Ekstrakulikuler basket sudah selesai lima menit yang lalu, tepatnya jam lima sore. Luna berjalan sendirian ke arah ruang ganti. Hari ini Alia tidak mengikuti ekskul basket dan membuat Luna harus sendirian.
Sebenarnya bisa saja Luna pulang tanpa mengganti baju. Namun Luna tidak betah dengan keadaan badan lengket dan keringetan. Setidaknya Ia mengganti baju atasannya.
Di dalam ruang ganti hanya ada Luna dan bilik-bilik yang kosong. Luna memasuki salah satu bilik dan mulai mengganti seragam basketnya dengan kaos lengan pendek berwarna hitam.
"Sepi banget." gumam Luna setelah mengganti bajunya dan berkaca untuk menyisir rambutnya.
Pintu ruang ganti tiba-tiba terbuka, memerlihatkan dua orang gadis dengan seragam cheerleader-nya.
Salah satu gadis menyadari kehadiran Luna yang berdiri di depan kaca.
"Eh, lo Avio Laluna, kan? Pacarnya Alex?" tanya gadis itu yang sudah Luna ketahui namanya.
Temannya yang berada di sebelahnya mengernyit bingung. "Ngel, dia itu adeknya Alex." kata temannya.
Angel menoleh kearah temannya. "Adek?" tanyanya kemudian tertawa. "Alex itu ga punya adek, Mi." Naomi hanya diam tidak tau harus berkata apa. Jujur Ia merasa sedikit takut jika berurusan dengan salah satu orang terdekat Alex.
"Duluan, Kak." Luna berjalan dengan santai menuju pintu yang berada di belakang Angel dan Naomi.
Angel dengan cepat mencekal pergelangan tangan Luna, membuat Luna bahkan Naomi terkejut dengan tindakannya.
"Lo kira bisa lari gitu aja dari gue, setelah selama seminggu ini buat gue malu di depan Alex?!" bentak Angel.
Naomi yang benar-benar takut berurusan dengan Alex langsung mencegah Angel. "Udah, Ngel."
"Diem, Mi!" Naomi dengan kikuk mundur satu langkah.
Angel kembali menatap Luna yang mulai meringis kesakitan karena kuku-kuku Angel mulai menancap di pergelangan tangannya.
"Lo harus jauhin Alex!" kata Angel penuh penekanan.
"Aku gamau!" teriak Luna.
Dengan kasar Angel mendorong Luna hingga jatuh membentur dinding yang ada dibelakangnya.
"Angel, udah, Ngel!" teriak Naomi sambil menarik tangan Angel.
"Diem, Mi! Gue mau kasih pelajaran sama bocah ini yang bikin gue gabisa deket-deket sama Alex!" Angel menghentak tangan Naomi.
Luna masih terduduk sambil meringis kesakitan. Ia berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata.
Angel mengacak-ngacak tas sekolahnya seperti sedang mencari sesuatu. Naomi melotot melihat Angel mengeluarkan gunting dari tasnya.
"Angel! Lo gila?!"
"Lo diem, atau gunting ini melayang ke arah lo!" kata Angel sinis.
Tanpa memerdulikan kehadiran Naomi, Angel jongkok di depan Luna kemudian menarik tangan Luna dan kembali mencengkramnya.
"S-stop, Kak." kata Luna sambil meringis.
"Makanya jauhin Alex." ucap Angel pelan.
"Aku gamau!" kekeuh Luna.
Angel tertawa sinis membalasnya, tangannya menarik kaos yang dipakai Luna dan mulai mengguntingnya.
Naomi akhirnya berlari keluar dari ruang ganti untuk mencari pertolongan. Dan keputusannya untuk keluar dari ruang ganti adalah kesalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex
Teen Fiction[ Completed ] Xavier Alexander Skye memiliki seorang adik sejak tiga tahun yang lalu. Adik yang berbeda jenis dengannya itu, ditemukan oleh ayahnya di sebuah toko permen dan berakhir dirumah Alex, menjadi adik angkat Alex. Sungguh gadis itu sangat c...