***
Jangan lupa vote and coment!
***
Happy Reading!
***
'Intinya tanpa kepastian itu gak enak cuma hanya digantung gak jelas'
***
Seorang cowok sedang menyisir didepan kaca.
"Lo ngapain sih pada kesini? " Kening cowok itu berkerut melihat keberadaan dua cowok curut yang mengikutinya terus.
"Berkemah.but, lo ada masalah apa lagi van sama Rafael?sampe dia nantangin lo mulu. " Ucap Angga sambil melihat ponselnya. Ya, kedua curut itu siapa lagi kalau bukan Angga dan Aldo yang suka ke rumah Devano sesukanya dengan alasan mau berkemah.
"Kenapa? Mau ngapain dia? " Tanya balik Devano.
"Ditanya kok tanya balik" Cibir Aldo.
Masih ingat Rafael? Yang waktu itu menggenggam tangan Aletta disaat gadis itu ingin menyusul teman temannya dikantin.
"Dimana? " Tanya Devano.
"Lapangan Outdoor"
Devano memang tidak pernah akur dengan Rafael dan gengnya bahkan mereka bilang tidak akan akir sampai kapanpun.
"Udahlah van gak usah diladenin cuma tantangan kecil" Ucap Aldo bisa dibilang tumben otak nya bener biasanya kalo gak sengklek ya ayan.
"Heh curut si Vano sejak kapan hanya diem" Balas Angga.
Devano hanya diam menatap kedua nya dengan bingung. Bagaimana tidak hari ini sikap kedua nya seperti tertukar. Biasanya Angga yang menasehati yang benar dan biasanya Aldo yang seperti iblis selalu mengompori.
"Lo berdua ada musibah? "Tanya Devano dengan polosnya membuat kedua temannya membulatkan mata.
"Sialan omongan doa van tar gue bilangin tante Naya mampus lo"ucap Angga.
"Lagian lo berdua ngapa sikapnya ketuker gitu"
"Kan gue lagi waras van jadi bener" Ucap Aldo.
"Oh" Jawab Angga dan Devano bersamaan.
Keheningan terjadi beberapa saat ketiga cowok itu sibuk dengan ponsel masing masing
"Lapangan outdoor yang sering kita nongkrong itu kan? " Tanya Devano.
"Hmm" Ucap Angga tak acuh.
"Lo mau kesana? " Tanya Aldo
Devano mengangkat kedua alisnya lalu mengangguk. "Emang kenapa? "
"Buset besok sekolah bego kalo lo mau kesono ya kali lo sekolah dengan keadaan muka bonyok gue sih malu van" Cerocos Aldo.
"Devano bonyok aja masih ganteng do udahlah" Ucap Angga lalu Devano menganggukan kepalanya lagi. Memang fakta kok. Abis berantem aja dikagumi siswi.
"Heh lo iblis ya ngompor ngomporin mulu lo dan lo van gak kasian gitu sama Aletta kalo liat lo sekolah dengan muka bonyok. Dia ilfeel baru tau rasa lo" Ucap Aldo dengan panjang lebar.
Saat mendengarkan penjelasan Aldo, Devano lagsung diem. Sekarang yang ada dipikiran Devano yaitu dia sangat takut kalo Aletta khawatir dan ia juga takut kalo Aletta ilfeel karna sifat egoisnya.
"Kita libur berapa bulan? " Tanya Devano dengan santainya.
"Belum juga sebulan van baru dua minggu dan besok sekolah langsung disambut sama pelajaran fisika ya ampun sial amat gue" Ucap Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. DEVALETTA [END]
Teen Fiction[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] [Jangan lupa vote comment!] Devano Alskar Fernandez, lelaki pintar dan cuek yang terjebak dalam dendam masa lalunya. Kepergian seseorang membuat Devano lupa apa itu namanya cinta, hingga hadirnya sosok Aletta dalam...