kayaknya aku mau ganti judul deh, sister complex kaya mainstream bgt ga sih? menurut kalian gimana? ada ide untuk judul yang baru?
*kalo taro dibawah takut ga kalian baca hehe.
🌈🌈🌈
"Eh, katanya ada murid pindahan!"
"Hah? Serius, lo? Cewek apa cowok?"
"Cewek, anjir! Cakep, beneran dah,"
"Masuk kelas mana?"
"Katanya kelas sebelas, tapi gatau sebelas berapa."
Sepanjang koridor, semua orang membahas tentang si anak baru tersebut. Beberapa orang yang katanya sudah melihat anak baru tersebut, tidak henti-hentinya memuji kecantikkan wajahnya.
Alex tampak tidak peduli dengan kehadiran si anak baru di sekolahnya. Mau bagaimana wajahnya, bentuknya, ya bodoamat, selama tidak mengganggu kenyamanannya dan tentu saja adiknya, Luna.
Ponsel yang digenggamnya hampir terjatuh, jika saja Alex tidak segera menahannya. Alex mengeram kesal menatap Ryan yang membuat ponselnya hampir terjun bebas.
Keenan yang duduk di depan Alex menatap Ryan dengan alis berkerut. Laki-laki itu baru saja menggebrak mejanya sendiri yang berada tepat di sebelah Alex.
"Ngapa sih? Bikin kaget aja lo!" seru Alex kesal.
Dengan napas yang masih putus-putus Ryan menatap kedua temannya bergantian. "Angel,"
Keenan berdecak. "Kebiasaan lo kalo ngomong, setengah-setengah mulu!"
"Kenapa Angel? Angel siapa?" tanya Alex kembali memainkan ponselnya.
"Angelica Devira Ananta, anak baru yang lagi diomongin sana sini!"
Dan nyatanya, si anak baru itu sudah mengganggu kenyamanan Alex hanya dengan mendengar namanya saja.
Alex dan Keenan langsung melotot mendengarnya. Ya, Angel yang itu. Satu-satunya mantan Alex.
"Baru juga kemaren diomongin, eh bocahnya udah nongol aja sekarang," kata Ryan setelah duduk dibangkunya.
"Anjir, ngapain sih dia sekolah disini? Kayak gaada sekolah lain aja," Alex menyimpan ponselnya di saku celana.
"Mau ketemu lo kali."
"Setelah dia lebih milih Erano daripada gue? Males banget." kata Alex sambil memutar kedua bola matanya.
Keenan menatap Alex. "Yaudahlah, gausah dipikirin. Udah lewat juga."
Alex dan Ryan mengangguk membalas ucapan Keenan. Masa lalu itu dijadikan pelajaran dan disimpan dalam memori kita.
Obrolan mereka terhenti saat mendengar bel masuk berbunyi. Kemudian seorang guru masuk ke dalam kelas dan memulai pelajaran.
Harapan Alex hanya satu, semoga dirinya tidak pernah berpapasan dengan Angel.
🌈🌈🌈
"Hai." seorang gadis dengan senyum lebarnya, berdiri di depan Alex, Luna dan teman-temannya.
Tatapan gadis itu yang tadinya menatap mata Alex, berpindah ke arah tangan kiri Alex yang sedang merangkul Luna posesif. Ya, tipikal kakak posesif gitu lah.
Harapan Alex ternyata tidak terkabul. Gadis itu, Angel, tiba-tiba menghalangi jalan Alex dengan sapaan yang suaranya sengaja dilembut-lembutkan.
Angel mengalihkan pandangannya dari tangan Alex kembali ke wajah rupawannya. Senyum masih bertahan di bibirnya yang—err, berlipstik? Ya merah banget deh pokoknya. Padahal masih anak baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex
Teen Fiction[ Completed ] Xavier Alexander Skye memiliki seorang adik sejak tiga tahun yang lalu. Adik yang berbeda jenis dengannya itu, ditemukan oleh ayahnya di sebuah toko permen dan berakhir dirumah Alex, menjadi adik angkat Alex. Sungguh gadis itu sangat c...