50.

2.9K 396 66
                                    

Jihoon menatap pantulan dirinya pada cermin, terus tersenyum sembari mengusap lembut perutnya dari luar piyama. Tangannya kemudian menyingkap piyama yang dikenakannya hingga sebatas dada, lalu kembali pada kegiatan awalnya, mengusap penuh sayang perutnya yang mulai besar.

"Apa yang kau lakukan di dalam sana? Apa disana sempit?"

Guanlin yang baru saja keluar dari kamar mandi pun terkekeh geli melihat tingkah Jihoon. Ia melangkah, menghampiri Jihoon dengan menggunakan handuk yang hanya menutupi dirinya dari pinggul hingga sebatas lutut.

Lelaki itu memeluk Jihoon dari belakang, lalu ikut memberikan usapan sayang pada perut Jihoon, kemudian menenggelamkan hidungnya pada surai madu Jihoon yang masih sedikit basah.

"Mama mu ini sangat wangi asal kau tahu, aku sangat menyukainya."

Jihoon memutar matanya malas mendengar perkataan manis yang keluar dari bibir Guanlin.

"Papa, aku tidak bertanya."

Jihoon menyahut dengan suara yang sengaja dibuat seperti suara anak-anak, membuat Guanlin gemas. Kini wajahnya berpindah pada ceruk leher Jihoon, memberikan kecupan-kecupan kecil disana.

"Ji."

"Hm?"

Satu tangan Jihoon terangkat, mengelus surai legam Guanlin yang masih basah.

"Apa ada hal yang ingin kau lakukan?"

Jihoon mengernyit, sedikit bingung. Terlihat berpikir beberapa saat, namun setelahnya menggeleng.

"Tidak ada, kenapa?"

Guanlin berdecak, lalu menggigit kecil pundak Jihoon.

"Pasti ada, katakan."

Namun, Jihoon malah kembali menggeleng.

"Ada apa memangnya?"

Guanlin mengangkat wajahnya, menatap pantulan dirinya dan Jihoon di cermin.

"Aku ingin mengajakmu, melakukan hal yang ingin kau lakukan. Jadi, katakan."

Mata Jihoon berbinar senang, ia lalu bergegas membalik tubuhnya menghadap Guanlin.

"Benarkah?"

Mendapat anggukan dari lelaki itu, Jihoon kepalang senang. Ia berniat memeluk Guanlin, namun Guanlin malah menahannya.

"Perutmu."

Jihoon terkekeh, lalu beralih memeluk tangan Guanlin. Memberi kecupan singkat pada pipi lelaki itu, Jihoon lalu membisikkan sesuatu.

"Festival bunga sakura."

Guanlin seketika menoleh, menatap bingung wajah Jihoon yang dihiasi senyuman lebar.

"Hanya itu?"

Jihoon mengangguk.

Sebenarnya, Guanlin tadinya sudah memikirkan, negara mana yang akan mereka kunjungi. Tapi Jihoon, dengan keinginan sederhananya membuyarkan rencana Guanlin.

"Kau tidak ingin pergi keluar? Maksudku, negara lain."

Jihoon lalu menggeleng,

"Tidak, aku tidak tertarik."

Guanlin menghembuskan napas berat, kemudian mengangguk.

"Baiklah, Jinhae?"

Jihoon memasang wajah cemberutnya,

"Tidak, disana terlalu ramai. Aku ingin pergi ke Hadong, disana pasti sangat cantik."

"Hadong?"

UNCLE GUAN [PANWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang