***
(Budidayakan vote dan komen sesudah membaca) 🍃
***
"Kita sangat berbeda. Tapi entahlah bagaimana kita bisa bersama sampai saat ini diantara perbedaan yang kita miliki" -aletta laurentshia saverra🌚
"Lo itu polos tapi begonya gue tambah sayang sama lo" -devano alskar fernandez
***
Happy reading! ❤
***
Setelah sepuluh menit akhirnya devano dan aletta sampai di kafe yang bundanya bilang. Memang tidak jauh antara kafe dan sekolahnya hingga mereka tidak memerlukan waktu yang banyak.
Devano keluar dan membukakan pintu aletta. Banyak orang yang melihat dengan tatapan yang kagum dan iri.
"Dengan devano dan aletta" Ucap seorang pelayan membuat devano dan aletta menolehkan kepalanya.
"Iya" Ucap devano singkat jelas padat dan dingin seperti biasanya.
"Ditunggu oleh pak Gio dilantai dua"Ucap pelayan itu sambil tersenyum. Sedangkan devano hanya menganggukkan kepalanya saja lalu menarik tangan aletta sambil berjalan menaiki tangga.
Sesampainya di tempat yang diberi tahu oleh pelayan tadi, sudah terdapat orangtua devano dan aletta yang sedang mengobrol.
" Maaf kita telat"ucap devano saat sudah dihadapan mereka. Merekapun langsung menolehkan kepalanya saat mendengar suara devano.
"Gapapa duduk van, al" Ucap Gio sedangkan devano dan aletta hanya menganggukkan kepalanya setelah itu duduk dikursi yang tersisa.
"Ada apa? " Tanya devano to the point sedangkan aletta hanya menyimak sambil tersenyum saat seorang pelayan mengantarkan pesanan untuknya.
dyka-ayah aletta berdeham sebentar lalu mengeluarkan suaranya "jadi gini kita mau bicarain tentang pertunangan kalian yang akan dilaksakan setelah kalian UAS" Ucap dyka dengan santai dan tanpa dosanya.
Aletta langsung tersedak makanan saat mendengarkan ucapan ayahnya dan devano yang melihat itu langsung memberikan minum untuk gadisnya. Aletta menatap devano yang juga sedang menatapnya lalu tatapan mereka beralih ke kedua orangtuanya.
"Gak salah? "Tanya Aletta dan devano berbarengan. Sedangkan kedua orangtua dan devano hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.
" Cepet banget"ucap devano dengan santai
"Iya UAS kan satu minggu lagi ayah gak salah nepatin tanggalnya kan" Lanjut Aletta dengan polosnya membuat orang yang melihat menjadi gemas contohnya devano yang ada disampingnya mungkin jika tidak di hadapan kedua orangtuanya devano sudah mencubit pipi Aletta saking gemasnya.
"Nggak dong sayang lebih cepat lebih baik bukan" Ucap natasya-bunda Aletta yang langsung diangguki oleh kinaya-mama devano.
"Gak bisa abis vano ujian aja pah? " Tanya devano kepada ayahnya
"Gak bisa vano ini udah keputusan keluarga" Ucap Gio
"Tapi-" Ucapan devano terpotong oleh mamanya.
"Gak ada tapi tapian aletta aja setuju kan ya sayang masa kamu komen sih kalo kamu gak setuju yaudah mama mau ke London aja ketempat adik kamu yang nurut gak kayak kamu" Ucap kinaya membuat devano cengo sendiri mendengarnya sedangkan yang lain menahan tawanya.
"Gak nyambung" Ucap devano singkat jelas dan datar kayak biasanya.
"Kamu mah van komen mulu dari tadi mau durhaka kamu komen mulu sama mama biarin aja tar Aletta gak mau nerima kamu terus putusin kamu sukurin gak usah curhat sama mama lagi" Ucap kinaya dengan dramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. DEVALETTA [END]
Teen Fiction[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] [Jangan lupa vote comment!] Devano Alskar Fernandez, lelaki pintar dan cuek yang terjebak dalam dendam masa lalunya. Kepergian seseorang membuat Devano lupa apa itu namanya cinta, hingga hadirnya sosok Aletta dalam...