👫 Alex dan Luna (2)

48.8K 1.5K 139
                                    

yg blm follow, jangan lupa follow yaa @arabellaaquena. makasiii.

Laki-laki dengan kaos lengan pendek hitam itu memangku dagunya dengan tangan kanan. Matanya fokus menatap gadis yang sedang makan es krim di depannya. Gadis yang membuatnya jatuh sejatuh-jatuhnya dalam suatu perasaan yang biasa di sebut 'cinta'.

Sebut saja ia bucin, tapi ia akan melakukan apapun untuk gadis di depannya ini. Segala permintaannya akan ia turuti. Seperti saat ini, padahal pekerjaan kantornya menumpuk di ruang kerjanya, tapi karena puppy eyes gadis itu, ia rela meninggalkan pekerjaannya dan menemaninya makan es krim.

"Umur udah mau dua satu, masih aja makan es krim berantakan," laki-laki itu mengusap bibir calon istrinya.

Gadis itu melirik lalu beralih menyentuh sudut bibirnya sendiri yang sudah bersih dari noda es krim.

"Ga nyadar," katanya sambil mengangkat bahu, kemudian kembali asik memakan es krimnya.

"Ini yang terakhir ya," kata Alex.

Luna menoleh dengan cepat. Matanya melotot tak terima. "Gamau! Ini baru yang ketiga, Luna masih mau dua lagi!" serunya.

Alex terkekeh pelan. Luna-nya ini, tidak pernah berubah meski sekarang gadis itu sudah beranjak dewasa. Sikap dan sifatnya masih seperti anak kecil dan Alex justru menyukainya. Rasanya, ia tidak rela kalau kepolosan Luna hilang karena ia sudah dewasa.

"Liat," Alex menunjuk ke atas, ke arah awan yang berwarna abu-abu yang menghiasi langit. "Mau ujan, nanti kamu kedinginan terus sakit," bujuk Alex.

Luna menatap langit yang berada di atasnya. Mereka memang berada di lantai kedua cafe tersebut, yang tidak memiliki atap.

Bibir Luna mengerucut. Ia ingin terus memakan es krim sampai perutnya penuh dengan makanan dingin tersebut, tapi ia juga tidak ingin terkena flu yang pastinya akan menghambat aktivitasnya. Yah, Luna rewel kalau sudah flu.

"Yaudah deh," kata Luna lesu. Ia menyuapkan sesendok es krim ke dalam mulutnya.

Alex tersenyum. "Nanti kita order pizza di rumah, mau?"

Luna mengangguk semangat. Sudah lama ia tidak makan makanan khas Italia itu. Apalagi dengan topping pepperoni dan keju yang melimpah, uh, Luna jadi tidak sabar.

Luna membersihkan mulutnya dengan tisu lalu berkaca di layar ponselnya. Pandangan Luna naik menatap Alex yang juga sedang menatapnya. Laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa?"

"Fotoin dong yaa," kata Luna dengan tatapan memohon.

Senyum tipis terbit di wajah Alex yang mengangguk. "Sini hp nya."

Luna menyerahkan ponselnya lalu berpose yang berhasil membuat tawa Alex keluar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sister ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang