Setelah selesai dengan urusannya, yaitu mengobati kekasihnya yang terdapat banyak luka akibat ulahnya sendiri, dia pergi keluar kamar meninggalkan kekasihnya dan berlalu menuju ruang kerjanya.
Chanyeol berjam-jam bergulat dengan tugasnya, berfokus pada layar laptopnya yang daritadi terus menyala, dan entah kapan tugas itu akan selesai, ah pekerjaan gelapnya itu tidak akan pernah selesai, itu pasti.
Setelah merasa lelah dengan tugasnya, dia kembali beranjak ke kamar miliknya dan Wendy.
Ceklek!
Chanyeol membuka pintunya secara perlahan, dan yang pertama kali mendapatkan fokusnya adalah gadisnya yang sedang terlelap.
Chanyeol melangkahkan kakinya menuju kedalam kamar, memposisikan dirinya diranjang tepat disebelah kekasihnya.
Senyumnya mengembang melihat kekasihnya yang terpejam dengan sangat tenang, dengan cepat dia melingkarkan tangannya dipinggang ramping Wendy dan ikut terlelap.
.
.
.
.
.Chanyeol terbangun dari tidurnya, dan yang pertama kali ia lihat adalah gadisnya yang masih terlelap. Drinya memutuskan untuk mandi terlebih dahulu baru membangunkan kekasihnya.
Selang beberapa menit sibuk dengan urusan merapihkan dirinya sendiri ia kembali kehadapan kekasihnya, dan Wendy masih dengan posisi yang sama, yaitu mata yang terpejam.
Chanyeol mengelus surai rambut Wendy "Wendy bangunlah, sudah tidak berminat tinggal dikota?" ucap Chanyeol sambil terus mengelus bergantian pipi dan rambut Wendy.
"Wendy-ya bangunlah, jangan sampil aku berubah pikiran"
Wendy masih diam dan tidak bergeming.
"Son Wendy, jangan membuatku kesal"
Chanyeol menggoyangkan sedikit badan Wendy, dan mulai mengecup Wendy berkali-kali agar Wendy merasa terganggu dan akan terbangun, tetapi hasilnya Nihil, Wendy tetap terlelap dengan tenang.
"Ya! Son Wendy!" Chanyeol sedikit mencengkram luka Wendy, tetap saja wendy tidak bergeming.
Chanyeol langsung berdiri dan mengambil handphonenya, dengan segara dia menekan tombol panggilan kepada Jongin.
"Sekali lagi kau tidak angkat abis kau Kim Jongin!!!" Chanyeol kembali menelfon Jongin untuk yang ke 16 kalinya, tetap saja hasilnya nihil, Jongin tidak mengangkat sama sekali.
"Jongin sialan!"
Chanyeol kembali beranjak menuju kamarnya kembali, mengangkat Wendy ala Bridal style, dengan cepat ia membawanya ke mobil dan langsung menuju rumah sakit yang ada dikota tentunya.
Chanyeol mengendarai mobilnya diatas kecepatan rata-rata, yang ada dipikirannya sekarang hanyalah gadisnya, gadisnya, dan gadisnya.
Jalan menuju kota membutuhkan waktu 40menit, tetapi Chanyeol hanya butuh waktu 20menit untuk ke kota, gila? Memang, dia sudah seperti orang yang kesurupan saat menyetir.
Dengan tergesa-gesa Chanyeol mengangkat tubuh Wendy dan membawanya masuk kedalam rumah sakit, dokter yang melihat kedatangan Chanyeol dengan membawa Wendy yang terdapat luka dimana-mana langsung bergegas menghampiri mereka dan memberi penanganan.
.
.
.
.
.
.Setelah 15menit menit menunggu, akhirnya dokter keluar daru ruang UGD, Chanyeol langsung berdiri tegak dan menghampiri dokternya.
Dokter membuang nafasnya kasar "kalau saya boleh tahu mengapa ditubuh pasien terdapat banyak luka tuan park?"
Oh ayolah rumahsakit ini pernah bekerjasama dengan perusahaan Chanyeol, jadi hampir semua pegawai disini mengenal Chanyeol.
"Saya baru saja menyelamatkannya dari penculikan" Bohong Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Psychopath -Wenyeol- [TAMAT]✓
FanficPilihannya hanya 2 'Mengikuti atau dibunuh' "Ini bukan cinta! Ini hanya obsesi!" ~Son Wendy "Dia milikku! Hanya milikku! Jika aku tidak bisa mendapatkannya! Maka orang lain pun tidak akan bisa!" ~Park Chanyeol Park Chanyeol tidak segan-segan akan me...