Hari Sederhana

7.4K 316 39
                                        

***
Happy Reading!

***

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian:)

***

"Bahagia tak harus dengan cara yang mewah. Namun ketika kalian bersama orang yang kalian sayang tanpa sadar kebahagiaan itu dapat terasa. Sederhana bukan? "

***

Kini Aletta, Devano serta para sahabatnya sedang berada di mall ternama jakarta. Para sahabatnya tidak dapat menahan tawa lagi melihat devano yang terlihat frustasi membujuk Aletta yang sedang mengambek.

"Al udah dong ngambeknya" Keluh devano sedari tadi.

"Apaan sih kak?!" Ucap Aletta dengan ketus.

Devano mengacak rambutnya kesal. Sedangkan para sahabatnya masih tertawa kecil.

"Sabar bro!" Ucap angga menepuk pundak devano sambil tertawa kecil melihat nasib sahabat nya itu.

"Diem lo ga" Ucap devano dengan kesal melihat para sahabat nya tertawa.

"Gue mau ke kafe dulu sama yang lain" Ucap raka sedangkan yang lain mengangguk.

"Selamat berjuang untuk dede gemesh Aletta" Ucap aldo sambil mengedipkan sebelah matanya membuat yang lain tertawa lagi berbeda dengan devano yang sudah kesel setengah mati melihat sahabatnya yang terus meledek nya.

"Oh ya hati hati ya kak btw al lagi pms" Ucap Aqilah sebelum mereka pergi meninggalkan devano.

Setelah para sahabatnya menjauh, dengan cepat Devano mengejar Aletta yang meninggalkannya.

"Al sayang udah ya ngambek nya" Ucap Devano dengan nada memohon.

"Bodo amat. Tau gak? Kak devan itu nyebelin pake banget pokoknya Al males sama kakak sana balik aja ke London gak usah pulang sekalian?!" Ucap Aletta dengan kesal sedangkan devano hanya menganggukkan kepalanya saja membuat gadis itu tambah kesal.

Aletta menghentakkan kaki nya dengan kesal. Sungguh, hari ini devano benar benar memancing emosi nya. Ditambah lagi ini adalah hari pertama sang bulan datang mengunjunginya membuat gadis itu sangat sensitif terhadap apapun sekarang.

"KAK DEVAN!! OTAK NYA MASIH BERFUNGSI KAN?! KATANYA MURID TERPINTAR TAPI NGURUSIN CEWEKNYA LAGI NGAMBEK AJA GAK BISA?! BUANG AJA ITU OTAK SEKALIAN DASAR MANUSIA GAK PEKA! " Bentak Aletta membuat beberapa orang melihatnya.

Berbeda dengan devano yang tetap santai seperti orang tidak punya salah apapun.

"KAK DEVAN!" Teriak Aletta tambah kesal dengan devano yang hanya diam. "Telinga kak devan masih berfungsi gak sih?! Atau gak punya telinga?!"

"Aku punya telinga kok Al dan masih berfungsi seratus persen. Buktinya aku denger kamu marah marah dari tadi"

"Kak devan bener bener nyebelin tau gak?! Sana pergi jauh jauh dari Al. Aku males sama kakak!"

"Udah marah marah nya?" Ucap devano sedangkan Aletta hanya menganggukkan kepalanya.

"Oh"

1. DEVALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang