Author's pov
Wendy tinggal sendiri di network, orang tuanya menetap di korea, dan wendy yang memutuskan ingin menjadi mahasiswa di universitas ini, Tetapi takdir mempertemukan gadis ini dengan seorang lelaki yang berasal dari tempat kelahirannya korea selatan, dengan nama park chanyeol.
Saat ini hubungan mereka sedang dilanda dengan masalah, tadinya hanya tentang problem kecil, tetapi chanyeol yang selalu membesar besarkan masalah tersebut, wendy tidak mengerti dengan sifat kekasihnya tersebut yang sangat posesif.
Saat ini dia sudah frustasi dengan masalah yang terus datang di hubungannya, sampai akhirnya dia memutuskan untuk bertemu dengan Chanyeol di cafe tempat biasa mereka bertemu, untuk mengakhiri hubungan yang tidak jelas ini.
Wendy sedang menunggu chanyeol di cafe tersebut, dan tak lama orang yang ditunggu datang.
"Ada apa?" tanya Chanyeol dengan tatapan tajamnya. Wendy menarik nafasnya panjang, dan dengan keberaniannya mengatakan.
"Kita akhiri hubungan ini" Gadis itu sambil menatap mata Chanyeol yang terpampang jelas sudah menampakkan kekesalannya.
"Tidak! Aku tidak mau!" jawab chanyeol dengan cepat.
"Tapi Chan! Aku sudah capek dengan hubungan kita" Jawab wendy dengan nada penuh penekanan saat mengatakan 'capek'
Tanpa wendy ketahui, perkatannya membuat pria di depannya tersebut berubah menjadi pria yang mengerikan.
"Ikut denganku!" Chanyeol menarik tangan Wendy dengan cengkraman yang sangat kencang, hingga membuat Wendy sedikit meringis.
"Mau kemana!? Aku masih ada kelas setelah ini Chan!" wendy berusaha menarik tangannya dari genggaman pria tersebut tetapi hasilnya nihil.
Chanyeol mentulikan pendengarannya dan terus menarik wendy secara kasar, dan mendorongnya masuk ke mobil chanyeol.
"Akh!" lirih wendy ketika badanya di dorong dengan sangat kencang di dalam mobil hingga dia terduduk.
"Hentikan mobilnya!" Teriak wendy, tetapi pria disebelahnaya tetap saja diam dan fokus pada jalanan.
"CHAN! Hentikan atau aku lompat!"Wendy yang merasa kesal karena pria disampingnya tidak juga menjawab, siap untuk membuka pintu mobil dan berniat melompat.
"Berani Kau membuka pintunya! Esok bukan sahabatmu yang kubunuh tetapi keluargamu!?" Bentak lelaki tersebut dan berhasil membuat mata Wendy Membulat.
"Apa maksudmu!? Kau membunuh sahabatku?" Sekarang mata wendy sudah berkaca-kaca, mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, kedua sahabat cowonya ditemukan tewas mengenaskan.
"Iya! Aku yang membunuh kedua sahabat lelaki mu itu" jawabnya santai.
Wendy sekarang benar benar tidak bisa menahan airmatanya, dia terbelalak akan jawaban yang Chanyeol berikan.
"KAU TEGA! BRENGSEK! AKU MEMBENCIMU!" Amarah wendy meledak bersamaan dengan isaknya.
"Aku akan menyingkirkan semua orang yang berani mengambil candy ku!"
Wendy berfikir dalam tangisannya, dan seketika dia tau bahwa chanyeol seorang dengan gangguan mental, tetapi bedanya dia pembunuh, dan di otak Wendy langsung terlintas bahwa Chanyeol adalah Psikopat, karna dia mempelajari semuanya dalam jurusannya tersebut, ya wendy mengambil jurusan psikolog.
"k-kau seorang p-psikopat" Seketika wendy menjadi takut dan gugup, saat mengetahui pacarnya ini psikopat, ralat! Baru saja mereka putus.
"Chan! Hentikan mobilnya! Aku Membencimu!?"Srek!
"Akh!" lirih wendy ketika kepalanya terbentur bagian depan mobil karena Chanyeol menghentikan mobilnya secara mendadak.
Chanyeol menatap wendy dengan tatapan yang penuh amarah, tangan besarnya mencengkram rahang wendy dengan sangat kencang.
"Akh! S-sakit Chan! L-lepaskan" Wendy menggenggam tangan Chanyeol yang mencengkramnya erat, dengan airmata yang terus mengalir.
Wendy tidak pernah melihat sisi mengerikan Chanyeol seperti ini, dia sudah lupa akan hal yang dipelejarinya bahwa seorang psikopat akan semakin marah jika kita melawannya, semua itu wendy lupakan karena dia yang terlanjur terbawa emosi akibat Chanyeol membunuh kedua sahabatnya.
"Diamlah! Jangan membuatku ingin membunuhmu!" Ucap chanyeol dengan tatapan membunuhnya, tetapi gadis yang di tatapnya memejamkan mata dan terus menangis.
"Bunuh saja aku! Lebih baik aku dibunuh daripada harus hidup dengan rasa kebencian!" Chanyeol tersentak mendapatkan jawaban seperti itu dari Wendy.
"Yak!! Kau harus tau batasan untuk melawanku!" Tangan Chanyeol berpindah ke leher wendy, dan mencekiknya dengan sangat kencang.
"Aaakhhh! Chann!!!" Wendy semakin terisak, dan tidak berani menatap wajah Chanyeol.
Sama dengan yang dipelajarinya, seorang psikopat ketika menjalani hubungan awalnya terlihat sangat romantis, tetapi ketika ada masalah kecil selalu dibuat rumit, dan ketika hubungan mereka renggang dia akan menyalahkan pasangannya, dan tidak menerima jika dirinya juga salah, psikopat adalah orang yang egois.
"Tarik kata katamu yang ingin putus denganku! Hal itu tidak akan terjadi! Kau hanya milikku! Satu satunya! My candy!" Bentak Chanyeol dengan tangan yang masih mencengkram leher wendy.
Wendy menggeleng semakin yakin, kalau dia ingin putus dengan Chanyeol, karena sifat aslinya yang baru wendy ketahui.
Pikir Wendy, lebih baik dia mati daripada harus tinggal bersama orang keji seperti Chanyeol.
"Tarik kata katamu! Atau aku akan membunuh keluargamu!?" Bentak Chanyeol yang masih mencekik Wendy.
"A-Aniya!" Wendy dengan cepat melarang perkataan Chanyeol tersebut, dia tidak ingin Ayah dan Ibunya kenapa napa.
"Turuti semua perintahku!? Dan tetaplah bersamaku! My candy!" Chanyeol semakin mengencangkan cekikan tangannya di leher Wendy.
Wendy yang merasa kehabisan nafas, dengan cepat mengangguk, sambil terus mengeluarkan airmatanya.
Chanyeol melepaskan tangannya dari leher Wendy, dengan segera Wendy mengambil oksigen sebanyak-banyaknya, menatap sekilas Chanyeol dengan tatapan benci.
Detik selanjutnya, dia lebih memilih membuang wajahnya ke arah jendela mobil, sambil terus terisak, melihat nasibnya yang malang.
Wendy kira dengan mengakhiri hubungannya adalah akhir dari penderitaannya, tapi ternyata dia salah, ini awal dari penderitaannya dimulai.
Bugh!
"BERHENTILAH MENANGIS!?" Ucap Chanyeol setelah menonjok setirnya, dan berhasil membuat Wendy tersentak.
Wendy langsung menggigit bibirnya agar isakannya tidak lagi keluar, tapi hasilnya nihil, dia masih tetap saja terisak, karna ketakutannya yang tinggi.
Chanyeol menepikan mobilnya kembali, dan menarik lengan Wendy dengan kasar, semenjakan itu Wendy hanya menunduk ketakutan.
Ayolah Wendy! Kau ini calon dokter psikolog, masa hanya karna begini takut.
Chanyeol langsung mendekap Wendy ke pelukannya, dan disini wendy semakin tau benar bahwa seorang psikopat memiliki emosi yang berubah ubah.
"Maaf! Aku hanya takut kehilangan mu" Ucap lelaki tersebut sambil membelai lembut rambut kekasihnya.
Jika kalian berfikir dengan seperti ini Wendy kembali mencintai Chanyeol kalian salah, difikiran Wendy hanyalah, bagaimana dia bisa pergi jauh dari lelaki psikopat ini.
Wendy hanya menenggelamkan kepalanya ke dada bidang milik Chanyeol.
Tbc
Cerita baru author hehe:") baru kali ini loh author pake bahasa baku...
Suaranya CHANWEN shipper mana nih?:v gk ada? Yaudah atuh:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Psychopath -Wenyeol- [TAMAT]✓
FanfictionPilihannya hanya 2 'Mengikuti atau dibunuh' "Ini bukan cinta! Ini hanya obsesi!" ~Son Wendy "Dia milikku! Hanya milikku! Jika aku tidak bisa mendapatkannya! Maka orang lain pun tidak akan bisa!" ~Park Chanyeol Park Chanyeol tidak segan-segan akan me...