Chanyeol menduduki dirinya di kursi yang berada dikantornya. Dirinya langsung membuka benda persegi panjang yang digunakan untuk membantu dirinya bekerja.
Baru beberapa menit jari-jarinya mengetik diatas keyboard laptop tersebut, kini pintu kantornya sudah di ketok oleh seseorang. Kantor memang bukan tempat yang dapat membuat diri menyendiri.
"Masuk!" Chanyeol memerintah tanpa mengalihkan pandangannya.
Saat pintu dibuka menampilkan sosok pria ber jas hitam, sangat gagah dan tampan, itu lah definisi yang tepat untuk pria tersebut.
"Tuan Park, seorang karyawan menggelapkan dana hingga 400juta, informasi ini baru saja ku lacak dan ku cari tahu" lapornya.
Chanyeol yang mendengar hal tersebut menghentikan pergerakan jarinya untuk mengetik, berdiam sejenak guna untuk memikirkan apa yang harus dia lakukan sekarang.
"Ck! Kenapa masih banyak tikus tidak berguna dikantor ku?" Gumamnya dengan nada kesal yang tentu saja masih didengar oleh Jeonwu.
Jeonwu hanya bisa terdiam disitu hingga tuannya memberi perintah apa yang harus dia lakukan kepada tikus tersebut. Dia tidak berani melangkah tanpa perintah Chanyeol, walaupun dirinya tangan kanan Chanyeol yang sangat dipercaya, tetapi tetap saja, semua kegiatannya masih dibawah perintah Chanyeol.
"Kurung dia di tempat biasa, aku rindu membunuh seseorang, aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri, malam ini." Chanyeol memerintah sama sekali tanpa melihat ke arah Jeonwu.
"Baik tuan" seakan itu bukanlah perintah yang sulit. Jeonwu langsung menyanggupkan perintah dari Chanyeol. Setelahnya ia membungkuk lalu pergi meninggalkan Chanyeol di ruangannya.
Chanyeol kembali bergulat dengan pekerjaannya. 40menit sudah terlewat. Tapi pekerjaannya tak pernah selesai sedikitpun.
Chanyeol mengistirahatkan dirinya sejenak, menyandarkan badannya dikepala kursi. Merenggangkan otot-ototnya yang terasa amat keram, padahal baru sekitar 50menit dirinya berkutat disini.
Tak lama terdengar suara ketukan pintu lagi, Chanyeol berdecak. Dia menyuruh orang itu masuk. Ternyata itu Jeonwu lagi.
"Kali ini apa?" Tanya Chanyeol yang seakan ingin langsung to the point, tanpa basa-basi ataupun bertele-tele.
"Tuan, Tuan Oh ada disini ingin menemuimu" perubahan duduk Chanyeol yang tadi menyandar kini sudah kembali tegap.
"Aku tidak menerima bajingan itu menginjakkan kakinya dikantor ku, suruh dia pergi" ucapnya enteng.
Sungguh Chanyeol masih menyimpan dendam yang teramat kepada Sehun sampai kapanpun itu. Seseorang yang sudah merebut istrinya, penjara beberapa tahun sama sekali tak cukup, dan tak membuat Chanyeol puas.
"Tap--"
"Wow sabarlah Chan, aku hanya ingin memberitahu hal penting, kenapa dirimu terlalu tergesa-gesa?"
Chanyeol tertawa renyah ketika melihat Sehun masuk ke ruangannya tanpa persetujuan dari pemilik perusahaan yang tak lain adalah Chanyeol itu sendiri.
"Aku tidak ingin mendengar hal penting itu, pergilah!" usir Chanyeol.
Apa reaksi Sehun? Tentu saja dia tetap terdiam berdiri dihadapan Chanyeol dengan tubuh gagahnya. Sungguh Chanyeol sangat muak melihat Sehun dihadapannya.
"Benarkah tidak ingin tahu hal penting? Park Wendy," Sehun menjeda kalimatnya, melemparkan amplop coklat yang sedari tadi ada ditangannya kehadapan Chanyeol. "Seorang istri yang pergi secara diam-diam menemui Dokter nya untuk mengambil tes DNA tanpamu, ah iya tanpamu atau tanpa sepengetahuan mu juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Psychopath -Wenyeol- [TAMAT]✓
FanfictionPilihannya hanya 2 'Mengikuti atau dibunuh' "Ini bukan cinta! Ini hanya obsesi!" ~Son Wendy "Dia milikku! Hanya milikku! Jika aku tidak bisa mendapatkannya! Maka orang lain pun tidak akan bisa!" ~Park Chanyeol Park Chanyeol tidak segan-segan akan me...