"Anjir, Yan, kamar gue woy!" seru Keenan saat menyadari Ryan melempar-lempar kripik kentang.
"Lagian gue dikacangin," sebal Ryan.
Sore ini, Alex, Keenan dan Ryan ngumpul di rumah Keenan. Alex sedang tiduran di sofa kamar Keenan sambil bermain game di ponselnya. Begitu juga dengan Keenan. Mereka berdua sedang mabar tanpa mengajak Ryan. Membuat Ryan kesal karena dikacangin.
"Lo kalo main bacot sih, males gue ngajaknya," kata Keenan dengan mata yang masih tertuju pada ponselnya, sedangkan Alex hanya diam saja.
Ryan tidak menjawab, ia memunguti kripik kentang yang tadi ia lempar karena bosan. Berani berbuat, berani bertanggung jawab.
Akhirnya Keenan dan Alex menyelesaikan permainannya. Alex masih rebahan di sofa dengan menutup matanya, Keenan menonton televisi bersama Ryan di karpet depan sofa.
"Eh," panggil Alex dengan kedua mata yang kini sudah terbuka, menatap langit-langit kamar Keenan.
"Hm," jawab Keenan dan Ryan bersama.
Merasa Alex tidak bersuara lagi, Keenan menoleh kebelakang. "Kenapa?" tanya Keenan.
"Gue mau nanya," Alex menatap kedua temannya yang sekarang sudah menghadap ke arahnya.
"Apaan sih? Kalo ga jelas, gue lanjut nonton nemo nih," kata Ryan setengah kesal karena Alex terlalu bertele-tele.
Alex membuang napas gusar. "Gue bingung, sekarang kalo deket-deket sama Luna, jantung gue deg-degan ga jel—"
"Ya kalo ga deg-degan brarti lo mati," Ryan memotong ucapan Alex, yang dihadiahi tatapan tajam. "Peace." kekeh Ryan.
"Lanjut." suruh Keenan.
"Ya gitu, deg-degan ga jelas, kenapa ya?" Alex mengusap wajahnya.
Ryan memakan kripik kentangnya. "Jhathuh chinta,"
Tiba-tiba kepala Ryan ditabok Keenan. "Yang jelas kalo ngomong," sebal Keenan.
"JATUH CINTA! Tuh, kurang jelas?!" sewot Ryan.
Reflek Alex dan Keenan menatap Ryan yang lagi-lagi asik memakan kripik kentang berbumbu sapi panggang.
"Hah? Jatuh cinta? Ada-ada aja lo. Luna, kan, adek gue, yakali gue suka sama dia." ucap Alex tenang, berbeda dengan jantungnya yang sudah berdetak tidak jelas.
"Bisa aja sih, kan Luna bukan adek beneran lo." kata-kata Ryan membuat jantung Alex semakin tidak jelas detakkannya.
"Ga jelas lo, Yan." ucap Keenan.
Ryan melempar kripik kentangnya ke muka Alex dan Keenan. "Heh, bocah, makanya jadi orang itu jangan dingin-dingin banget! Jadi gatau kan apa yang namanya jatuh cinta!"
"Lah, gue tau, Yan! Gue kan pernah pacaran." sahut Alex sambil menyingkirkan kripik kentang yang jatuh di atas pahanya.
"Iya pernah pacaran, tapi lo ga pernah ngerasain suka sama cewek!"
"Sok tau lo, gue suka kok dulu sama Angel!"
"Iya, lo suka karena kasian, kan? Gue tau, Lex, yang nembak itu si Angel, bukan lo,"
"Kalo gue ga suka, ngapain gue ngomel-ngomel sama Erano pas dia ngambil Angel dari gue?!"
"Itu karena lo udah terbiasa sama Angel. Lo nganggep Angel sebagai adek, kan? Keliatan dari mata lo, Lex, kalo lo ga bener-bener suka sama Angel."
Keenan yang daritadi diam, kini bersuara, "Emang lo tau, Yan, jatuh cinta itu kayak gimana?" tanya Keenan.
"Ya, ya, gue gatau sih, e-eh bentar," Ryan mengangkat tangannya saat merasakan Alex dan Keenan bersiap untuk menaboknya. "Tapi gue pernah rasain gimana itu suka sama cewek,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex
Genç Kurgu[ Completed ] Xavier Alexander Skye memiliki seorang adik sejak tiga tahun yang lalu. Adik yang berbeda jenis dengannya itu, ditemukan oleh ayahnya di sebuah toko permen dan berakhir dirumah Alex, menjadi adik angkat Alex. Sungguh gadis itu sangat c...