***
Jangan lupa vote and coment***
"Ada kesempatan gak buat masuk ke hati lo? Kalau ada,gue mau daftar boleh?"
-Alan***
Kalian tim mana nih?
***
Di perjalanan pulang, Aletta juga hanya terdiam membuat Alan bingung sendiri. Cowok itu tak berniat untuk bertanya apapun.
Hingga beberapa menit, akhirnya mereka sampai di rumah Davin dan Vani.
"Udah sampai, ta" Ucap Alan membuat Aletta tersadar akan lamunan nya.
"Eh iya lo mau masuk dulu kak?" Tanya Aletta sedangkan Alan hanya menatapnya membuat gadis itu mengerutkan keningnya.
"Lo kenapa? "
"Gue? Gak kenapa napa" Ucap Aletta membuat Alan mengerutkan keningnya.
"Oh"
"Mau masuk dulu gak?" Tanya Aletta mengulang pertanyaannya tadi.
"Gak"
"Oh ya udah" Ucap Aletta lalu saat gadis itu hendak membuka pintu mobil, Alan menahan tangannya.
"Nanti malem gue jemput gak usah banyak tanya" Ucap Alan membuat Aletta menatapnya bingung.
"Mau ngapain? " Tanya Aletta sedangkan Alan hanya terdiam tak berniat mengulang ucapannya.
"Ck iyaya"
"Nyebelin banget sih" Gumam Aletta lalu keluar dari mobil Alan dengan Vanilla yang masih di gendongannya. Sedangkan Alan hanya tersenyum kecil melihat kekesalan Aletta kepadanya.
"Hati hati" Teriak Aletta saat Alan mengendarai mobilnya meninggalkan rumah itu.
Aletta memasuki rumahnya. Disana sudah terdapat Davin juga Vani yang sedang menonton televisi. Aletta menghampiri kedua kakaknya itu.
"Lah udah pulang gimana kencannya?" Tanya Vani sambil tersenyum menggoda Aletta sedangkan gadis itu menatap Vani dengan kesal.
"Siapa juga yang kencan" Ucap Aletta masih dengan muka murung ny membuat Vani dan Davin terkekeh.
"Al lain kali kalau mau kencan tuh bilang biar vanilla aku bawa tadi" Ucap Vani yang semakin membuat Aletta kesal.
Aletta memindahkan Vanilla ke gendongan Vani. Anak itu tidur sejak tadi di restoran bercanda bersama Nathalia dan Kinar.
"Kak tadi ada Kinar sama Daniel" Ucap Aletta membuat Davin dan Vani menatapnya.
"Mau ngapain?" Tanya Davin.
"Nanya kapan pulang" Ucap Aletta membuat Davin mengangguk kan kepalanya.
"Tante kinaya sakit kan? " Tanya Davin membuat Aletta tersedak air minum.
"Kok kak Davin tau" Ucap Aletta.
"Kata Angga" Ucapnya membuat Aletta ber oh ria.
Hening sesaat, Davin yang fokus terhadap laptop, Vani yang fokus kepada Vanilla dan Aletta yang fokus dalam lamunannya.
"Kita pulang besok" Ucap Davin membuat Vani dan Aletta menoleh menghadap cowok itu.
"Besok?! " Pekik Aletta.
"Iya"
"Kak Davin yang benar aja" Ucap Aletta yang tak santai. Gimana mau santai kalau dadakan kayak gini.

KAMU SEDANG MEMBACA
1. DEVALETTA [END]
Roman pour Adolescents[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] [Jangan lupa vote comment!] Devano Alskar Fernandez, lelaki pintar dan cuek yang terjebak dalam dendam masa lalunya. Kepergian seseorang membuat Devano lupa apa itu namanya cinta, hingga hadirnya sosok Aletta dalam...