Kini Arumi sudah berada dirumahnya. Karena lukanya tidak terlalu parah, sore hari Arumi sudah dibolehkan untuk pulang kerumah. Meski Bunda Naeni masih khawatir dengan keadaan Arumi yang belum pulih betul. Namun karena sudah dibolehkan untuk pulang, Arumi pun tidak mau menunda untuk pulang kerumah.
Karena sebelumnya Arumi menolak untuk menceritakan apa yang terjadi padanya tadi siang pada Bunda Naeni. Bunda Naeni pun melarang Ayah Farhan dan Ammar untuk banyak bertanya pada Arumi saat ini. Saat ini Arumi pun sedang beristirahat dikamarnya sembari menenangkan fikirannya.
Disisi lain kini keluarga Rafka termasuk Pandu sudah berkumpul di ruang keluarga. Mareka ingin mengklarifikasi semua masalah yang sudah terjadi diantara Rafka, Pandu dan Arumi.
"Jadi siapa yang mau jelasin duluan?" Tanya Papah Gimnastiar sembari menatap tajam Rafka dan Pandu.
"Ini semua salah bang Rafka Pah, gara-gara bang Rafka semua ini bisa terjadi" Jawab Pandu sembari menatap sinis Rafka yang duduk disebelahnya dengan jarak berjauhan.
"Iya gue tau gue emang salah. Tapi ini bukan sepenuhnya salah gue Ndu, lo juga bertanggung jawab atas apa yang udah terjadi" Rafka tidak terima dengan perkataan Pandu yang melimpahkan semua masalah kepadanya.
"Yang Papah mau kalian jelasin sejelas-jelasnya. Papah mau semua masalah ini kelar, Papah malu sama keluarganya Arumi atas apa yang udah terjadi sama Arumi karna ulah kalian berdua" Ucap Papah Gimnastiar dengan tegas.
"Masalah yang pertama dimulai dari Pandu Pah, sampe akhirnya masalahnya tambah besar" Rafka mulai menjelaskan awal mula masalah yang terjadi.
"Bang! Lo apa-apaan sih? Kenapa jadi gue?" Pandu langsung menyangkalnya dengan tegas.
"Pandu kamu diem dulu, biarin abang kamu yang jelasin dulu" Ucap Papah Gimnastiar. Pandu pun langsung terdiam dan mengalah.
"Aku juga gak tau banyak soal hubungan Pandu sama Arumi Pah. Tapi Rafka tadi sempet denger kalo Pandu punya pacar di Jerman yang buat Arumi gak bisa terima gitu aja. Ternyata waktu Arumi pulang ke Indonesia tanpa minta izin dulu sama keluarga yang tinggal sama dia di Kairo dan Arumi pulang dengan kondisi yang sangat buruk, itu semua Pandu penyebabnya" Jelas Rafka sesuai apa yang ia dengar saat di gedung kosong tadi.
"Itu semua bukan sepenuhnya salah gue! Arumi cuma salah faham aja, tanpa minta penjelasan dari gue dia langsung mutusin sepihak sampe dia terpaksa terima dijodohin sama lo" Pandu langsung menyangkal dengan tegas.
"Tapi lo juga salah! Kenapa lo bisa deket sama cewek lain disaat lo punya komitmen sama Arum?" Jawab Rafka.
"Udah-udah! Kenapa kalian malah berdebat. Rafka terus apa yang terjadi setelah itu?" Ucap Papah Gimnastiar.
"Setelah Arum terima perjodohan itu, waktu Rafka ada di Cafe sama Arum, tiba-tiba aja temen deketnya Arum bahkan sahabatnya Arum sendiri dateng samperin Arum dan langsung nampar Arum. Temennya Arum salah faham soal Rafka yang deketin dia, maksud Rafka deketin dia itu karna Rafka cuma pengen tau banyak soal Arum aja gak lebih. Tapi temennya Arum nganggep lebih dari itu dan sekarang Arum jadi salah faham sama Rafka"
"Ya Tuhan... Kenapa bisa separah ini masalahnya? Papah bener-bener gak bisa percaya kalo ini bisa terjadi" Ucap Papah Gimnastiar sembari menundukkan kepalanya dan menyangga kepalanya dengan tangan kanannya.
"Jelas aja! Mana ada yang terima kalo ada yang ngerebut gebetan sahabat sendiri. Lo nyindir gue tapi lo sendiri gak sadar sama apa yang udah lo lakuin" Ucap Pandu dengan sangat tegas.
"Terus apa yang selanjutnya terjadi sampe Arum bisa kecelakaan?" Tanya Papah Gimnastiar lagi.
"Arum baru tau kalo Rafka sama Pandu kakak adik. Dia gak nyangka kalo Rafka sama Pandu kakak adik. Arum gak bisa terima itu semua" Jawab Rafka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumi Dalam Diam √
General FictionMengagumimu dalam diam adalah cara sederhanaku. Aku tidak terobsesi untuk memiliki mu dan aku juga tidak terobsesi untuk menjadi pasanganmu. Aku sudah merasa cukup dengan mengagumimu saja meski tanpa bisa memilikimu seutuhnya. Meski sebenarnya ak...