"Congratulations!" seru gadis yang mengenakan dress berwarna peach yang pas ditubuh mungilnya sambil menyerahkan buket bunga yang ia bawa.
Hari demi hari telah berlalu, minggu demi minggu, bahkan bulan demi bulan. Waktu berjalan begitu cepat. Rasanya baru kemarin Alex masuk SMA, kini ia sudah lulus dan akan menjadi murid baru kembali.
Alex menerima buket bunga yang diberikan Luna, tunangannya. Alex akhirnya menjelaskan hubungan mereka dengan menjadikan Luna sebagai tunangannya, saat keluarga Luna kembali menginjakkan kakinya di Jakarta, sekitar dua bulan yang lalu.
Sejak mereka resmi bertunangan, Luna tidak lagi tinggal bersama Alex. Meskipun awalnya berat, tapi mereka berdua mencoba membiasakannya.
Luna memeluk Alex yang hari ini terlihat sangat tampan dengan kemeja putih dengan dasi dan jas yang berwarna hitam.
Cup.
"Thank you." kata Alex setelah mengecup pipi Luna.
Kemudian Alex dan Luna berjalan menuju orang tua mereka. Kedua keluarga itu saling berbincang, menebar tawa dan senyuman di hari bahagia Alex. Beberapa orang dan teman-teman Alex terlihat iri dan kagum bersamaan. Kedua keluarga yang sempurna.
"Luna mau nginep di rumah Papa Xav." kata Luna tiba-tiba membuat semua orang memusatkan pandangan mereka ke gadis dengan dress berwarna peach.
"Loh, kenapa tiba-tiba?" tanya Sia yang juga hadir dalam acara kelulusan Alex ini.
Luna mengangkat bahunya, "Kangen aja. Boleh kan?"
"Boleh, sayang." jawab Fiona lembut.
"Yey!" seru Luna kekanakan dan membuat orang-orang disekitarnya tertawa.
Mereka kembali berbincang hangat hingga terdengar suara MC.
"Okay, cukup mengobrolnya ya. Sekarang mari kita menuju ke acara terakhir yaitu," anggota OSIS yang menjadi MC, sengaja menggantungkan ucapannya. "Dansa!" lanjutnya.
Beberapa orang bersorak heboh. Ada yang protes karena tidak memiliki pasangan, dan ada juga yang langsung mencari pasangan untuk diajak berdansa.
"Yang udah punya pasangan, bisa langsung ke tengah-tengah aula ya."
Alex menatap Luna yang dengan santai meminum minuman berwarna merah.
"Lun," Luna melirik Alex sambil menaikkan sebelah alisnya. "Ayo dansa sama aku."
Luna meletakkan gelasnya di atas meja. "Luna ga bisa dansa."
"Udah gapapa. Ayo." Alex langsung menarik tangan Luna menuju ke tengah-tengah aula.
Alex dapat melihat Keenan dan Ryan dengan pasangannya masing-masing. Ryan dengan Anna yang mukanya kusut. Sudah pasti Anna dipaksa oleh Ryan. Dan Keenan dengan Angel. Ntah gimana ceritanya mereka bisa bersama.
Alex menunduk menatap Luna yang lebih pendek darinya. Padahal Luna sudah memakai high heels, tapi tetap saja masih pendek. Ups.
Alex meletakkan tangan Luna melingkari lehernya, sedangkan tangannya melingkari pinggang Luna.
"Alex, Luna beneran gabisa dansa." cicit Luna.
"Yaudah."
"Yaudah apa?"
"Ikutin aku aja."
Luna masih ragu, tapi akhirnya ia mengangguk.
Lagu mulai terdengar mengiringi beberapa pasangan yang berdansa. Mata Alex hanya menatap gadis yang didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex
Novela Juvenil[ Completed ] Xavier Alexander Skye memiliki seorang adik sejak tiga tahun yang lalu. Adik yang berbeda jenis dengannya itu, ditemukan oleh ayahnya di sebuah toko permen dan berakhir dirumah Alex, menjadi adik angkat Alex. Sungguh gadis itu sangat c...