Kangen andine

11.3K 392 8
                                    

***

Hal yang paling menyakitkan adalah kehilangan orang yang sangat berarti dihidup kita.

***

Happy reading! 🌹

***

"Al, bangun devano udah nunggu dibawah" Ucap natasya sambil mengetuk pintu kamar Aletta.

"Al, udah bangun bun sebentar lagi Al kesana" Jawab Aletta dari dalam kamar.

"Yaudah cepetan" Ucap natasya lagi.

Aletta mengambil tas nya lalu berjalan menuju keluar kamar.

"Pagi" Sapa Aletta saat sampai di meja makan.Gadis itu langsung duduk disamping devano. Ya,Disana sudah ada devano, natasya-bundanya, Athala dan raka. Dyka-ayahnya sedang berada diluar kota untuk mengurus perusahaan nya.

Devano dan yang lain menatap Aletta dengan tatapan menyelidik. Hingga Athala bertanya.

"Lo nangis? " Tanya Athala.

"Hah? Gak kok" Ucap Aletta.

Devano masih memperhatikan Aletta, cowok itu yakin jika Aletta sedang menyembunyikan sesuatu. Dia kenapa ya?. Batin devano.

Berbeda dengan raka dan Athala yang sudah tau mengapa Aletta hanya diam. Karna ini adalah hari dimana andine meninggalkan mereka untuk selamanya. Athala dan raka tau kalau Aletta sedang kangen kepada andine makanya dari tadi gadis itu hanya diam.

Hening. Itulah yang terjadi. Tidak ada yang membuka pembicaraan semuanya hanya diam. Hanya ada suara gesekan sendok dan garpu yang saling bersentuhan. Hingga..

"Kak ayo berangkat" Ucap Aletta. Devano hanya menganggukan kepalanya saja. Cowok itu tau kalo ini bukan saat yang tepat untuk bertanya.

"Kalian hati hati" Ucap natasya. Aletta dan devano mencium tangan natasya lalu keluar rumah.

Begitupun diperjalanan ke sekolah mereka berdua hanya diam. Suasana menjadi begitu canggung, biasanya Aletta yang selalu mengoceh ini itu tapi sekarang gadis itu hanya diam menatap keluar jendela.

Devano melirik Aletta lalu cowok itu memegang tangan Aletta. Aletta yang sadar langsung menolehkan kepalanya menghadap devano.

"Kenapa? " Tanya devano dengan lembut.

"Gapapa" Ucap Aletta sambil tersenyum

"Ck.. Cewek dasar kalo ditanya bilangnya gapapa padahal ada apa apa" Cibir devano membuat Aletta terkekeh.

"Marah kak? " Tanya Aletta.

"Gak" Ucap devano dengan dingin.

Tadi baru lembut sekarang udah jadi es lagi. Gerutu aletta dalam hati.

"Al, kenapa? " Tanya devano lagi

"Aku gapapa kak serius dah" Ucap Aletta.

"Terserah dah" Ucap devano kemudian kembali fokus menyetir mobilnya.

Dua puluh menit akhirnya mereka berdua sampai disekolah nya. Setelah turun dari mobil devano langsung menggenggam tangan Aletta membuat para siswi lainnya menjerit heboh.

Omaygat pagi pagi udah liat cogan

Ahh kak devano gans banget pagi pagi.

Aduh cuci mata cuy.

Tambah mesra aja sih mereka.

Begitulah celotehan masih banyak lagi. Sedangkan devano dan aletta tidak memedulikan itu mereka terus berjalan.

1. DEVALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang