Saat Rafka mengatakan Arumi kerumahnya, Bunda Naeni dan Aida sangat terkejut sekaligus bahagia dengan kedatangan Arumi yang secara tiba-tiba. Begitupun dengan Arumi yang terkejut sekaligus bahagia saat melihat putri kecil berumur sekitar delapan bulan yang sedang di gendong Aida. Pasalnya terakhir Arumi berkomunikasi dengan keluarganya, saat Aida masih mengandung sekitar 1 bulan dan sekarang putri kecilnya sudah terlahir. Namun setelah Rafka mengantar Arumi pulang, Rafka pun kembali pulang karena masih ada hal yang harus diurusnya.
Karena perjalanan yang sangat melelahkan, setelah Arumi sampai dirumah dan sempat menggendong putri kecil Aida yang bernama Aisyah Putri Abizar, Arumi langsung beristirahat.
Siang berlalu dan bergantikan malam, kini semua orang sudah berada di meja makan. Ayah Farhan dan Ammar sangat senang dengan kedatangan Arumi dan dengan keberhasilan yang sukses. Tetapi Ammar tetap saja tidak berubah, setiap ia bertemu dengan Arumi dan mempunyai kesempatan, Ammar pasti selalu menjahili Arumi.
"Rum, lo kan udah sukses. Jadi kapan lo mau nikah? Kasian tuh si Rafka nanti keburu tua" Celetuk Ammar.
"Apaan sih kak! Lagian kalo udah waktunya, aku pasti nikah kok. Aku yang belum nikah kenapa kak Ammar yang repot?" Jawab Arumi dengan santai.
"Ya gue gak masalah sama lo, tapi gue cuma kasian aja sama si Rafka. Kalo kumpul bareng, yang lain udah bawa istri sama anak, sedangkan Rafka masih jomblo aja sampe sekarang" Lanjut Ammar yang masih belum puas menjahili Arumi.
"Mba Aida sini Aisyah nya, aku mau ajak dia main diruang tamu" Pinta Arumi sembari beranjak dari duduknya dan menghampiri Aida yang sedang berdiri sembari menggendong Aisyah.
"Tapi kan kamu mau makan Rum" Jawab Aida.
"Nanti aja, aku belum laper" Jawab Arumi sembari mengambil dan menggendong Aisyah. Setelah itu Arumi langsung berjalan ke arah ruang tamu.
"Awas anak gue jangan diapa-apain!" Ucap Ammar tanpa menoleh kearah Arumi.
"Iya kak Ammar... bawel deh!" Jawab Arumi sembari terus berjalan keruang tamu.
Setelah Arumi berada diruang tamu Arumi duduk di sofa dan kebetulan di sofa ada Squishy milik Aisyah berbentuk kelinci. Sedangkan Aisyah duduk di pangkuan Arumi.
"Aisyah... Kamu jadi anak yang pinter ya? Kamu harus jadi kaya tante atau kaya Bunda Aida. Jangan kaya Ayah kamu, terus jailin tante aja sampe sekarang, gak pernah bosen-bosen" Gumam Arumi sembari memberikan Squishy dan memainkannya bersama Aisyah.
Sedang asik bermain dengan Aisyah sembari tertawa-tawa, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
Tok! Tok! Tok!
"Assalamualikum..." Suara perempuan terdengar dari luar pintu rumah Arumi.
"Eh ada tamu, kita buka yuk pintunya..." Ucap Arumi sembari beranjak dari duduknya dan kembali menggendong Aisyah. Arumi berjalan ke arah pintu. "Wa'alaikumsalam..." Ucap Arumi saat membuka pintu rumahnya dan betapa terkejutnya Arumi, ternyata yang datang adalah Mamah Vidya dan Rafka.
"Tante?" Arumi mencium tangan Mamah Vidya. "Ayo masuk tante" Lanjut Arumi dengan sedikit kikuk lalu mempersilahkan Mamah Vidya dan Rafka.
"Iya makasih... Wah cantiknya..." Jawab Mamah Vidya diakhiri dengan senyuman sembari mengelus pipi Aisyah, lalu Mamah Vidya berjalan masuk diikuti dengan Rafka.
"Ayo tante silahkan duduk, aku panggil Ayah sama Bunda dulu" Ucap Arumi.
"Iya" Jawab Mamah Vidya singkat diakhiri dengan senyuman.
Arumi pun berjalan ke meja makan untuk memberi tahu Ayah Farhan dan Bunda Naeni. Sedangkan Mamah Vidya dan Rafka duduk di sofa.
"Wah kayanya Arum udah pantes jadi ibu nih" Gumam Mamah Vidya sembari tersenyum menggoda Rafka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumi Dalam Diam √
General FictionMengagumimu dalam diam adalah cara sederhanaku. Aku tidak terobsesi untuk memiliki mu dan aku juga tidak terobsesi untuk menjadi pasanganmu. Aku sudah merasa cukup dengan mengagumimu saja meski tanpa bisa memilikimu seutuhnya. Meski sebenarnya ak...