Setelah Wendy selesai dengan kegiatan membersihkan badannya, dia keluar dari kamar mandi yang berada di kamarnya itu.
Dia berjalan menuju ranjang, mendudukkan badannya di sisi ranjang sejenak, akh pabbo! Bagaimana dia bisa lupa jika dia tidak membawa sama sekali pakaian dalam.
Dengan terpaksa Wendy memakai pakaian dalam yang sudah di pakainya tadi, lalu segera memakai baju yang disiapkan Chanyeol.
Bagaimana jawabannya? Kebesaran, pasti, melihat badan Chanyeol saja sudah bisa dibandingkan berbeda jauh dengan Wendy, ya meskipun itu baju yang sudah lama tidak terpakai, karena sudah tidak muat.
Sekarang Wendy memakai kemeja kebesaran Chanyeol yang menutupinya sampai paha, dan memakai celana training Chanyeol yang kebesaran, bahkan tubuhnya seperti terlalap oleh baju, tetapi dari pda ia tidak memakai baju? Lebih baik seperti ini bukan?
Setelah selesai Wendy turun ke lantai satu, sepi... Sangat sepi, dan entah dimana keberadaan pria yang terobsesi olehnya itu.
"Chan???" panggil Wendy yang berjalan ke dapur tapi tidak ada sahutan sama sekali, dan melihat dapur yang kosong tidak ada orang, tetapi mejanya dipenuhi dengan makanan.
Wendy berjalan menuju ruangan dimana Chanyeol tadi keluar dari ruangan itu.
"Chan???" panggil Wendy sembari mendekat ke ruangan tersebut.
Ceklek!
Brush!!!!
Bau tidak sedap menerpa indra penciuman Wendy, bukan bau darah, jika bau darah Wendy mengetahuinya, ini seperti bau yang bercampur aduk tidak karuan.
"Chan? Apa kau ada di dalam?"
Wendy mulai membuka lebar pintunya, saat ingin melangkah masuk keruangan yang gelap itu, seseorang menarik tangan kirinya yang membuat Wendy tidak jadi masuk dan otomatis menarik pintu itu hingga tertutup kembali.
Bruk!
Suara debuman pintu terdengar begitu nyaring saat tangan Wendy di tarik oleh seseorang, dengan otomatis Wendy menengok ke orang tersebut yang antara lain adalah Chanyeol.
"Apa yang kau lakukan!?" ucap Chanyeol yang nadanya terdengar seperti menahan amarah.
Ingatkan Wendy dengan ucapan Chanyeol yang lalu, bahwa dia tidak boleh memasukki kamar apapun selain kamar tidur yang Chanyeol dan Wendy tempati.
Wendy lupa akan hal itu, karena Chanyeol terus menyiksanya, dan tiba tiba merubah sikapnya, hingga dia tidak mengingat perintah yang itu.
"M-mencari--"
"Mencari-ku? Atau mencari tahu sesuatu hah?" cengkraman di tangan Wendy semakin erat.
Wendy menahan ringisannya agar tidak keluar, dan Chanyeol menahan emosinya sambil menatap gadisnya lekat, sedangkan Wendy hanya menunduk ketakutan.
Sifat psycho nya kembali~lirih Wendy dalam batinnya menahan takut.
Chanyeol yang tidak mendapat jawaban dari gadisnya semakin geram, seperti ingin membunuh seseorang saat ini juga.
"JAWAB SON WENDY! KAU PUNYA MULUT!" Chanyeol menggertak Wendy, hingga sang empu-nya kaget.
Jika Chanyeol sudah memanggil Wendy dengan namanya, Wendy tahu bahwa dia sedang dalam posisi bahaya, Chanyeol sedang dalam mode psycho nya.
"Tidak..." lirih Wendy pelan, dengan menggeleng ketakutan
"Aku mencarimu sungguh C-chan" Wendy melanjutkan kata-katanya dengan cepat, dia takut Chanyeol makin marah karena kesalapahamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Psychopath -Wenyeol- [TAMAT]✓
FanficPilihannya hanya 2 'Mengikuti atau dibunuh' "Ini bukan cinta! Ini hanya obsesi!" ~Son Wendy "Dia milikku! Hanya milikku! Jika aku tidak bisa mendapatkannya! Maka orang lain pun tidak akan bisa!" ~Park Chanyeol Park Chanyeol tidak segan-segan akan me...