Vacation With Brother

1K 82 0
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Hari untuk menghabiskan waktu seharian untuk berjalan-jalan. Bahkan Arumi sudah siap untuk pergi jalan-jalan bersama Ammar, padahal jam baru menunjukan pukul 07.00 pagi. Arumi terlihat sangat cantik hari ini dengan balutan gamis berwarna biru dongker bercampur putih dipadukan jilbab berwarna putih yang berukuran cukup besar dan Arumi mengenakan tas selempang berukuran kecil berwarna hitam. Padahal biasanya Arumi enggan untuk memakai gamis jika berpergian, namun entah mengapa kali ini ia mengenakan gamis.

"Kak Ammar... Lo dimana? Gue udah siap!" Panggil Arumi sembari menuruni anak tangga.

"Cantiknya anak Bunda..." Puji Bunda Naeni yang sedang menyajikan makanan di meja makan saat melihat Arumi sedang menuruni anak tangga.

"Bunda, kak Ammar mana?" Tanya Arumi sembari menghampiri Bunda Naeni.

"Kayanya belum turun, paling juga masih tidur" Jawab Bunda Naeni sembari berjalan kembali ke dapur.

"Apa?! Tuh orang lupa apa sengaja sih?!" Gumam Arumi yang langsung pergi ke kamar Ammar yang berada di atas dekat dengan kamarnya.

Tok! Tok! Tok!

Arumi mengetuk pintu kamar Ammar dengan keras.

"Kak Ammar bangun! Gue udah siap nih! Lo gak lupa kan?" Teriak Arumi dari balik pintu.

Sedangkan Ammar yang berada di dalam kamar dengan nyenyak berbaring di tempat tidurnya.

"Kak Ammar! Buka pintunya!" Teriak Arumi sembari sesekali mengetuk pintu kamar Ammar.

Beberapa menit kemudian Ammar pun membuka pintunya dengan malas sembari mengucek matanya dan masih terlihat sayu.

"Lo apaan sih? Ganggu gue tidur aja!" Jawab Ammar setelah membuka pintu kamarnya.

"Lo gimana sih?! Lo kan udah janji sama gue, bakal nemenin gue jalan-jalan. Tapi kenapa masih tidur?" Jelas Arumi dengan nada kesal.

Ammar menatap Arumi malas, lalu melihat jam beker jang ada di kamarnya dan waktu baru menunjukan pukul 07.05 pagi.

"Lo gila ya Rum?! Ini masih jam tujuh. Lo mau jalan-jalan apa mau jualan di pasar? Nanti aja jam sembilanan, sekarang gue mau tidur" Jelas Ammar dengan nada kesal.

"Jam sembilan?! Gila ya lo, itu gak sesuai perjanjian!" Ucap Arumi yang terkejut di tambah kesal.

"Yaelah Rum, yang penting kan nanti gue temenin. Lo ribet amat sih!" Jawab Ammar yang mulai kesal.

"Enggak pokoknya! Sekarang lo harus mandi. Kalo lo gak mau mandi, gue bakal..." Arumi menggantung kalimatnya sembari menatap Ammar dengan tatapan mengancam.

"Yaudah-yaudah iya! Lo tunggu di bawah aja" Ucap Ammar yang mengalah, karena Ammar sudah tau apa yang akan dilakukan Arumi jika Ammar di menepati janjinya.

"Jangan lama-lama! Nanti gue bisa garing nungguin lo" Ucap Arumi ketus.

"Iya ratu curut...! Bawel banget, mending sekarang lo tunggu di bawah aja. Sebelum mood gue ancur gara-gara lo!" Jelas Ammar yang kesal karena adiknya itu.

"Adanya juga gue kali yang moodnya ancur gara-gara lo. Lo kan sering bang--" Belum selesai berbicara, Ammar menutup pintunya karena merasa kesal dan Arumi spontan terkejut sampai membulatkan matanya dan sedikit membuka mulutnya.

"Dasar gila lo ya?! Gue belum selesai ngomong curut tengil...!" Teriak Arumi dengan kesal, lalu Arumi pun akhirnya turun ke bawah dan menunggu Ammar di ruang keluarga.

🌺🌺🌺

"Lo mau kemana sih?" Tanya Ammar saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil dan sudah melaju.

Mengagumi Dalam Diam √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang