Keenan menghampiri Xaverick dan Sean yang sedang duduk di depan televisi. Laki-laki udah membulatkan tekadnya untuk memberi tahu rahasianya.
"Permisi, Om," Keenan duduk di single sofa yang ada di sana.
"Kenapa, Nan?" tanya Xaverick.
"Saya mau ngomongin sesuatu, tapi saya harus ngumpulin semua orang dulu, boleh kan?"
Xaverick dan Sean mengangguk. Mereka akhirnya memanggil keluarga yang lain yang memang sedang berkumpul setelah kejadian penculikkan Luna tadi pagi.
"Kenapa nih?" tanya Alex yang langsung duduk di sebelah Xaverick.
"Itu, temen kamu, Keenan, mau ngomongin sesuatu katanya."
Semua orang mengalihkan tatapan mereka ke arah laki-laki tersebut termasuk Anna, adiknya.
Keenan menghela napas terlebih dahulu. "Sebenernya, Naomi, Cherryl sama Stef itu, sepupu saya," Keenan menundukkan kepalanya.
"Apa?" Anna mengerutkan keningnya bingung.
Keenan menatap adiknya ia mengangguk. "Iya, mereka memang sepupu saya dan Anna. Saya juga tau kalau mereka mengincar Luna." Keenan menatap dengan rasa bersalah ke arah Luna.
Alex sudah akan mengeluarkan suaranya, tapi di tahan oleh Xaverick.
"Awalnya, saya sering denger rencana Naomi yang akan bales dendam ke seseorang, dan itu melewati Luna. Saya gatau kalau Luna yang dimaksud mereka itu Luna yang ini."
"Saya juga sering mendengar Naomi teleponan sama seseorang membahas sesuatu, tapi selalu saya abaikan karena saya memang orang yang ga begitu peduli terhadap sekitar,"
"Gadis itu semakin hari, semakin terlihat bahagia." ucap siswi itu, Naomi, kepada seseorang di seberang sana.
Keenan menghentikan langkahnya ketika mendengar suara sepupunya tersebut. Ia baru saja kembali dari kamar mandi.
"Tidak, jangan sekarang. Biarkan dia menikmati hari-harinya dulu sebentar lagi."
Keenan mengernyit bingung, sebenarnya Naomi sedang berbicara dengan siapa?
"Ya, aku yakin. Percaya padaku."
Laki-laki itu tau kalau menguping pembicaraan seseorang tidak sopan, tapi ia kali ini penasaran. Sepupunya itu selalu menelpon orang dan membahas sesuatu yang—aneh?
"Tidak, tidak. Aku malah menyukai ini."
Posisi berdiri Keenan yang tidak begitu jauh, membuatnya bisa mendengar dengan jelas pembicaraan tersebut.
"Bagus. Baiklah, aku tutup telponnya."
Setelah sambungan telponnya terputus, Ia bergumam pelan, "Nikmati hari-hari indah lo, Luna. Tunggu saatnya gue datang, menghancurkan keindahan itu."
Keenan tidak dapat mendengar kata-kata yang diucapkan Naomi. Ia mengernyit ketika hanya mendengar 'menghancurkan keindahan itu'.
Kemudian Naomi meninggalkan kantin, tanpa sadar Keenan telah mendengar apa yang Ia ucapkan.
Keenan pun mengangkat bahu tidak peduli, ia kembali melanjutkan langkahnya menuju meja yang sudah berisi teman-temannya.
"Terus waktu itu saya lagi jalan-jalan di sekitar sekolah, di depan gudang, saya denger ada suara orang lagi ngobrol akhirnya saya dengerin, dan ternyata itu suara kedua sepupu saya."
"Gabisa dipercepet? Ayah udah setuju sama rencana kakak?"
"..., Itu akan lebih mudah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex
Fiksi Remaja[ Completed ] Xavier Alexander Skye memiliki seorang adik sejak tiga tahun yang lalu. Adik yang berbeda jenis dengannya itu, ditemukan oleh ayahnya di sebuah toko permen dan berakhir dirumah Alex, menjadi adik angkat Alex. Sungguh gadis itu sangat c...