H-1 Keberangkatan Arumi

1.1K 72 0
                                    

Saat kemarin Arumi pergi ke mall bersama Ammar dan Aida untuk mencari barang yang Arumi inginkan, Arumi pun mendapatkan barangnya. Arumi meminta pada Aida sebuah barang yang unik, klasik dan indah. Sebelumnya Aida sempat kebingungan dengan permintaan Arumi yang sedikit sulit, namun pada akhirnya Aida bisa mendapatkan barang itu. Aida memberikan Arumi sebuah Gramofon berukuran kecil yang terlihat begitu klasik namun indah dan Arumi sangat menyukainya.

Hari terasa semakin cepat bagi Arumi, sekarang adalah hari terakhir Arumi berada dirumah karena besok ia sudah harus berangkat ke Kairo. Arumi belum mendapat sesuatu dari Pandu dan Rafka, meski mereka sudah berjanji akan memberikan sesuatu pada Arumi. Tetapi Arumi tak terlalu mengharapkannya, saat ini Arumi hanya ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya seharian meski Ayah Farhan dan Ammar bekerja Arumi hanya ingin berada di rumah seharian.

Disisi lain tanpa sepengetahuan Arumi, Rafka dan Pandu sedang memikirkan sesuatu untuk memberikan apa pada Arumi. Meski Rafka dan Pandu belum menyadari kalau mereka ingin memberikan sesuatu pada perempuan yang sama.

Hari ini Arumi sedang berada di kamarnya sembari mendengarkan musik dari Garamofon yang diberikan Aida padanya. Arumi mendengarkan musik klasik sembari bersantai duduk di sofa yang menghadap jendela kamarnya. Saat ditengah mendengarkan musik, tiba-tiba Arumi teringat dengan Pandu. Lalu Arumi pun menelfon Pandu.

Dreeet... Dreeet...

"Halo Rum" Ucap Pandu setelah menerima telfon dari Arumi.

"Halo Ndu, gimana kabar lo?" Jawab Arumi.

"Baik. Gimana sama lo? Oh iya, lo kapan berangkat ke Kairo?" Pandu memulai duluan pembicaraan yang membahas Arumi pergi ke Kairo.

"Alhamdulillah gue baik Ndu. Gue berangkat ke Kairo besok Ndu" Jelas Arumi yang membuat Pandu terkejut.

"Apa?! Besok?! Kenapa lo gak kasih tau gue dari kemaren-kemaren?" Ucap Pandu yang terkejut.

"Iya maaf Ndu, gue lupa. Terus kemaren juga gue lagi sibuk belajar"

"Lo masih di Jakarta aja udah lupa sama gue, gimana kalo lo udah di Kairo? Mungkin lo bisa lupa sama gue, bahkan mungkin perasaan lo juga nanti bisa ilang ke gue!"

"Pandu gue bener-bener minta maaf sama lo dan lo jangan pernah mikir kalo gue bisa ngelupain lo. Gue masih bisa jaga perasaan orang Ndu, selama dia gak ngerusak kepercayaan gue. Jadi lo gak usah khawatir kalo gue bakal ngelupain lo, karna itu gak akan mungkin" Jelas Arumi yang membuat pandu merasa senang mendengarnya.

"Iya gue ngerti kok Rum, gue juga percaya sama lo dan gue bakal jaga kepercayaan lo ke gue. Tapi gue belum beli sesuatu buat lo!"

"Udah Ndu lo gak usah repot-repot kasih gue sesuatu. Lo cukup kasih kabar aja ke gue, gue udah seneng kok. Oh iya, lo sendiri kapan berangkat ke Jerman nya?"

"Gue gak tau Rum, soalnya bokap gue belum kasih tau gue. Sekarang gue juga lagi fokus belajar untuk tes sama belajar dua bahasa sekaligus" Jelas Pandu.

"Iya lo itu harus banyak belajar! Jangan kaya waktu SMA, kerjaannya males-malesan sama bolos. Emang lo belajar bahasa apa aja Ndu?"

"Ya gue belajar bahasa Jerman sama bahasa Inggris lah, apa lagi? Kalo gue cuma belajar bahasa Jerman, takutnya disana juga banyak yang pake bahasa Inggris"

"Emm... Tapi kenapa lo gak belajar bahasa Arab Ndu? Gue kan sering pake bahasa Arab disana, nanti kalo gue ngomong bahasa Arab lo gak ngerti lagi!"

"Ya kenapa lo harus ngomong pake bahasa Arab? Lo kan bisa pake bahasa Indonesia. Lagian Rum, gue belajar dua bahasa aja susahnya minta ampun. Kalo lo tambahin satu bahasa lagi, bisa-bisa gue stres sebelum berangkat ke Jerman"

Mengagumi Dalam Diam √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang