five

6.6K 290 14
                                    

perasaan dan misi pertama

Hari ini adalah hari pertama tim Anbu akan melakukan misinya di perbatasan palestina-israel. Sebuah tembpat dimana kini tengah Viral dimata dunia karena adanya sebuah konflik.

"Kita akan berangkat menuju markas uang ada di pernatasan palestina-israel dengan menggunakan pesawat CH49. Misi kita adalah untuk mengawasi wilayah perbatasan di negara tersebut. Oleh karena itu siapkan mental kalian karna kita tidak tau apa yang akan terjadi disana. Apakah akan terjadi pemberontaka,perang atau hal lainnya. Tetap trnang dan fokus terhadap misi dan prioritaskan misi jangan memikirkan hal lain diluar misi. apa kalian paham"

"paham!!"

"lakukan misi ini sebaik mungkin. Kami mengandalkan kalian" seru Kolonel Itachi.

skip>>

Kini tim Anbu tengah bersiap-siap dibaraknya. Suasana yang biasanya ramai kini menjadi sepi seperti tak berpenghuni.

"Shion-chan bisa ikut denganku ada yang ingin aku sampaikan" Ucap Naruto yang langsung pergi keluar barak entah kemana.

Shion yang mendengarnya pun hanya menuruti apa yang dikatakan oleh leader mereka.

"apa yang ingin anda sampaikan ketua?" tanya Shion dengan formalitasnya yang melekai kuat dalam setiap kata yang dilontarkannya. Bagaimanapun orang yang ada dihadapatnya adalah Leader tim Anbu.

"Daisuki desu" Dengan singkat dan jelas Natuto ucapkan walaupun dengan jantungnya yang kini dag...dig...dug minta keluar.

"a-apa yang anda katakan tadi?" Takut telinganya salah dengar Shion pun meminta pengulangan kepada Naruto.

"daisuki desu" Ulang Naruto sengan wajah datar bak triplek.

"tunggu apa kau tidak salah orang? apa aku salah dengar? atau aku sedabg bermimpi? atau-"

"cukup!!. Aku tidak salah orang. Kau tidak salah dengar itulah yang sebenarnya kau dengar. Dan kau juga tak bermimpi Shion-Chan,kau sadar. Dengarkan aku baik-baik! Aku mengatakannya karna aku takut suatu saat nanti ada lelaki lain yang menggandeng tanganmu dan melamarmu lalu seseorang yang mengantarkan undangan pernikahan kepadaku dan tertulis disana kau dan lelaki tersebut kalian akan menikah ataupun Bisa saja aku gugur dalam misi dan meninggalkanmu tanpa mengatakan perasaanku kepadamu. Aku tak mau hal itu terjadi Shion-chan setidaknya aku mengatakannya kepadamu. Apa kau sudah paham Shion-chan" jelas Naruto panjang lebar.

Shion yang mendengarnya pun hanya diam lantaran kaget bukan main. Kaget sekaligus senang kini dirasakan Shion.

"Shion-chan aku-"

"sudahlah jangan dilanjutkan" potong Shion yang langsung mememuk Naruto erat.

"jadi bagaimana aku hanya menerima jawaban ya dan tentu." ucap Naruto dengan seringai menyebalkan.

"mo...tidak ada yang begitu" Dengan bibir mengerucut lucu serta pipi yang mengembung bak bakpau.

"tentu ada dan itu berlaku padaku" masih dengan seringainya Naruto tunjukan kepada Shion.

"terserah kau saja" seru sembari memendamkan Wajahnya Yang merah padam lantaran malu.

"bagaimana apa kau memilih iya atau tentu atau setuju" Dengan jahil Naruto mulai melepaskan pelukan Shion dan melihat wajahnya yang sangat Naruto kagumi.

"kau tau jawabannya bukan" cicit Shion dengan mempererat pelukannya.

Naruto yang mendapat respon seperti itu hanya tersenyum jahil lantaran tingkah Shion yang sangat jarang baginya.

"benarkah kalau begitu lepaskan pelukanmu dan tatap wajahku" perintah Naruto dengan lembut.

Dengan patuh Shion melepaskan pelukan eratnya dan menatap wajah tampan pria yang disukainya. Namun...
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Cup.
Sebuah benda kenyal nan hangat mendarat tepat di bibir cerry Shion.

My Boyfriend Is Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang