👫 thirty one - explanation

27.1K 1.5K 64
                                    

Alex mengendarai motornya dengan cepat. Dibelakangnya ada motor Keenan dan Ryan yang mengikutinya. Mereka bertiga sedang menuju rumah Angel.

Beberapa menit kemudian, Alex menghentikan motornya didepan pagar yang menjulang tinggi, diikuti kedua temannya.

"Ini rumahnya, Lex?" kata Keenan setelah melepas helm full face nya.

Alex mengangguk singkat. Ia turun dari motornya dan menuju pos satpam yang ada di depan rumah tersebut.

"Siang, Pak."

"Siang, ada yang bisa saya bantu?" tanya satpam itu ramah.

"Angel-nya ada, Pak?"

"Ohh, non Angel ada kok. Mari saya antar." satpam tersebut membukakan pagar agar Alex, Keenan dan Ryan bisa masuk.

Alex, Keenan dan Ryan disuruh duduk di ruang tamu, sementara satpam itu menghampiri salah satu pelayan.

"Tolong panggilin non Angel, ada temennya." kata satpam itu yang diangguki pelayan tersebut.

"Sebentar ya."

"Iya, Pak, terimakasih." kata Ryan sambil tersenyum.

"Baku amat lo." celetuk Keenan.

"Yee, sama yang lebih tua harus gitu." bela Ryan.

"Udah, sut, berisik." sebal Alex.

"Alex?"

Ketiganya kompak menoleh ke sumber suara. Di perbatasan antara ruang tamu berdiri Angel dengan pakaian santainya.

"Kalian ngapain?" Angel duduk di sofa yang berbeda dengan mereka bertiga.

Jujur Angel merasa gugup di tatap seintens itu dengan ketiga kakak kelas di depannya.

"To the point aja. Kenapa lo nyuruh Luna buat ngejauhin gue?"

Angel tersentak saat mendengar pertanyaan yang diucapkan Alex. Jadi, Alex sudah tau.

"Ngga, aku ga nyuruh Lun—"

"Ga usah boong. Gue udah tau semuanya." jantung Angel semakin berdetak dengan kencang.

"O-oke, aku emang nyuruh Luna buat jauhin kamu biar aku bisa deket-deket kamu lagi." jelas Angel.

"Biar apa sih, Ngel? Kita udah selesai."

"Aku ga suka ada yang cewek yang lebih deket sama kamu selain aku."

"Tapi Luna adek gue. Lo gila ya, nyuruh adek ngejauhin kakaknya?"

Angel membulatkan matanya. "Lu-Luna adek kamu? Bukannya kamu anak tunggal?"

"Adek angkat." sahut Keenan.

"Terus sekarang, Luna dimana?"

Angel memainkan ujung kausnya. "Hah? A-aku gatau."

"Jangan boong terus. Gue tau, lo tau sesuatu kan?"

"Emang Luna kenapa sih?"

"Jujur Angel!" bentak Alex.

"Lex, sabar, dia cewek." kata Keenan menenangkan Alex.

Alex menghela napasnya. "Angel, please. Gue tau, lo tau sesuatu." Alex menatap Angel dengan pandangan lelahnya. "Gue tau, lo tau kalo Luna ilang."

Angel membuang mukanya. Ia mengambil napas dalam-dalam sebelum kembali melihat ke arah ketiga orang didepannya ini.

Perlahan Angel mengangguk. "Iya, aku tau. Tapi bukan berarti aku yang ngerencanain ini semua. Aku hanya sebatas berusaha menjauhkan Luna dari Alex."

Sister ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang