Ayah Farhan dan Bunda Naeni sangat terkejut saat melihat Arumi yang sudah berbaring di tempat tidur dan tak sadarkan diri. Tak berapa lama, dokter pun datang bersama suster dan Arumi langsung diperiksa. Kini Arumi tak hanya di infus, tetapi Arumi sampai di pakaikan selang oksigen. Keluarga Arumi pun sangat khawatir karena sepertinya penyakit Arumi sekarang lebih serius dari sebelumnya. Kali ini keluarga Arumi di izinkan tetap berada di dalam kamar Arumi tanpa harus menunggu di luar kamar Arumi.
"Gimana dokter keadaan anak saya?" Bunda Naeni langsung bertanya pada dokter perempuan itu saat sudah selesai memeriksa Arumi.
"Sebelumnya bukannya kondisi Arumi sudah baik-baik saja? Kenapa tiba-tiba kondisinya langsung drop lagi?" Dokter malah balik bertanya, karena ia tahu benar kalau sebelumnya kondisi Arumi sudah baik-baik saja, maka dari itu selang infus Arumi pun bisa di lepas.
"Saya juga gak tau dok. Tadi dia masih baik-baik aja duduk di tempat tidur dan masih ngobrol sama saya sambil main laptopnya. Terus dia izin ke kamar mandi dan saya sedang mengerjakan pekerjaan kantor di meja belajarnya. Sekitar 20 menit dia ada di kamar mandi, saya sempet manggil dia dan Arum juga masih jawab waktu saya manggil dia. Tapi tiba-tiba aja saya denger beberapa barang jatuh dari dalam kamar mandi. Saya langsung panik saat itu dan saya sempet denger Arum minta tolong dengan suara terbata-bata. Karna pintu kamar mandi dikunci, akhirnya saya mendobrak pintu kamar mandi itu dan saya liat Arum udah jatuh dilantai gak sadarkan diri" Jelas Ammar yang hanya menceritakan inti dari kejadian yang sebenarnya.
"Sepertinya ada masalah besar yang sedang di hadapi Arumi, sampai ia tidak bisa mengontrol emosinya. Karena tekanan darah yang terlalu tinggi, pernafasan Arumi sedikit terhambat sampai ia kesulitan untuk bernafas" Jelas dokter itu yang membuat keluarga Arumi terkejut.
"Tapi sebelumnya anak saya gak cerita kalau dia punya masalah. Dia cuma bilang kalau memang belakangan ini sedang tidak nafsu makan, maka dari itu kondisinya langsung menurun" Ucap Ayah Farhan.
"Ini bener-bener sulit untuk dipahami. Padahal tidak ada aktivitas berlebihan yang membuat Arumi sampai kelelahan, bahkan sebelumnya kondisinya sudah sangat stabil. Tetapi kenapa kondisinya tiba-tiba menurun drastis, sampai menyerang pada pernafasannya?" Jelas dokter yang masih bingung dengan yang terjadi pada Arumi.
"Mungkin anak saya sakit karena memang kondisi tubuhnya yang sedang menurun di tambah dengan pola makan yang tidak teratur dokter, makanya dia bisa drop kaya gini. Karna setau saya, anak saya gak pernah punya masalah apapun" Jelas Bunda Naeni agar dokter bisa memahaminya.
"Kali ini kondisi Arumi sangat menurun. Arumi akan tetap di infus dan memakai selang oksigen sampai kondisinya benar-benar pulih. Tolong beri Arumi asupan makanan yang cukup. Saya sudah tulis resep obat yang harus Arumi minum. Kalau begitu saya harus pergi" Ucap dokter itu.
"Baik dokter. Tapi apa Arum akan segera sadar dokter?" Tanya Bunda Naeni yang masih terlihat khawatir.
"Dalam waktu beberapa jam Arumi akan segera sadar, paling lambat sampai jam sepuluh malam nanti karena pengaruh dari suntikan dosis yang saya tambah. Kalian enggak usah khawatir, tapi kalau sampai jam sepuluh malam nanti Arumi belum sadar juga, kalian harus segera hubungi saya"
"Baik dokter, kami pasti akan menjaga Arum sampai keadaannya pulih kembali" Lanjut Ayah Farhan.
"Kalau begitu saya permisi" Lanjut dokter itu.
"Mari saya antar" Ucap Ammar, lalu Ammar mengantar dokter dan suster itu pergi sampai di depan rumahnya.
Setelah Ammar pergi, Bunda Naeni langsung menarik kursi dan duduk disebelah Arumi. Kini air mata Bunda Naeni pun akhirnya menetes saat Bunda Naeni mengelus pipi Arumi yang terlihat sangat pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumi Dalam Diam √
General FictionMengagumimu dalam diam adalah cara sederhanaku. Aku tidak terobsesi untuk memiliki mu dan aku juga tidak terobsesi untuk menjadi pasanganmu. Aku sudah merasa cukup dengan mengagumimu saja meski tanpa bisa memilikimu seutuhnya. Meski sebenarnya ak...