Hospital.2

1.4K 134 13
                                    

Setelah selesai mengangkat telfonnya Chanyeol kembali ke Wendy, Chanyeol melihat raut wajah Wendy seperti ketakutan dan bertambah pucat.

Chanyeol mensejajarkan tingginya dengan tinggi Wendy yang sedang duduk di kursi roda.

"Kau kenapa? Mukamu bertambah pucat Nyonya Park" tanya Chanyeol dengan mengelus pipi Wendy menggunakan tangannya.

"Chan, bisakah kita kembali ke kamar? A-aku merasa sedikit pusing" bohong Wendy kepada Chanyeol dengan tatapan sendunya.

"Baiklah kita kembali ke kamar"

Chu

Setelah berucap seperti itu Chanyeol mengecup pipi Wendy sekilas, dan berdiri beranjak membawa Wendy kembali ke kamarnya.

Sampai di kamarnya Chanyeol segera membantu Wendy berdiri dan berpindah ke ranjang rawatnya.

"Istirahatlah, agar kau cepat pulih" ucap Chanyeol dan hanya dibalas anggukkan oleh Wendy, kemudian Wendy memejamkan matanya.

.
.
.
.
.

3jam kemudian Wendy mengerjapkan matanya dan melihat kondisi ruangan yang kosong, entah kemana perginya Tuan Park itu.

"Chan?" panggil Wendy tetapi tetap tidak ada jawaban.

Wendy beranjak dari ranjangnya dan berjalan tertatih-tatih mencari keberadaan Chanyeol tapi hasilnya tetap nihil, tidak ada.

Wendy keluar kamarnya dan menyusuri koridor rumahsakit, sampai didekat ruang UGD dia berhenti ketika melihat orang yang dia kenal sedang duduk di kursi tunggu.

"Hanbin?" ucap Wendy pelan nyaris tidak terdengar.

Hanbin sedang duduk dengan kondisi yang acak-acakan dan disertai airmata yang terus mengalir.

Wendy mematung, bergulat dengan segala pertanyaan yang ada didalam benaknya 'siapa yang ditunggu Hanbin?' 'siapa yang sakit?' sampai Hanbin melihat ke arahnya.

"Wendy!?" Hanbin langsung berdiri dan ingin menghampiri Wendy, tetapi Wendy langsung tersadar dan mulai berjalan sekuat tenaga untuk menghindari Hanbin.

Sayangnya langkahnya yang tertatih membuat dia kalah cepat dengan Hanbin, Hanbin memegang erat pergelangan tangan Wendy, menariknya membuat Wendy berbalik arah melihat Hanbin.

"Benarkah ini kamu Wen? Son Wendy kekasihku" Wendy hanya menatap sendu kearah Hanbin, airmatanya sudah tidak bisa dibendung lagi. Tanpa babibu Hanbin langsung memeluk Wendy erat.

"Wendy-ya kenapa kau menghindar dariku? Kenapa kau bisa disini? Aku mencarimu kemana-mana, kenapa tidak memberi kabar? Aku sangat mengkhawatirkanmu Son Wendy" Wendy masih belum berani membalas pelukan Hanbin, dia hanya diam mematung dengan arimata yang terus mengalir.

Hanbin melonggarkan pelukannya, menatap Wendy dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, tatapan penuh ke khawatiran dan bercampur aduk.

"K-kenapa kau ada disini Hanbin? S-siapa yang sakit?" bukannya menjawab pertanyaan Hanbin, Wendy mlah kembali bertanya dan berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Son Wendy jawab dulu pertanyaanku" ucap Hanbin sendu masih dengan menatap lekat manik mata Wendy.
"Kau masih bersama psikopat itu?" lanjut Hanbin.
"Dan apa kau masih mencintaiku? Apa kau tidak merindukanku Son Wendy?"

'Aku msih sangat sangat mencintaimu Hanbin, dan aku sangat merindukanmu' -Batin Wendy

Seandainya bibir Wendy sanggup menjawabnya, nyatanya Wendy hanya bisa menjawab dengan airmata.

Hanbin kembali memeluk erat Wendy.

"Tidak usah dijawab, aku tidak memaksamu untuk menjawabnya" ucap Hanbin.

Crazy Psychopath -Wenyeol- [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang