👫 thirty three - past

26.8K 1.4K 9
                                    

"Mama, Luna mau main dulu!" teriak gadis berumur 10 tahun dari teras rumah.

Kemudian, muncul wanita cantik dari dalam rumah. "Main sendiri?"

"Bareng temen-temen. Mereka udah di taman."

"Yaudah, hati-hati ya, sayang." kata Natalia, Mama Luna.

Luna mengangguk lalu pamit. "Dah, Mama."

Natalia membalas lambaian tangan Luna. Begitu Luna sudah hilang dari pandangannya, ia masuk ke dalam rumah.

Luna berjalan dengan riang. Saat diperjalanan menuju taman, ia bertemu kakaknya yang sepertinya baru pulang sekolah. Terlihat dari seragam yang masih melekat pada tubuhnya.

"Kak Sia!" panggil Luna.

"Hai, kamu mau kemana?" tanya Sia.

Luna tersenyum manis. "Luna mau main sama temen-temen. Kakak mau ikut?"

Sia menggeleng pelan sambil tersenyum. "Kakak capek, abis ekskul. Kapan-kapan kakak ikut."

Sejenak raut wajah Luna berubah sedih, namun ia kembali memasang senyum. "Iya, gapapa. Yaudah, Luna main dulu ya, Kak."

"Iya. Hati-hati ya."

Luna mengangguk. Kemudian kembali berjalan dengan arah yang berbeda dengan kakaknya.

Taman sudah terlihat oleh mata Luna. Banyak anak-anak seumurnya sedang bermain di sana. Luna mengenal beberapa dari mereka.

"Haloo! Luna ikut main dong." kata Luna ke segerombolan teman-temannya.

"Halo, Luna."

"Hai, Luna."

"Ayo, sini main, Lun."

Luna tersenyum mendapat balasan dari teman-temannya. Ia segera bergabung.

Mereka mulai bermain bersama. Dimulai dengan permainan bola bekel, permainan karet, bermain bola dan masak-masakkan.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Beberapa dari teman-temannya mulai pulang ke rumah masing-masing. Taman mulai terlihat sepi.

"Luna, kamu ga pulang?" tanya salah satu temannya.

"Nanti dulu, aku masih mau main masak-masakkan." kata Luna sambil menyobek dedaunan untuk dijadikan bahan masakannya.

"Yaudah, kami duluan ya, Lun."

Luna mengangguk singkat dan melambaikan tangannya.

Meskipun sendirian, gadis itu tetap asik bermain, tanpa sadar ada bahaya yang mengincarnya.

Luna terkejut saat tiba-tiba mulutnya dibekap oleh sesorang menggunakan sapu tangan. Kesadarannya perlahan hilang, dan semuanya menjadi gelap.

🌩🌩🌩

"Serahin perusahaan lo atau Luna ga akan selamat."

Sister ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang