Kabar Arsya dan Reyhan putus, langsung menyebar di seluruh kalangan murid-murid SMA Nusa Bhakti. Banyak dari mereka yang menyayangkan putusnya hubungan keduanya. Banyak juga yang senang, karna siswi-siswi di sini bisa mendekati Reyhan lagi.
"Ah, sorri." kata Arsya pelan, sambil merapihkan kacamata hitamnya yang merosot ke pangkal hidungnya. Siswi yang tadi terkena senggolannya, hanya menatap Arsya dengan kernyitan di dahi. Melihat Arsya dengan kacamata hitam yang bertengger nyata, serta masker yang menutupi sebagian wajahnya.
"Iya, tau, Arsya ini cantik jadi ngelihatinnya biasa aja dong." imbuh Arsya, yang merasa jegah dengan tatapan siswi itu yang terlihat begitu mengintimidasi dirinya. Seolah-olah dirinya adalah seorang tersangka pencurian ayam.
"Ih, geer." siswi itu mencibir, lalu melangkah pergi meninggalkan Arsya dengan ekspresi jijik.
Arsya tak mengindahkan ekspresi wajah siswi itu, Arsya memilih melangkah maju menuju kelasnya dengan gaya santai, meski berpasang-pasang mata di koridor ini menatapnya dengan pandangan aneh serta ekspresi yang tak terbaca, tapi Arsya tak mau ambil pusing.
Semalam, ia menangis semalaman dan tidak bisa tidur hingga menjelang subuh karna putus dengan Reyhan. Dari semua itu, alhasil menyebabkan mata Arsya menjadi bengkak dan terdapat lingkar hitam mengerikan yang terdapat di kantung matanya. Makanya ia datang ke sekolah menggunakan kacamata hitam, semata-mata untuk menutupi matanya itu, yang akan terlihat mengerikan di mata orang-orang.
"Eh, sori-sori. Nggak sengaja." ucap Arsya lagi, saat dirinya menabrak seseorang, ini sudah yang kedua kalinya ia seperti ini, menabrak orang tanpa sengaja.
"Its okay." kata Mira, karna orang yang tadi ditabrak Arsya adalah Mira, sangat klasik memang. Tapi, beruntunglah bukan Reyhan yang ia tabrak. Bisa habis air matanya terkuras jika melihat mantan pacarnya itu. Kalian tau, kenapa Arsya menangis? Karna ia mengingat kenangan bersama Reyhan yang baginya sekarang sudah bukan terlihat indah, melainkan menyakitkan.
Mira memandang Arsya penuh selidik. "Lo Arsya?" tanya Mira memastikan yang ada di pikirannya benar, jika cewek di hadapannya adalah Arsya.
"Iya, ini Arsya. Kenapa? Mira mau ngeledek?" tantang Arsya, dengan nada nyolot bukan main.
Mira terbahak. "Lo ngapain sih, pake kacamata sama masker gitu? Mau jadi pemes apa gimana?" tanya Mira dengan masih menyisakan tawanya.
"Enak aja, enggaklah." balas Arsya.
"Lo abis putus sama Reyhan jadi galak yah." sindir Mira.
Arsya merasa tercengang. "Mira tau dari mana kalo Arsya---"
"Ya taulah, semua orang di sekolah ini tuh, lagi ngomongin lo sama Reyhan. Lo itu jadi tranding topic hangat di sekolah ini, masa gue nggak tau."
Arsya terlonggo. Seterkenal itukah Arsya?
"Se-serius?"
"Iya, Sya, dua rius malah. Lagian, lo kenapa bisa putus sama Reyhan?"
"Itu karna--"
"Udah, nggak usah jawab, gue udah tau jawabannya." Mira memotong ucapan Arsya.
"Kalo Mira udah tau jawabannya, ngapain nanya." kesal Arsya, sambil berdecak kesal.
"Buat basa-basi." cengir Mira. "Gue tau, lo pasti putus dari Reyhan karna Gina yah, Reyhan ketahuan selingkuh nih pasti." tuding Mira, sambil menampilkan ekspresi menyelidik ala kadarnya.
"Kok Mira bisa tau sih. Mira keturunan cenayang yah." tebak Arsya merasa terheran-heran mendengar perkataan Mira yang begitu pas dengan kejadian nyatanya dengan Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan dan Arsya [Completed]
Teen Fiction[Sequel Chatting With Reyhan] 🌞 Disarankan untuk membaca cerita Chatting With Reyhan terlebih dahulu🌞 Reyhan tidak suka dengan orang yang berbicara seperti burung beo, alias berisik. Reyhan lebih suka ketenangan, rumput hijau dengan langit biru se...