***
Budidayakan vote sebelum membaca:)
"Lo tau gak kenapa gue cinta sama lo? Gue tau cinta gak pake alasan tapi gue punya alasan tersendiri. Karna disaat semua orang gak bisa nemenin serta ngertiin gue disaat terpuruk bahkan mereka gak menoleh ke arah gue seakan gue ini sampah disitu lo datang memperlakukan gue layaknya seorang manusia lagi dan memberikan gue semangat untuk bangkit lagi"
***
Happy reading!
***
Setelah berurusan dengan vani dkk devano memutuskan mengajak aletta ke kantin yang disana sudah terdapat ketiga sahabat aletta yang khawatir dengan keadaan aletta.
"Lo gapapa kan al? Lo lama banget sih ke kamar mandi nya? " Tanya lafender secara berurutan saat aletta, devano dan ketiga cowok itu menghampiri meja mereka.
"Lo nanya satu satu kali can" Ucap raka lalu duduk dihadapan lafender.
"Kan gue khawatir ngil" Balas lafender.
"Al, seriusan gapapa? " Tanya bella saat melihat aletta sejak tadi diam.
"Gapapa" Ucap aletta pelan.
"Bentar bentar pipi lo ngapa merah al? " Tanya aqilah saat menyadari pipi aletta yang memerah karna tamparan vani.
"Ditampar vani" Ceplos aldo membuat ketiga cewek itu membulatkan matanya bahkan lafender hampir menyemburkan jus jeruknya ke muka raka.
"WHAT?!! " Pekik ketiganya yang berhasil membuat pandangan tertuju pada mereka.
"Jangan kenceng kenceng ogeb" Ucap raka sambil memutarkan bola matanya malas.
"Gue kaget ngil lo mah koment bae" Ucap lafender.
"Tuh sih cabe harus dikasih pelajaran awas aja lo nanti" Geram bella membuat aletta mendongakkan kepalanya.
"Udahlah gue gapapa" Ucap aletta sambil berusaha menenangkan sahabatnya yang sedang emosi.
"Lo bisa bilang gapapa tapi padahal lo kenapa napa" Ucap aqilah. Gadis itu juga sudah emosi.
"Iya al ini gak bisa dibiarin vani itu harus dikasih pelajaran" Ucap lefender.
"Udahlah dia juga udah dapet pelajaran" Ucap angga yang sejak tadi diam.
"Dikasih pelajaran apa? Sama siapa? Tetap aja gue gak bisa diem kalo sahabat gue diganggu sama dia ga" Ucap bella.
"Aletta nya juga gapapa kok bell lo tenang aja" Ucap angga.
"Ga, lo ngertiin dong mungkin dia didepan bilang gapapa tapi dibelakang apalagi omongan vani tuh pasti pedes semua" Ucap bella.
"Perang Dunia ketiga dimulai" Ucap raka.
"Udah gue gapapa juga" Ucap aletta. Sedangkan devano hanya diam berusaha mengontrol emosinya.
"Lo mah bilang gapapa mulu pokonya gue mau ngasih dia pelajaran mana nih dia si cabe buluk" Ucap lafender.
"Dikata gak usah elah dia udah dapet pelajaran moga aja dia sadar" Ucap raka menenangkan cewek cewek yang sedang emosi itu
"Di kasih pelajaran apapun dia gak bakal berhenti ngil" Ucap lafender dengan ketus.
"Ya moga aja dia sadar" Ucap raka lagi.
"Elah lo gak usah panik gitu aletta nya juga gapapa lagian vani udah dikasih pelajaran berupa kata kata pedes nan nyelekit terus tamparan dari devano" Ucap aldo membuat ketiga cewek itu terdiam.

KAMU SEDANG MEMBACA
1. DEVALETTA [END]
Teen Fiction[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] [Jangan lupa vote comment!] Devano Alskar Fernandez, lelaki pintar dan cuek yang terjebak dalam dendam masa lalunya. Kepergian seseorang membuat Devano lupa apa itu namanya cinta, hingga hadirnya sosok Aletta dalam...