Hai kenalkan namaku Arumi Khanza Shofia. Tempat tanggal lahirku Jakarta, 07-09-2001, kini aku masih bersekolah di SMAN Nusa Bakti. Aku tinggal bersama keluargaku di Jakarta, ada Ayah Farhan Abizar, Bunda Naeni dan Kakak laki-laki ku Ammar Riqki Abizar.
Hari ini aku akan kembali masuk ke sekolah setelah liburan panjang. Aku sangat senang karena akan bertemu kembali dengan teman-temanku, terutama dua sahabat ku yaitu Fatina Putri dan Seyla Amanda. Aku dan kedua sahabat ku memakai jilbab, namun akulah yang paling jail di antara temanku dan aku juga menggunakan kata "Gue" dalam berbicara pada teman-temanku di sekolah, bahkan dengan kakakku juga. Meski begitu Aku selalu mendapat nilai tinggi di sekolahku dan aku sangat mensyukurinya. Sekarang aku kelas XII dengan jurusan IPA.
"Arum...!! Lo udah siap belum? Lama banget dandannya!" Teriak Kak Ammar dari bawah karena kamarku berada di lantai dua.
"Iya gue udah siap" Ucap ku sembari menuruni anak tangga dan merapihkan jilbab ku.
"Lo dandan sambil tidur ya?" Ucap Kakak ku yang terlihat kesal karena menungguku satu jam untuk bersiap-siap.
Kakakku bekerja di perusahaan Ayah yang berada di Jakarta namun sudah diambil alih oleh kakak ku, umur Kakak ku sekitar 22 tahun dan Aku 17 tahun. Dia adalah kakak yang menyebalkan bagiku, karena di selalu mengejekku dan sangat jail denganku. Tetapi meski begitu dia sangat menyayangiku seperti Ayah dan Bunda dan aku pun sangat sayang dengan kakak ku.
"Namanya juga cewek, pasti lama lah!" Kataku dengan nada sedikit keras
"Pagi-pagi kok udah pada berantem?" Ucap Bunda Naeni menghampiri Aku dan Kakak ku sembari membawa 2 kotak bekal makan
"Si Arum tuh, dandan setahun" Ucap Kakak ku ketus.
"Yeh kok nyalahin gue aja sih!" Ucap ku kesal.
"Udah-udah nanti kalo berantem terus kalian telat berangkatnya Loh, ini untuk kalian berdua" Bunda Naeni memberikan masing-masing satu kotak makan pada Aku dan Kak Ammar.
"Yaudah kita berangkat dulu Bun" Ucap Kakak ku sembari menyalami tangan Bunda.
"Eh Ayah mana Bun?" Kata ku sembari menyalami tangan Bunda.
"Ayah udah berangkat, yaudah kalian berangkat sekarang"
"Yaudah, muach..." Aku mengecup pipi Bunda sebelum berangkat sekolah, itu adalah kebiasaan ku.
Aku dan Kak Ammar pun pergi menaiki mobil BMW putih miliknya. Kak Ammar selalu mengantarku kesekolah sebelum ia pergi ke kantor. Hanya butuh waktu 15 menit aku sudah sampai di sekolah karena Kakak ku bak pembalap jika mengendarai mobil.
"Yaudah gue langsung berangkat" Ucap Kak Ammar yang langsung pergi, setelah menurunkan aku tepat di depan gerbang sekolah.
"Dasar Kakak gila!" Ucap ku sembari masuk ke dalam.
Aku pun berjalan menuju kelasku, sesampai di dekat kelasku ternyata kedua sahabatku sudah menunggu.
"Fatin! Seyla!" Teriak ku sembari menghampiri mereka dan langsung memeluk mereka
"Rumi... Patin teh rindu sekali sama kamu" Ucap Fatin sembari tersenyum. Dia memang orang sunda, meski aku terkadang tidak mengerti dengan bahasanya, tapi aku menyukainya dan panggilan Rumi hanya untuk kedua sahabatku saja.
"Iya Rum aku kangen banget sama kamu" Ucap Seyla sembari tersenyum, dia memang anak yang diam tidak seperti ku yang sedikit jail.
"Apalagi gue! Gue kangen.... banget sama kalian" Ucapku sembari tersenyum lebar. Saat aku sedang menatap Seyla dan Fatin, tiba-tiba taman ku lewat. Tetapi dia bukan teman sekelasku, namanya adalah Jodi Raditia, namanya sangat keren tapi itu tak sebanding dengan perilakunya. Ia adalah saingan ku di sekolah untuk mendapatkan juara umum, ia kutu buku dan memakai kaca mata, murid di sekolah sering memanggilnya culun karna penampilannya. Bahkan ia laki-laki yang aneh! ya, karena Jodi seperti fobia dengan wanita. Ia tidak mau jika harus didekati dengan wanita meski itu guru yang memerintahnya dan aku sangat suka menjailinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumi Dalam Diam √
General FictionMengagumimu dalam diam adalah cara sederhanaku. Aku tidak terobsesi untuk memiliki mu dan aku juga tidak terobsesi untuk menjadi pasanganmu. Aku sudah merasa cukup dengan mengagumimu saja meski tanpa bisa memilikimu seutuhnya. Meski sebenarnya ak...