Seorang gadis yang sedang menjalani kuliah semester akhir, terlihat sedang berjalan menuju salah satu meja yang katanya sudah dipesan.
Malam ini, keluarga gadis itu mengadakan makan malam bersama di sebuah restoran mewah di Jakarta.
Gadis dengan high heels setinggi lima sentimeter itu mendudukkan dirinya dan menatap keseluruhan restoran yang hanya berisi dirinya dan beberapa pelayan restoran. Ia merengut kesal karena kedua orang tuanya mengatakan kalau mobil yang mereka pakai mogok ditengah jalan.
Ya gadis itu tidak bersama dengan kedua orang tuanya karena tadi ia terlalu lama dalam memilih sepatu. Ia pun ditinggal dan berangkat bersama supir ayahnya.
Gadis itu, Luna.
Luna menatap jam yang melingkar indah di tangan kirinya. Sudah sepuluh menit ia menunggu kehadiran kedua orang tuanya.
Tiba-tiba lampu restoran tersebut padam membuat Luna terkejut dan ketakutan. Satu-satunya penerangan hanya berasal dari ponsel yang Luna pegang.
Wajahnya sudah memerah dan matanya berkaca-kaca, hingga ia melihat satu lampu menerangi sebuah kursi di sudut restoran.
Luna mengernyit bingung. Ia menatap sekelilingnya yang masih gelap gulita. Lalu, sebuah lampu juga menyorot dirinya. Beberapa menit menunggu, keadaan masih sama, sepi, dan hanya ada dua lampu yang menyala. Luna benar-benar hanya dapat melihat dirinya sendiri dan kursi di ujung sana.
Pandangannya ia alihkan kembali ke arah kursi tersebut dan betapa terkejutnya ia saat melihat seseorang yang sudah ia tunggu kehadirannya selama sekitar lima tahun ini duduk di sana sambil memangku gitar.
Laki-laki itu terlihat tampan dengan kemeja putih dan jas hitam yang melekat sempurna di tubuhnya. Ia tersenyum manis ke arah Luna dan mulai memetik gitarnya.
"Sir, I'm a bit nervous
'Bout being here today
Still not real sure what I'm going to say
So bare with me please
If I take up too much of your time,"Luna membekap mulutnya ketika satu persatu lampu mulai menyala dan memperlihatkan sekitarnya. Meja dan kursi yang tadinya kosong, kini terisi oleh keluarganya dan teman-temannya.
"See in this box is a ring for your youngest
She's my everything and all that I know is
It would be such a relief if I knew that we were on the same side
Very soon I'm hoping that I,"Laki-laki itu mengalihkan tatapannya ke belakang Luna dan Luna ikut menoleh ke belakang. Ia bisa melihat Sean dan Natalia duduk di sana.
"Can marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die,"Laki-laki itu, Alex, kembali menatap Luna dalam. Ia tersenyum saat melihat air mata Luna menetes perlahan.
"I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
When she walks down the isle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter,"Mata mereka masih terus beradu. Luna bisa merasakan banyak kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya. Jantungnya berdegup dengan kencang sampai ia merasa sakit namun menyenangkan.
"The first time I saw her
I swear I knew that I say I do
I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex
Teen Fiction[ Completed ] Xavier Alexander Skye memiliki seorang adik sejak tiga tahun yang lalu. Adik yang berbeda jenis dengannya itu, ditemukan oleh ayahnya di sebuah toko permen dan berakhir dirumah Alex, menjadi adik angkat Alex. Sungguh gadis itu sangat c...