👫 ten - sosok hitam

38K 2.1K 48
                                    

Luna melepaskan genggaman tangannya dari Alex, lalu berjongkok untuk mengikat tali sepatunya yang lepas.

Sambil mengikat tali sepatunya, Ia mendengar Alex berbicara dengan seseorang, yang kalau ia tebak, pasti Erano. Karena nada yang tidak enak didengar keluar dari mulut kakaknya.

Baru saja Ia akan berdiri menghampiri Alex yang berjarak dua langkah darinya, seseorang membekap mulutnya kemudian menarik dirinya ketempat yang agak jauh dari Alex.

Luna panik, tentu saja, ia masih bisa melihat Alex yang masih berbicara sinis dengan Erano dan belum menyadari bahwa Luna tidak ada disampingnya.

"Hmmpp!" Luna berusaha untuk memberontak dengan memukul tangan orang yang membekapnya. Luna tentu saja tidak dapat melihat orang yang tiba-tiba menyuliknya ini, karena posisinya yang membelakangi si penyulik.

Luna semakin panik ketika melihat Alex yang akan meninggalkan tempatnya. Apa Alex tidak mencari dirinya?

Ditempatnya, Luna memang tidak dapat mendengarkan apa yang Alex ucapkan bersama Erano.

Ketika Alex sudah meninggalkan tempatnya, saat itu juga Luna mendengar suara yang membuatnya terkejut.

"Bye, bye, Luna."

Astaga yang bener aja, yang nyulik aku masa cewe?! batin Luna, sebelum sesuatu menusuk lengannya dan kesadarannya perlahan hilang.

🌈🌈🌈

Kalap. Satu kata yang mewakili emosi Alex saat ini. Tadi, ketika ia menyusul anggota kelompoknya yang lain, Luna tidak ada bersama mereka.

Alex membentak siapa saja yang berani mengganggunya. Pikirannya hanya tertuju pada Luna. Dimana Luna sekarang? Apa baik-baik aja?

Kelompok Alex sudah keluar dari hutan sepuluh menit yang lalu. Dan selama itulah Alex hanya mondar-mandir sambil mengacak rambutnya.

"Ck! Panitia gimana sih?! Masa gaada yang jaga disitu?!" bentak Alex kepada Kevin.

"Tenang dulu, Lex. Kita tunggu kelompok yang lain, siapa tau mereka liat Luna," Kevin berusaha menenangkan Alex.

Alex mencengkram kerah baju Kevin, "Gimana gue bisa tenang anjir! Adek gue, di dalem sana sendirian!" bentaknya, kemudian menghempas kasar kerah baju Kevin.

Liana dan Anna yang mengetahui temannya ada di hutan sendirian hanya bisa menangis, mereka takut terjadi apa-apa sama Luna.

Kelompok-kelompok yang baru keluar dari hutan mengaku tidak melihat Luna. Alex semakin khawatir dengan adiknya itu.

Seorang gadis nampak menikmati tontonan yang diciptakan oleh dirinya sendiri. Semua orang panik mencari Luna. Dan dirinya berharap Luna tidak ditemukan dan sudah dimakan binatang buas di dalam sana.

Guru-guru sudah memanggil tim untuk mencari Luna. Tim kemungkinan akan datang sebentar lagi. Bahkan beberapa guru melaporkan hal ini kepada Xaverick.

"Luna, kamu dimana sih?" gumam Alex frustasi. Ia sangat sangat sangaaat menyayangi Luna. Ia tidak mau kehilangan adiknya. Ia tidak mau kehilangan teman bermainnya. Ia tidak mau kehilangan Luna-nya.

Sudah cukup Alex menunggu tim penyelamat yang belum datang-datang. Alex membawa senternya kemudian lari memasuki hutan tepat pada pukul setengah dua malam ini.

Sister ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang