👫 nineteen - perjodohan

39.2K 1.8K 93
                                    

"Erano, please, bantuin gue." melas seorang gadis yang duduk di hadapan Erano.

"Ga, gue gamau." balas Erano. "Lagian lo tuh kalo masih sayang, kenapa ditinggalin?"

Gadis itu merasa kesal. "Ya, kan, gue pengen tau Alex cemburu apa ngga. Mana gue tau bakal jadi kayak gini."

"Lagian lo, sih, sok-sokan milih gue dibanding Alex. Lo mah enak ga di apa-apain anjir. Lah gue? Kena tonjok ampe bonyok." sebal Erano.

"Ya, maaf. Jadi bantuin gue ya? Terakhir deh." gadis itu kembali memohon.

"Emang bantuin ngapain sih?" tanya Erano.

Gadis itu tersenyum. "Misahin Alex sama ceweknya."

Erano mengernyitkan dahinya. "Alex punya cewek? Siapa? Ngaco lo, Ngel!"

Angel mendengus sebal. "Luna, ceweknya Alex. Lo gimana sih, sekolah disitu udah lebih lama dari gue, masa gatau."

Tawa Erano hampir keluar. Luna? Ceweknya Alex? Yang benar saja. "Eh, Luna itu ad—"

"Jadi lo mau bantuin gue apa ngga?" potong Angel. "Gue tau, No, lo demen kan sama Luna?" Angel tersenyum miring melihat ekspresi terkejut yang dikeluarkan Erano.

"Jangan sok tau lo!" Erano dengan cepat merubah ekspresinya.

"Ya, ya, ya, terserah." Angel mengibas-ngibas tangannya. "Jadi mau bantuin ga?"

"Ngga." singkat Erano membuat Angel melebarkan matanya. "Gue udah cukup berurusan sama Alex. Kalo pun gue beneran suka sama Luna, gue ga bakalan pake cara licik kayak lo gini." Erano bangun dari duduknya bersiap pergi. "So, good luck." Erano menepuk sekali bahu Angel lalu pergi dari cafe itu.

"Argh, sial!" Angel mengusap kasar wajahnya. "Pokoknya gue harus rebut Alex lagi, gimana pun caranya."

Kemudian Angel beranjak dari sana, meninggalkan beberapa pasang mata yang menatap heran kepadanya karena berbicara sendiri.

🌈🌈🌈

"Aku," Luna menatap Alex. "Ga kenal." ucapnya pelan. Semoga ia tidak menyesal mengatakan sebaliknya kepada Alex.

Alex menghela napas. "Yaudah. Tapi sekarang kamu baik-baik aja kan?" tanya Alex.

"Ngga, aku gak baik-baik aja."

"Iya, aku baik-baik aja." jawaban yang Luna berikan, berbanding terbalik dengan isi hatinya. "Kak, aku udah kenyang." kata Luna lalu meminum air putih yang ada di atas nampan.

Alex mengangguk. Ia merapihkan mangkuk dan gelas ke atas nampan, lalu berdiri untuk menaruhnya ke dapur.

"Kakak mau kemana?" tanya Luna.

Mata Alex menangkap raut sedih di wajah Luna. Ia tersenyum menenangkan. "Mau taro ini di dapur." jawabnya. "Sebentar ya."

"Nanti kesini lagi ya." ucap Luna lucu.

Alex tertawa pelan mendengar suara Luna. Menggemaskan. "Iya."

Setelah itu dengan langkah lebar, Alex menuju dapur. Tidak sampai dua menit, Alex kembali ke kamar Luna. Ia melihat Luna sedang memeluk teddy bear-nya.

 Ia melihat Luna sedang memeluk teddy bear-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sister ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang