Siapakah Dia?

1.9K 96 2
                                    

Arumi memaksakan untuk pulang mengendarai motornya. Baru berjalan sebentar, Arumi merasa sangat pusing. Pandangannya pun sedikit kabur, ditambah cuaca yang sangat panas membuat Arumi tidak kuat lagi untuk mengendarai motornya. Lalu akhirnya Arumi berhenti dan membuka helmnya, Arumi memegang keningnya yang terasa sangat pusing. Saat itu juga ada mobil BMW berwarna putih seperti mobil kakaknya berhenti di samping motor Arumi.

"Maaf, kamu gak papa?" Ucap seorang pria yang mendekati Arumi sembari memegang bahu Arumi. Sontak Arumi pun menoleh pada pria itu dan ternyata itu pria yang sama yang sering bertemu dengan Arumi yaitu Rafka. Arumi sangat terkejut dan Arumi merasa sangat gugup.

"Eh Ka-Kakak! Iya kak saya gak papa kok" Ucap Arumi kikuk.

"Oh ternyata kamu? Kamu beneran gak papa? Soalnya muka kamu pucet banget loh" Ucap Rafka yang terlihat khawatir.

"I--Iya kak, saya beneran gak papa kok. Kalo gitu saya permisi" Arumi merasa tidak enak dan ia hendak pergi. Namun saat mengambil helm yang ia taruh di kaca spion motornya terjatuh karena tangan Arumi merasa tidak kuat untuk mengangkat helmnya.

Brukkk...

Helm Arumi jatuh dan menggelinding ke depan kaki Rafka. Rafka pun mengambilnya lalu tersenyum tipis.

"Ini helmnya. Kamu ngangkat helm aja gak kuat, apa lagi bawa motor motor. Sekarang kamu ikut saya aja biar saya anter kamu pulang, nanti motornya biar di titipin aja di toko yang ada di depan" Ucap Rafka.

"Hah? Gak usah kak makasih! Saya masih bisa kok" Ucap Arumi yang terus mencari alasan agar ia tidak menerima tawaran Rafka.

"Tolong kali ini izinin saya untuk anter kamu pulang, waktu itu kamu udah nolak tawaran saya tapi tolong untuk kali ini jangan. Saya sedih kalo kamu gak terima tawaran saya" Ucap Rafka yang mencoba meyakinkan Arumi.

"Aduh gue harus gimana? Gue bingung banget" Pikir Arumi sembari menatap Rafka yang sedang menatapnya.

"Jadi gimana? Kamu mau kan?" Tanya Rafka memastikan kembali.

"Emm... Ya--udah kalo kakak maksa, saya mau" Jawab Arumi kikuk dan akhirnya menerima tawaran Rafka.

"Yaudah ayo masuk!" Rafka pun tersenyum lalu membukakan pintu mobilnya untuk Arumi.

Arumi pun merasa sangat tidak enak, ia pun turun dari motornya lalu masuk ke dalam mobil Rafka.

"Makasih kak" Ucap Arumi saat sudah duduk diakhiri dengan senyuman tipis.

"Yaudah kamu tunggu sebentar, saya anter motor kamu dulu ke toko yang ada di depan" Rafka pun menutup pintu mobilnya lalu membawa motor Arumi dengan memakai helmnya juga.

Saat Rafka semakin menjauh senyum kecil terpancar di wajah Arumi karena melihat Rafka yang sangat lucu memakai motor dan helm berwarna pink. Rafka tidak jauh berbeda dengan Ammar, memiliki wajah yang tampan, tubuh yang bagus dan terlihat hampir sempurna.

Beberapa menit kemudian Rafka kembali dengan berjalan kaki. Saat Rafka sudah masuk mobil dan sedang memakai sabuk pengaman, Arumi terus menatap Rafka dengan senyuman. Rafka yang merasa sedang diperhatikan pun menoleh pada Arumi.

"Kenapa? Ini kuncinya" Rafka memberi kunci motor pada Arumi dan Arumi pun menerimanya.

"E-Enggak! Makasih kak, soal waktu itu saya bener-bener minta maaf" Ucap Arumi merasa bersalah.

Rafka pun mulai menjalankan mobilnya dan mereka melanjutkan mengobrol lagi selama di perjalanan.

"Iya, lagian itu juga kan salah saya. Oh jadi karna itu kamu selalu menghindar kalau liat saya?" Tanya Rafka sesekali melirik Arumi.

Mengagumi Dalam Diam √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang