***
Happy Reading😙
***
Jangan lupa vote and coment!
***
"Rindu yang selalu menambah membuat aku menjadi lemah saat tak ada dirimu"
***
H
ari hari semakin berlalu, semuanya terlihat seperti biasanya hanya saja masih kesepian yang dirasakan Aletta semenjak kepindahan devano.
Kini Aletta serta sahabatnya sudah memasuki kelas XII bahkan sudah memasuki semester genap yang berarti mereka akan lulus. Dikelas ini pun mereka satu kelas lagi.
Hubungan Aletta dengan devano pun tidak ada masalah kecuali masalah kecil yang biasanya datang saat mereka berdebat di telpon. Dan itu pun masih mereka perbaiki.
Persahabatan mereka masih utuh seperti semula. Hanya mereka harus berpisah dengan devano yang berada di London serta Davin dan Vani yang melanjutkan kuliah mereka di Jerman karna Davin harus melanjutkan perusahaan ayahnya yang berada disana.
Kini Aletta dan para sahabatnya sedang berada di kantin sekolah mereka. Memang sekarang sedang jam istirahat dan keadaan kantin saat ini pun sangat ramai.
Berbeda dengan sahabatnya yang sedang mengobrol sambil memakan makanan mereka, Aletta malah melamun sambil mengaduk aduk jus jeruk yang ia beli.
"Woi al kenapa sih dari tadi ngelamun aja kasian tuh minuman lo aduk aduk mulu" Ucap Lafender membuat Aletta terkejut.
"Lo kayak gak tau aja laf ya pasti gak dapet kabar dari devano" Ucap bella sambil menggoda Aletta.
"Apaansih kalian" Ucap Aletta sambil memutarkan bola matanya malas menghadapi para sahabatnya.
"Gengsi terus tingkatin al" Ucap aqilah membuat yang lain terkekeh melihat wajah kesal Aletta.
Namun perhatian mereka teralihkan saat seseorang cowo datang ke meja mereka.
"Emm kak ini aku bawain roti buat kak al" Ucap seorang cowo.
Panggilan itu membuat Aletta serta para sahabatnya menoleh. Disana terdapat seorang cowo bergaya culun yang menggunakan kaca mata dengan Nametag bernama dimas sambil membawakan sebuah tempat makan berisi roti isi. Cowo yang dari awal masuk ke SMA Bangsa selalu mengejar Aletta.
Aletta bukan termasuk orang yang kasar ataupun yang selalu membully adik kelasnya yang terlihat culun. Aletta selalu menerima barang atau makanan yang di kasih oleh mereka walaupun pada akhirnya ia berbagi kepada para sahabatnya.
"Oh makasih ya dimas" Ucap Aletta dengan ramah dan tersenyum menerima tempat makan itu.
"Iya kak sama sama" Ucap dimas sambil tersenyum.
Tanpa ia sadari, seseorang melihat nya tak jauh dari sana. Orang itu menghampiri mereka dengan senyum miring dan tatapan nya yang sangat dingin seolah siap untuk memberi hukuman.
Para sahabat Aletta yang melihat itu langsung membulatkan matanya bahkan aqilah yang sedang minum langsung tersedak.
Mendengar suara batuk dari aqilah, Aletta langsung menoleh ke arah sahabatnya lalu menaikkan satu alis nya melihat sahabatnya yang seperti shok.
Bella memberi Aletta kode supaya menoleh kebelakang namun seperti nya tidak dipahami oleh Aletta begitupun dimas.
Bella menghembuskan nafas kesal melihat Aletta yang sangat lemot.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. DEVALETTA [END]
Teen Fiction[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] [Jangan lupa vote comment!] Devano Alskar Fernandez, lelaki pintar dan cuek yang terjebak dalam dendam masa lalunya. Kepergian seseorang membuat Devano lupa apa itu namanya cinta, hingga hadirnya sosok Aletta dalam...