ARE YOU READY FOR THIS?
ZIMZALABIM!!
"Ingin aku membunuh Seulgi atau membunuh kau dan Seulgi hm?" Chanyeol mengeluarkan cutternya dari saku celananya.
Mengapa Chanyeol memberikkan dua tawaran tersebut? Karena dia tau, jika dia memberikan tawaran, Ingin Seulgi yang di bunuh, atau Wendy yang dibunuh, Wendy pasti akan memilih menyelamatkan temannya di bandingkan dengan nyawanya sendiri, oleh karena itu Chanyeol memberikan dua tawaran yang sangat sangat membuat Wendy terkejut, dan tidak berfikir bahwa Chanyeol akan memberikan tawaran seperti itu.
Wendy berfikir apa yang akan ia lakukan, tidak mungkin bukan jika ia memilih Seulgi dibunuh? Semenjakan ia tidak? Seulgi seperti ini karena ulah Wendy juga, itulah fikirnya.
Tetapi jika ia memilih mereka berdua dibunuh? Untuk apa Wendy bertahan di hadapan Chanyeol hingga saat ini? Wendy disini karena ingin melindungi sahabatnya.
Belum sempat Wendy menjawab, dan lebih memilih membungkamkan bibirnya, Chanyeol melanjutkan perkatannya,,
"Jika ingin kau dan Seulgi selamat, menurut lah, dan lupakan hal yang tadi kau tonton, hm?" Chanyeol menempelkan benda tajamnya itu tepat di pipi Wendy.
Dengan segera Wendy mengangguk ketakutan, Airmata Wendy kembali menetes lebih deras, matanya terus terpejam, ia tidak sanggup melihat manusia iblis di depannya ini.
Jangan lupakan, badannya yang terus bergetar ketakutan dan di iringi dengan isakannya, yang membuatnya terlihat sangat sangat ketakutan.
"Kau pintar! My Candy" Chanyeol menjauhkan cutternya dari pipi Wendy dan langsung memeluk tubuh gadinya yang sedari tadi meringkuk ketakutan.
Jika kalian berfikir Wendy sudah melupakan kejadian yang dia tonton tadi, jawabannya adalah tidak! Setiap dia melihat Chanyeol, semua kejadian kejam Chanyeol seperti beradu menjadi satu di dalam otak cantiknya.
"Kenapa kau menontonnya? Kenapa kau ambil kasetnya?"
"Tanganmu sangat lancang My Candy" Chanyeol menyatukan tangannya dengan tangan Wendy.Jari jemari yang begitu putih, saat di pegang Chanyeol, Chanyeol merasakan bahwa tangan Wendy masih bergetar ketakutan, oleh karena itu dia menetralkan emosinya, agar gadisnya tidak terlalu takut olehnya.
"A-aku bosan menunggumu Chan, kau lama, aku melihat tumpukkan kaset dari balik kaca, a-aku penasaran jadi aku menyetelnya" ucap Wendy, yang kepalanya masih berada di dada bidang Chanyeol.
Wendy tidak ingin diam saja, karena ia tau jika dia lama membalas ucapan Chanyeol, Chanyeol akan membentaknya lagi dan lagi.
Isakannya juga sudah tidak terdengar, badannya sudah tidak bergetar, airmatanya sudah tidak keluar, sepertinya Wendy sudah berhasil melawan rasa takutnya itu, atau karna di peluk oleh Chanyeol? maybe, pelukannya sangat menenangkan.
"ada sesuatu yang ingin kau ucapkan atas perbuatanmu?" Chanyeol menatap manik mata Wendy yang sedari tadi menunduk.
Wendy yang menunduk, mengerti apa yang diinginkan pria yang di hadapannya ini, ia mengangkat kepalanya, dilihatnya mata pria tampan yang ada dihadapannya ini sudah kembali sendu, dan tidak se menyeramkan tadi.
"M-maaf" ucap Wendy sambil mengedipkan matanya berkali-kali.
Iya Chanyeol ingin mendengar permintaan maaf dari Wendy, padahal ini bukan salah Wendy, jika saja Chanyeol melarang Wendy tidak akan melakukannya.
Cara itu berhasil membuat siapapun yang melihatnya akan sangat menyukainya, termasuk pria yang ada di hadapannya ini, sangat menggemaskan, itulah yang di fikirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Psychopath -Wenyeol- [TAMAT]✓
FanfictionPilihannya hanya 2 'Mengikuti atau dibunuh' "Ini bukan cinta! Ini hanya obsesi!" ~Son Wendy "Dia milikku! Hanya milikku! Jika aku tidak bisa mendapatkannya! Maka orang lain pun tidak akan bisa!" ~Park Chanyeol Park Chanyeol tidak segan-segan akan me...