Nyo--"
"Terimakasih bi" bibi Kang yang tadinya berniat untuk memanggil Wendy dan berusaha menenangkannya mengurungkan niatnya saat Wendy memotong ucapannya, ia tau Wendy butuh waktu untuk sendiri saat ini.
Ah tidak, Wendy selalu butuh waktu sendiri, sendiri rasanya lebih tenang daripada harus bersama dengan seorang bajingan yang bernama Oh Sehun.
Bibi Kang beranjak pergi dari kamar tersebut dan menguncinya kembali, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya didapur.
Wendy mulai mendudukkan dirinya, mengambil pakaian yang bibi Kang sediakan, dan menatap tidak berselera kearah makanan yang ada disampingnya itu.
Wendy mulai memakai pakaian tersebut, setidaknya sekarang dirinya tak telanjang lagi, kemudian ia kembali meringkuk diatas ranjangnya.
3jam sudah dirinya hanya meringkuk didalam selimut, jam sudah menunjukkan pukul 20.00 makanan yang disediakan oleh bibi Kang masih utuh, tak tersentuh sedikitpun.
Ceklek!
Brak!Sehun membuka pintu tersebut dengan kasar, dirinya dipenuhi oleh amarah yang Wendy tak tau karena apa, hentakan pintu tersebut membuat Wendy sedikit kaget.
"Kau tak makan?" tanya Sehun dengan nada yang dingin dan juga menusuk tepat disebelahnya. Wendy hanya menggeleng kecil.
"Aku tak peduli itu, yang jelas kita selesaikan malam ini permainannya, sungguh rencana yang harus dipercepat karena Mingyu yang sudah ketahuan oleh Chanyeol" Sehun mengetahui hal ini karena dirinya tiba-tiba mendengar dari anak buahnya bahwa Chanyeol sedang mencari Mingyu dengan penuh amarah, saat mengetahui hal tersebut Sehun harus mempercepat rencanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Psychopath -Wenyeol- [TAMAT]✓
FanfictionPilihannya hanya 2 'Mengikuti atau dibunuh' "Ini bukan cinta! Ini hanya obsesi!" ~Son Wendy "Dia milikku! Hanya milikku! Jika aku tidak bisa mendapatkannya! Maka orang lain pun tidak akan bisa!" ~Park Chanyeol Park Chanyeol tidak segan-segan akan me...